Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 04 Mei 2017

AURORA





Disusun Oleh : Sri Liya









Pernyataan Umum :
Aurora adalah fenomena cahaya eksotis di langit, yang hanya terjadi di daerah dengan medan magnet kuat, seperti di kawasan kutub Bumi. Fenomena aurora merupakan salah satu peristiwa alam yang indah seperti pelangi yang hanya terjadi pada bagian belahan bumi tertentu, yang bisa terlihat pada malam hari di atas langit selama musim dingin. Menurut istilah, aurora adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala – nyala pada lapisan ionosfer (bagian atmosfer yang terionisasi oleh radiasi matahari) dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin surya).
            Di bumi, aurora terjadi di daerah sekitar kutub utara dan kutub selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah utara dikenal dengan nama Aurora Boreails, yang dinamai Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa , aurora sering terlihat kemarah – merahan di ufuk utara seolah – olah matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi diantara September atau Oktober dan Maret atau April. Fenomena aurora di sebelah selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat – sifat yang serupa. Tapi kadang – kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis. Namun, uniknya ada lima tempat dimana manusia bisa melihatnya sepanjang tahun, bukan   hanya dibulan – bulan tertentu seperti di Tromso (Norwegia), Yellowknife (Kanada), Fairbanks dan Alaska (Amerika Serikat), Kangerlussuaq (Greenland), serta wilayah selatan.

Urutan Sebab-Akibat 1 :
Aurora tercipta karena adanya miliaran partikel energi yang terdiri dari proton dan elektron dilontarkan matahari dengan kecepatan tinggi hingga 500 mil per detik dalam sebuah pancaran cahaya matahari. Pancaran ini biasa disebut dengan angin matahari atau solar wind yang terbentuk karena adanya ledakan besar dipermukaan matahari. Setelah melalui perjalanan ke bumi yang bisa bertahan hingga dua sampai tiga hari, partikel matahari dan medan magnet bumi yang saling bertumbukan menyebablan pelepasan partikel yang sudah terjebak di dekat bumi. Kemudian, partikel yang terjebak tersebut memicu reaksi dibagian atas atmosfer (ionosfer) dimana molekul oksigen dan nitrogen beraksi dan melepaskan foton cahaya (partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik). Foton cahaya inilah yang kita lihat sebagai cahaya terang yang menari-nari diatas langit yang disebut aurora. Karenanya, aurora terjadi di daerah sekitar kutub utara dan kutub selatan yang kuat medan magnetiknya.

Urutan Sebab-Akibat 2 :
Proses terjadinya aurora menimbulkan cahaya berwarna yang merupakan hasil dari partikel dan atom berbeda yang mengalami benturan. Beberapa warna yang dihasilkan karena fenomena aurora, yaitu :
*      Aurora hijau, hal ini terjadi akibat benturan partikel elektron dengan molekul nitrogen.
*      Aurora merah, hal ini terjadi akibat benturan antara partikel elektron dengan atom oksigen.
*      Aurora hijau  dan kuning, terjadi karena partikel dengan muatan bertabrakan dengan oksigen.
*      Aurora biru, hal ini terjadi karena tabrakan antara partikel dan nitrogen.


Urutan Sebab-Akibat 3 :
Bahaya aurora terhadap manusia sampai saat ini belum pernah dibuktikan. Aurora tidaklah berbahaya. Aurora merupakan fenomena yang indah dan menarik untuk dilihat. Tidak ada salahnya jika kita mengagumi keindahan ini. Aurora juga bisa menjadi contoh indahnya alam bumi ini. Akan tetapi fenomena ini dapat mengganggu jaringan telekomunikasi. Pengaruh proton-proton yang bertumbukkan dengan atom di atmosfer dapat mengganggu penerimaan radio, televisi dan telegram. Hal ini disebabkan karena saat titik-titik di atmosfer terganggu oleh proton dari matahari, atmosfer tidak lagi menahan sinyal dan memantulkannya ke bumi. Sinyal tersebut justru diteruskan ke luar angkasa. Akibatnya tidak ada sinyal yang diterima televisi, radio atau telegram. Partikel yang bermuatan dalam angin matahari, magnetometer dan ionosfer membawa aliran listrik berskala besar. Jika aliran ini berubah di dekat bumi, dapat menyebabkan kerusakan peralatan listrik.





Daftar Pustaka         :


Diakses pada          : Jumat, 17 Maret 2017



Tidak ada komentar:

Posting Komentar