Disusun Oleh : Sri Liya
Pernyataan Umum :
Aurora
adalah fenomena cahaya eksotis di langit, yang hanya terjadi di daerah dengan
medan magnet kuat, seperti di kawasan kutub Bumi. Fenomena aurora merupakan
salah satu peristiwa alam yang indah seperti pelangi yang hanya terjadi pada
bagian belahan bumi tertentu, yang bisa terlihat pada malam hari di atas langit
selama musim dingin. Menurut istilah, aurora adalah fenomena alam yang
menyerupai pancaran cahaya yang menyala – nyala pada lapisan ionosfer (bagian
atmosfer yang terionisasi oleh radiasi matahari) dari sebuah planet sebagai
akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut
dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin surya).
Di bumi, aurora terjadi di daerah
sekitar kutub utara dan kutub selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di
daerah sebelah utara dikenal dengan nama Aurora Boreails, yang dinamai Dewi
Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di
Eropa , aurora sering terlihat kemarah – merahan di ufuk utara seolah – olah
matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi
diantara September atau Oktober dan Maret atau April. Fenomena aurora di
sebelah selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat – sifat
yang serupa. Tapi kadang – kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim
tropis. Namun, uniknya ada lima tempat dimana manusia bisa melihatnya sepanjang
tahun, bukan hanya dibulan – bulan
tertentu seperti di Tromso (Norwegia), Yellowknife (Kanada), Fairbanks dan
Alaska (Amerika Serikat), Kangerlussuaq (Greenland), serta wilayah selatan.
Urutan Sebab-Akibat 1 :
Aurora
tercipta karena adanya miliaran partikel energi yang terdiri dari proton dan
elektron dilontarkan matahari dengan kecepatan tinggi hingga 500 mil per detik
dalam sebuah pancaran cahaya matahari. Pancaran ini biasa disebut dengan angin
matahari atau solar wind yang terbentuk karena adanya ledakan besar dipermukaan
matahari. Setelah melalui perjalanan ke bumi yang bisa bertahan hingga dua
sampai tiga hari, partikel matahari dan medan magnet bumi yang saling
bertumbukan menyebablan pelepasan partikel yang sudah terjebak di dekat bumi.
Kemudian, partikel yang terjebak tersebut memicu reaksi dibagian atas atmosfer
(ionosfer) dimana molekul oksigen dan nitrogen beraksi dan melepaskan foton
cahaya (partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik). Foton cahaya inilah
yang kita lihat sebagai cahaya terang yang menari-nari diatas langit yang
disebut aurora. Karenanya, aurora terjadi di daerah sekitar kutub utara dan
kutub selatan yang kuat medan magnetiknya.
Urutan Sebab-Akibat 2 :
Proses
terjadinya aurora menimbulkan cahaya berwarna yang merupakan hasil dari
partikel dan atom berbeda yang mengalami benturan. Beberapa warna yang
dihasilkan karena fenomena aurora, yaitu :
Aurora hijau, hal ini terjadi akibat benturan
partikel elektron dengan molekul nitrogen.
Aurora merah, hal ini terjadi akibat benturan
antara partikel elektron dengan atom oksigen.
Aurora hijau
dan kuning, terjadi karena partikel dengan muatan bertabrakan dengan
oksigen.
Aurora biru, hal ini terjadi karena tabrakan
antara partikel dan nitrogen.
Urutan Sebab-Akibat 3 :
Bahaya
aurora terhadap manusia sampai saat ini belum pernah dibuktikan. Aurora
tidaklah berbahaya. Aurora merupakan fenomena yang indah dan menarik untuk
dilihat. Tidak ada salahnya jika kita mengagumi keindahan ini. Aurora juga bisa
menjadi contoh indahnya alam bumi ini. Akan tetapi fenomena ini dapat
mengganggu jaringan telekomunikasi. Pengaruh proton-proton yang bertumbukkan
dengan atom di atmosfer dapat mengganggu penerimaan radio, televisi dan
telegram. Hal ini disebabkan karena saat titik-titik di atmosfer terganggu oleh
proton dari matahari, atmosfer tidak lagi menahan sinyal dan memantulkannya ke
bumi. Sinyal tersebut justru diteruskan ke luar angkasa. Akibatnya tidak ada
sinyal yang diterima televisi, radio atau telegram. Partikel yang bermuatan
dalam angin matahari, magnetometer dan ionosfer membawa aliran listrik berskala
besar. Jika aliran ini berubah di dekat bumi, dapat menyebabkan kerusakan
peralatan listrik.
Daftar
Pustaka :
Diakses pada : Jumat, 17 Maret 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar