Aurora merupakan sinar alami yang kadangkala muncul di
langit. Kata aurora sendiri berasal dari bahasa Latin yang berarti matahari
terbit atau Dewi Fajar Roma. Aurora dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Aurora
Borelis dan Aurora Australis. Aurora Borelis adalah sinar yang terlihat diatas
daerah kutub utara, sedangkan Aurora Auralis adalah sinar yang berada diatas
langit kutub selatan. Warna cahaya yang ditampilkan aurora sendiri beragam.
Biasanya warna yang muncul adalah hijau pucat atau merah muda. Tetapi warna
merah, kuning, hijau, biru, dan ungu dikabarkan mulai terlihat.
|
Partikel bermuatan yang bergerak sangat cepat dari
magnetosfer menyebabkan terbentuknya fenomena ini. Partikel bermuatan yang
berasal dari atmosfer bumi saling bertabrakan dengan partikel bermuatana dari
matahari, saat partikel-partikel tersebut mulai mendekati medan magnet bumi,
plasma akan tertarik ke kutub-kutub bumi. Saat bertemu dengan partikel atmosfer
bumi terjadi eksitasi-relaksasi elektron menyebabkan pancaran sinar yang indah.
Faktor lain yang mendorong terjadinya aurora adalag
adanya gangguan dari matahari (sun storm) dan gangguan pada medan magnet bumi.
Sun storm sendiri terjadi karena peledakkan dahsyat dari masa puncak kegiatan
titik matahari yang terjadi setiap 11 tahun sekali. Semakin kuat gangguan dari
matahari mengakibatkan aurora memancarkan sinarnya lebih kuat dan lama.
Sedangkan gangguan medan magnet terjadi karena partikel bermuatan di atmosfer
meningkat dan berubah arah.
Karena terjadinya aurora berhubungan erat dengan medan
magnet bumi yang terletak di kutub utara dan kutub selatan, fenomena aurora ini
sering dijumpai di daerah-daerah dekat kutub. Aurora Borelis pernah terjadi di
daerah Fairbnks, Alaska, beberapa bagian di Kanada Timur, Irlandia, dan
Skandinavia Utara. Sedangkan Aurora Aurelis jarang dijumpai karena Aurora
Australis seringkali memancarkan cahaya di tempat yang jarang penduduk.
Meskipun demikian, Aurora Australis pernah dijumpai di daerah Tasmania,
Australia.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas
aurora, yaitu lokasi, cuaca dan polusi, serta cahaya. Di daerah Alaska,
biasanya aurora muncul pada bulan Maret, September hingga Oktober akhir, karena
pada bulan-bulan tersebut Alaska dalam keadaan berlangit gelap dan bercuaca
cerah sehingga aurora mudah dilihat.
Perbedaan warna aurora terjadi karena perbedaan tipe dan
ketinggian gas yang bertabrakan. Molekul oksigen yang berada di 60 miles diatas
bumi menjadikan warna aurora menjadi kuning kehijauan. Lain halnya dengan
molekul oksigen yang berada di 200 miles diatas bumi yang menghasilkan warna
merah cerah. Sedangkan molekul nitrogen menyebabkan warna aurora menjadi biru
dan merah keunguan.
Bentuk aurora juga bermacam-macam. Mulai dari bentuk yang
memancar hingga bentuk seperti tirai. Hal ini disebabkan oleh medan magnet yang
menahan gerakan elektron. Elektron hanya bisa bergerak secara bebas sejajar
dengan medan magnet. Medan magnet yang kuat dan gerakan elektron dipandu oleh medan
magnet bumi. Spiral elektron yang berada di sepanjang medan magnet ke atmosfer
tetap berada di dekat garis lapangan bahkan ketika tabrakan, sehingga aurora
memiliki bentuk yang berbeda-beda
Daftar pustaka
Selasa, 28 Maret
2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar