Follow Us @literasi_smkn23jkt

Jumat, 12 Mei 2017

Fenomena Langit Aurora

 DISUSUN OLEH: TANIA TJUNSAH ADITYA 

Aurora merupakan sinar alami yang kadangkala muncul di langit. Kata aurora sendiri berasal dari bahasa Latin yang berarti matahari terbit atau Dewi Fajar Roma. Aurora dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Aurora Borelis dan Aurora Australis. Aurora Borelis adalah sinar yang terlihat diatas daerah kutub utara, sedangkan Aurora Auralis adalah sinar yang berada diatas langit kutub selatan. Warna cahaya yang ditampilkan aurora sendiri beragam. Biasanya warna yang muncul adalah hijau pucat atau merah muda. Tetapi warna merah, kuning, hijau, biru, dan ungu dikabarkan mulai terlihat.
Partikel bermuatan yang bergerak sangat cepat dari magnetosfer menyebabkan terbentuknya fenomena ini. Partikel bermuatan yang berasal dari atmosfer bumi saling bertabrakan dengan partikel bermuatana dari matahari, saat partikel-partikel tersebut mulai mendekati medan magnet bumi, plasma akan tertarik ke kutub-kutub bumi. Saat bertemu dengan partikel atmosfer bumi terjadi eksitasi-relaksasi elektron menyebabkan pancaran sinar yang indah.
Faktor lain yang mendorong terjadinya aurora adalag adanya gangguan dari matahari (sun storm) dan gangguan pada medan magnet bumi. Sun storm sendiri terjadi karena peledakkan dahsyat dari masa puncak kegiatan titik matahari yang terjadi setiap 11 tahun sekali. Semakin kuat gangguan dari matahari mengakibatkan aurora memancarkan sinarnya lebih kuat dan lama. Sedangkan gangguan medan magnet terjadi karena partikel bermuatan di atmosfer meningkat dan berubah arah.
         Karena terjadinya aurora berhubungan erat dengan medan magnet bumi yang terletak di kutub utara dan kutub selatan, fenomena aurora ini sering dijumpai di daerah-daerah dekat kutub. Aurora Borelis pernah terjadi di daerah Fairbnks, Alaska, beberapa bagian di Kanada Timur, Irlandia, dan Skandinavia Utara. Sedangkan Aurora Aurelis jarang dijumpai karena Aurora Australis seringkali memancarkan cahaya di tempat yang jarang penduduk. Meskipun demikian, Aurora Australis pernah dijumpai di daerah Tasmania, Australia.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas aurora, yaitu lokasi, cuaca dan polusi, serta cahaya. Di daerah Alaska, biasanya aurora muncul pada bulan Maret, September hingga Oktober akhir, karena pada bulan-bulan tersebut Alaska dalam keadaan berlangit gelap dan bercuaca cerah sehingga aurora mudah dilihat.
Perbedaan warna aurora terjadi karena perbedaan tipe dan ketinggian gas yang bertabrakan. Molekul oksigen yang berada di 60 miles diatas bumi menjadikan warna aurora menjadi kuning kehijauan. Lain halnya dengan molekul oksigen yang berada di 200 miles diatas bumi yang menghasilkan warna merah cerah. Sedangkan molekul nitrogen menyebabkan warna aurora menjadi biru dan merah keunguan.
Bentuk aurora juga bermacam-macam. Mulai dari bentuk yang memancar hingga bentuk seperti tirai. Hal ini disebabkan oleh medan magnet yang menahan gerakan elektron. Elektron hanya bisa bergerak secara bebas sejajar dengan medan magnet. Medan magnet yang kuat dan gerakan elektron dipandu oleh medan magnet bumi. Spiral elektron yang berada di sepanjang medan magnet ke atmosfer tetap berada di dekat garis lapangan bahkan ketika tabrakan, sehingga aurora memiliki bentuk yang berbeda-beda

Daftar pustaka

Selasa, 28 Maret 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar