Follow Us @literasi_smkn23jkt

Minggu, 07 Mei 2017

El Nino dan La Nina



(Disusun Oleh: Fanni Elfrita XI AK 2)


Pernyataan Umum:
El Nino merupakan suatu fenomena perubahan iklim yang secara global yang diakibatkan karena memasnasnya suhu di permukaan air laut Pasifik bagian timur. Terjadinya El Nino dapat diketahui oleh kasat mata, mereka yang biasanya melihat peristiwa ini adalah para nelayan sekitar Peru dan Ekuador yang biasanya berlangsung menjelang bulan Desember. Berbeda dengan El Nino, La Nina merupakan peristiwa alam yang dapat dikatakan seperti opposite atau kebalikan dari El Nino. La Nina sendiri merupakan suatu kondisi dimana suhu permukaan air laut di kawasan Timur Equador atau di lautan Pasifik mengalami penurunan. La Nina tidak dapat diihat secara langsung dan periodenya tidak tetap.
Urutan Sebab dan Akibat:
Awal proses terjadinya El Nino di karenakan adanya peningkatan suhu yang berada di perairan pasifik bagian timur dan tengah. Dan hal ini akan meningkatkan suhu kelembaban pada atmosfer yang berada di atas perairan tersebut. Setelah terjadinya pemanasan suhu, maka peristiwa tersebut mendorong terjadinya pembentukan awan dan akan meningkatkan curah hujan yang berada di kawasan tersebut. Kemudian dari proses pembentukan awan, maka di bagian barat samudera pasifik akan mengalami tekanan udara yang meningkat. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan awan di atas lautan di bagian timur Indonesia. Yang mengakibatkan di beberapa wilayah di Indonesia mengalami penurunan curah hujan yang dikatakan jauh dari normalnya.

Terjadinya La Nina juga bisa dikatakan dampak dari El Nino, diawali dengan penurunan suhu di permukaan perairan Samudera Pasifik bagian Timur. Pada saat yang demikian ini ada angin pasat timur yang bertiup dan menguat di sepanjang Samudera Pasifik. Karena angin itu maka massa air hangat yang akan terbawa ke arah Pasifik Barat akan lebih banyak. Dengan  adanya massa air hangat yang terbawa ke Pasifik Barat berjumlah lebih banyak, hal ini mengakibatkan massa air dingin di Pasifik Timur bergerak ke atas kemudian menggantikan massa air hangat yang berpindah ke Pasifik Barat tersebut. Kondisi yang demikian ini disebut Upwelling. Karena adanya pergantian massa inilah maka suhu di permukaan air laut mengalami penurunan bila dibandingkan dengan kondisi normalnya.


Peristiwa ini tidak hanya terjadi begitu saja tetapi menimbulkan dampak yang merugikan hampir seluruh lapisan bumi lebih khususnya Indonesia, diantaranya El Nino mengakibatkan berkurangnya akumulasi curah hujan dan suhu yang lebih hangat, yang cenderung mendatangkan kekeringan yang panjang. Sementara La Nina kemungkinan terjadinya potensi curah hujan yang turun sangat tinggi menyebabkan cuaca menjadi hangat dan juga lembab yang berpotensi sebabkan banjir.

Walaupun demikian baik El Nino dan La Nina yang sulit di prediksi kedatangannya, kedua bencana ini dapat dicegah dengan beberapa aksi diantaranya, untuk cegah terjadinya El Nino dapat menyediakan saluran irigasi yang tepat bahkan cukup untuk menuntaskan masa panen, atau dengan mempercepat masa panen dengan memperhatikan varietas mutu pangan. Sedangkan untuk mencegah La Nina dapat memperbaiki dengan pengerukan dan pelebaran badan penampungan air baik waduk, kali, maupun sodetan dan sebagainya agar mampu menampung debit air yang berlebih saat terjadinya curah hujan yang tinggi.


(Diakses pada 12 Maret 2017)
 

 
Sumber:
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar