(Disusun
Oleh: Fanni Elfrita XI AK 2)
Pernyataan
Umum:
El Nino merupakan suatu
fenomena perubahan iklim yang secara global yang diakibatkan karena memasnasnya
suhu di permukaan air laut Pasifik bagian timur. Terjadinya El Nino
dapat diketahui oleh kasat mata, mereka yang biasanya melihat peristiwa ini
adalah para nelayan sekitar Peru dan Ekuador yang biasanya berlangsung
menjelang bulan Desember. Berbeda dengan El Nino, La Nina merupakan peristiwa
alam yang dapat dikatakan seperti opposite
atau kebalikan dari El Nino. La Nina sendiri merupakan suatu kondisi dimana
suhu permukaan air laut di kawasan Timur Equador atau di lautan Pasifik
mengalami penurunan. La Nina tidak dapat diihat secara langsung dan periodenya
tidak tetap.
Urutan Sebab dan Akibat:
Awal proses terjadinya El Nino di karenakan
adanya peningkatan suhu yang berada di perairan pasifik bagian timur dan
tengah. Dan hal ini akan meningkatkan suhu kelembaban pada atmosfer yang berada
di atas perairan tersebut. Setelah terjadinya pemanasan suhu, maka peristiwa
tersebut mendorong terjadinya pembentukan awan dan akan meningkatkan curah
hujan yang berada di kawasan tersebut. Kemudian dari proses pembentukan awan,
maka di bagian barat samudera pasifik akan mengalami tekanan udara yang
meningkat. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan awan di atas
lautan di bagian timur Indonesia. Yang mengakibatkan di beberapa wilayah di
Indonesia mengalami penurunan curah hujan yang dikatakan jauh dari normalnya.
Terjadinya La Nina juga bisa dikatakan dampak
dari El Nino, diawali dengan penurunan suhu di permukaan perairan Samudera
Pasifik bagian Timur. Pada saat yang demikian ini ada angin pasat timur yang
bertiup dan menguat di sepanjang Samudera Pasifik. Karena angin itu maka massa
air hangat yang akan terbawa ke arah Pasifik Barat akan lebih banyak. Dengan adanya massa air hangat yang terbawa ke
Pasifik Barat berjumlah lebih banyak, hal ini mengakibatkan massa air dingin di
Pasifik Timur bergerak ke atas kemudian menggantikan massa air hangat yang
berpindah ke Pasifik Barat tersebut. Kondisi yang demikian ini disebut Upwelling. Karena adanya pergantian
massa inilah maka suhu di permukaan air laut mengalami penurunan bila
dibandingkan dengan kondisi normalnya.
Peristiwa ini tidak hanya terjadi begitu saja
tetapi menimbulkan dampak yang merugikan hampir seluruh lapisan bumi lebih
khususnya Indonesia, diantaranya El Nino mengakibatkan berkurangnya akumulasi
curah hujan dan suhu yang lebih hangat, yang cenderung mendatangkan kekeringan
yang panjang. Sementara La Nina kemungkinan terjadinya potensi curah hujan yang
turun sangat tinggi menyebabkan cuaca menjadi hangat dan juga lembab yang
berpotensi sebabkan banjir.
Walaupun demikian baik El Nino dan La Nina
yang sulit di prediksi kedatangannya, kedua bencana ini dapat dicegah dengan
beberapa aksi diantaranya, untuk cegah terjadinya El Nino dapat menyediakan
saluran irigasi yang tepat bahkan cukup untuk menuntaskan masa panen, atau
dengan mempercepat masa panen dengan memperhatikan varietas mutu pangan.
Sedangkan untuk mencegah La Nina dapat memperbaiki dengan pengerukan dan
pelebaran badan penampungan air baik waduk, kali, maupun sodetan dan sebagainya
agar mampu menampung debit air yang berlebih saat terjadinya curah hujan yang
tinggi.
(Diakses pada 12 Maret 2017)
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar