Disusun oleh Sherli Anggraeni
Pernyataan
Umum :
“Banjir adalah
fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan
surasi lama pada daerah aliran sungai (DAS). Banjir terjadi karena sebab alam
dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sendimentasi,
curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase
lahan, dan pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah
perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk disepanjang
sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir ”
Urutan
Sebab Akibat :
” Penyebab alami
banjir
Sebagai akibat
perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sendimentasi masuk ke sungai
dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya
akan menjadi aliran permukaan (run-off) diatas tanah dan sebagian meresap ke
dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu
kawasan hutan diubah menjadi pemukiman, hutan yang bisa menahan aliran permukaan
cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran permukaan
kecil. Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat
adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar. Apabila kondisi tanahnya
relatif tetap, air akan meresap ke dalam tanah akan relatif tetap. Faktor
penutup lahan vegetasi cukup signifikan dalam pengurangan atau peningkatan
aliran oermukaan. Hutan yang lebat mempunyai tingkat penutup lahan ini akan
memperlambat kecepatan aliran permukaan.
Curah hujan yang
sangat lebat mempunyai tetes hujan besar. Karena tetes hujan berukuran besar,
pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air hujan sangat
kecil. Sebaliknya, limpasan air hujan menjadi sangat besar.
Fisiografi atau
geografi fisik sungai seperti bentuk, fungsi, dan kemiringan sungai, geometrik
hidrolik (bentuk penampang), dan lokasi sungai merupakan penyebab banjir dari
segi fisiografi.
Pengurangan kapasitas
aliran banjir pada sungai disebabkan oleh pengendapan yang berasal dari erosi
DAS dan erosi tanggul sungai yang berlebihan dan sendimentasi di sungai itu
karena tidak adanya vegetasi penutup dan adanya penggunaan lahan yang tidak
tepat.
Akibat adanya
peningkatan jumlah penduduk, kebutuhan infrastruktur, terutama pemukiman akan
meningkat, sehingga mengubah sifat dan karakteristik tata guna lahan.
Kecenderungan kapasitas saluran drainase menurun sehingga menyebabkan aliran
permukaan meningkat. Drainase perkotaan dan pengembangan pertanian pada daerah
banjir akan mengurangi kemampuan bantaran dalam menampung debit air yang
tinggi.
Air pasang
memperlambat aliran sungai ke laut. Pada waktu terjadi banjir bersamaan dengan
air pasang tinggi, tinggi genangan air atau banjir menjadi besar karena terjadi
aliran balik.”
“Penyebab terjadi
banjir karena faktor sosial
Perubahan tata guna
lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang lainnya. Apabila
suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi pemukiman,
debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka
20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis pemukiman. Demikian pula untuk
perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan.
Deforestasi, degradasi lingkungan dan pembangunan kota yang penuh dengan
bangunan dan beton dan jalan-jalan aspat tanpa memperhitungkan drainase, daerah
resapan, dan tanpa memperhatikan data intensitas hujan dapat menyebabkan
bencana banjir.
Pembuangan sampah di
DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari
sungai karena daya tampung saluran berkurang.
Kawan padat penduduk
di sepanjang sungai/ drainase dapat, menjadi penghambat aliran dan daya tampung
sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Penggundulan hutan
dan kegiatan membuang sampah pada sembarang tempat dapat menyebabkan saluran
sungai akan tersumbat sehingga dapat memunculkan luapan air. Hal ini
mengakibatkan kerugian yang begitu besar bagi manusia, akan banyak sekali yang
dapat terkena kerusakan akibat diserang oleh banjir.”
DAFTAR PUSTAKA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar