Follow Us @literasi_smkn23jkt

Sabtu, 02 Desember 2017

Munir Said Thalib - Nobel Alternatif

Disusun oleh : Nisa Lia Filsa



  1.  Dengan nama lengkap Munir Said Thalib, Munir lahir di malang jawa timur pada 8 desember 1965.Munir sempat berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dan mendapat gelar sarjananya. Selama menjadi mahasiswa, Munir dikenal sebagai aktivis kampus yang sangat gesit. Ia pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya pada tahun 1998, Koordinator Wilayah IV Asosiasi Mahasiswa Hukum Indonesia pada tahun 1989, anggota Forum Studi Mahasiswa untuk Pengembangan Berpikir Universitas Brawijaya pada tahun 1988, Sekretaris Dewan Perwakilan Mahasiswa Hukum Universitas Brawijaya pada tahun 1988, Sekretaris Al-Irsyad cabang Malang pada 1988, dan menjadi anggota Himpunan Mahsiswa Islam (HMI).Pria keturunan arab lulusan fakultas hukum universitas brawijaya ini merupakan seorang aktivis dan pejuang HAM Indonesia. Ia dihormati oleh para aktifitis,LSM,hingga dunia Internasional.
  2.   Atas perjuangannya yang tak kenal lelah, dia pun memperoleh the right livelihood Award di Swedia (2000), sebuah penghargaan prestisius yang disebut sebagai nobel alternative dari yayasan The Right Livelihood Award Jacob von Uexull, Stockholm, Swedia di bidang pemajuan HAM dan control sipil terhadap militer di Indonesia. Sebelumnya majalah asiaweek (oktober 1999) menobatkannya menjadi salah seorang dari 20 pemimpin politik muda Asia pada millennium baru dan Man of The Year versi majalah Ummat ( 1998 )
  3. Tanggal 16 April 1994, Munir mendirikan komosi untuk orang hilang dan korban kekerasan serta menjadi Koordinator badan pekerja di LSM ini.Di lembaga inilah nama munir mulai bersinar, saat dia melakukan advokasi terhadap para aktivis yang menjadi korban penculikan rijem penguasa Suharto. Perjuangan munir tentunya tak luput dari berbagi terror berupa ancaman kekerasan dan pembunuhan terhadap diri dan keluarganya. Usai pengurusannya dikontras, munir ikut mendirikan lembaga pemantau HAM Indonesia, imparsial, dimana ia menjabat sebagai direkutur eksekutif.
  4. Saat menjabar koordinator kontras namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang orang hilang yang diculik pada masa itu.ketika itu dia membela para aktivis yang menjadi korban penculikan tim mawar dari Kopasus yang dipimpin oleh prabowo subianto. Setelah Suharto jatuh, penculikan itu menjadi alasan pencopotan danjen kopassus ( waktu itu ) Prabowo Subianto dan diadilinya para anggota tim mawar.
  5. Munir Said Thalib lahir di Malang, 8 Desember 1965. Ia merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara Said Thalib dan Jamilah.[3] Munir sempat berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dan mendapat gelar sarjananya. Selama menjadi mahasiswa, Munir dikenal sebagai aktivis kampus yang sangat gesit. Ia pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya pada tahun 1998, Koordinator Wilayah IV Asosiasi Mahasiswa Hukum Indonesia pada tahun 1989, anggota Forum Studi Mahasiswa untuk Pengembangan Berpikir Universitas Brawijaya pada tahun 1988, Sekretaris Dewan Perwakilan Mahasiswa Hukum Universitas Brawijaya pada tahun 1988, Sekretaris Al-Irsyad cabang Malang pada 1988, dan menjadi anggota Himpunan Mahsiswa Islam (HMI).
  6. Pada 20 Desember 2005 pollycarpus budihari priyanto dijatuhi fonis 14 tahun hukuman penjara atas pembunuhan munir. Hakim menyatakan bahwa pollycarpus, seorang pilot Garuda, menaruh arsenic di makanan munir, karena dia ingin mendiamkan pengritik pemerintah tersebut Hakim Cicut Sutiarso menyatakan bahwa sebelum pembunuhan pollycarpus menerima beberapa panggilan telpon dari sebuah telpon yang terdaftar oleh agen intelegen senio, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.Lalu pada 6 Juni 2008, mantan komandan kopassus TNI angkatan darat dan juga mantan Deputi BIN, Mayor Jendral (Purn) Muchdi Purwoprandjono di tangkap oleh polisi sebagai tersangka pembunuhan Munir selama beberapa bulan persidangan, akhirnya pada tanggal 31 Desember 2008 Majelis Hakim PN Jakarta selatan memfonis bebas Muchdi PR.
  7. Tiga jam setelah pesawat GA-974 take off dari Singapura, awak Kabinet melaporkan kepada pilot Pantun Matondang bahwa seseorang penumpang bernama Munir yang duduk di kursi nomer 40 G menderita sakit, Munir bolak balik ke toilet.Pilot meminta awak cabinet untuk terus memonitor kondisi Munir. Munir pundipindahkan duduk di sebelah seorang penumpang yang kebetulan berprofesi dokter yang juga berusaha menolongnya. Penerbangan menuju Amsterdam menempuh waktu 12 jam. Namun 2 jam sebelum mendarat 7 september 2004, pukul 08.10 waktu Amsterdam di Bandara Schipol Amsterdam, saat diperiksa, Munir telah meninggal dunia.
  8. Sosok Munir, sebagai pejuang hak asasi manusia, sudah banyak dikenal masyarakat. Tokoh kelahiran Malang, Jawa Timur, ini dikenal aktif membela mereka yang dianggap tertindas. Kehidupan Munir berakhir tragis karena meninggal dunia setelah dibunuh dengan cara diracun dalam perjalanan di dalam pesawat udara ke Amsterdam, Belanda.



                                                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar