Follow Us @literasi_smkn23jkt

Minggu, 03 Desember 2017

Andrea Hirata: Penulis Handal dari Belitung

Disusun oleh : Widaty Putri Maharani


1.    Andrea Hirata lahir  24 Oktober 1967 di Gantung, Belitung Timur, Bangka Belitung dengan nama lahir Aqil Barraq Badruddin Seman Said Harun. Ia adalah anak ke-4 dari pasangan Seman Said Harunayah dan NA Masturah. Desa miskin yang kehidupan di dalamnya serba pas - pasan itu secara langsung sangat mempengaruhi kepribadian Andrea sejak kecil. Kepribadian Andrea terbentuk dari lingkungan yang memprihatinkan, sedih, penuh dengan rintangan hidup yang berat.

2.    Sebenarnya nama Andrea Hirata itu bukan nama pemberian dari ibu dan bapaknya. Melainkan nama yang dibuat – buatnya sendiri. Nama sebenarnya yang diberikan oleh kedua orang tuanya adalah Aqil Barraq Badruddin Seman Said Harun. Andrea merasa tidak cocok dengan nama itu, kemudian ia menggantinya dengan nama Wadud. Nama Wadud ini masih gak cocok, hingga Andrea mengubah kembali namanya sebagai “Andrea Hirata” sewaktu meranjak remaja.Ungkapan Andrea tentang namanya “Andrea diambil dari nama seorang wanita yang nekat bunuh diri bila penyanyi pujaannya, yakni Elvis Presley tidak membalas suratnya,”.

3.    Kemudian kata Hirata dipungut dari nama melayu kampung (bukan nama Jepang yang orang anggap). Di masa meranjak remaja itulah, pria asal pulau Belitung itu mendapatkan nama yang cocok  “Andrea Hirata”. Andrea Hirata tumbuh bagai anak – anak melayu kampung pada umumnya. Ia tumbuh dengan segala keterbatasan ekonomi kampung, namun Andrea tetap menjadi anak yang bijak, periang, pembuat onar :D, dan penebar kegembiraan.

4.    Dalam karya novel Andrea Hirata yaitu “Laskar Pelangi”, ia sewaktu kecil sekolah di tempat yang sangat memprihatinkan, mengenaskan, bahkan tak layak disebut sebagai sekolah. Sekolah tersebut adalah “SD Muhammadiyah”. Andrea mengakui bahwa sekolah tersebut sangat mengenaskan. Akan tetapi, berkat kegigihannya ingin belajar iapun bersekolah di tempat mengenaskan itu. Di sekolah itulah Andrea bertemu dengan“Laskar Pelangi” sebutan untuk sahabat – sahabat Andrea Hirata.

5.    Disekolah itu pula lah, Andrea bertemu dengan sosok guru yang sangat istimewa. Guru tersebut bernama bu Muslimah. Kegigihan dan semangat bu Muslimah untuk mengajari murid – muridnya yang hanya berjumlah tidak lebih dari 11 orang. Andre Hirata mengaku bahwa bu Muslimah lah yang telah merubah Andrea menjadi sosok yang sangat bersemangat dalam menuntut ilmu.

6.    Sebenarnya di pulau Belitung ada sekolah yang layak untuk Andrea masuki, namun karena keterbatasan ekonomi dan karena status bapak nya sebagai pegawai rendahan yang membuat Andrea tak berhak untuk sekolah di sana.“Novel yang saya tulis merupakan memoar tentang masa kecil saya, yang membentuk saya hingga menjadi seperti sekarang,”   Itu lah ungkapan Andrea yang memberikan royalti untuk sekalah yang mengenaskan itu.


7.    Banyak sekali rintangan yang dihadapi oleh Andre untuk bisa sekolah, mulai dari jarak sekolah yang sangat jauh, hingga keadaan sekolah yang sangat mengenaskan itu. Motivasi dari guru istimewanya itu lah yang terus ia pertahankan untuk tetap semangat menimbah ilmu.

8.    Peran Bu Muslimah ini lah yang memotivasi Andrea untuk menulis. Hingga sewaktu kelas 3 SD ia bertekat untuk bisa menulis sebuah cerita tentang perjuangan bu Muslimah. Andrea pun tak pernah berhenti untuk berlatih nyorat - nyoret di kertas untuk bisa menulis.“Kalau saya besar nanti, saya akan menulis tentang Bu Muslimah,”.  Itu lah ungkapan Andrea Hirata yang akrab disebut "Ikal".Seusai Andrea menempuh pendidikan di pulau Belitung kampung halamannya, ia kemudian bertekat untuk pergi dari kampung untuk merantau ke pulau Jawa. Setamat SMA, Andrea dengan keinginan yang kuat untuk menggapai cita – cita sebagai seorang penulis dan bisa melanjutkan pendidikan hingga ke bangku kuliah, ia pun merantau ke Jakarta.

9.    Pada saat di kapal laut yang ia naiki, ia mendapat saran dari nahkoda untuk pergi ke daerah Ciputan dimana masyarakat setempat belum begitu ramai. Saran tersebut pun ia ikuti, dan ia naik bus untuk pergi ke Ciputan, namun al-hasil, bus tersebut malah mengantar Andre ke Bogor. Al-hasil, Andrea pun mau tak mau lantas memulai hidup baru di kota Bogor yang dikenal sebagai kota hujan.

10. Tak tau nasib baik apa yang terjadi pada Andrea, ia pun mendapat pekerjaan sebagai tukang pos (penyortir surat di kantor pos). Dengan segala kekuatannya, ia pun akhirnya bisa melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

11. Setelah Andrea tamat dari Universitas Indonesia, ia berusaha keras untuk mendapatkan beasiswa S2 Economic Theory di Universite de Paris, Sorbonne. Dengan segala tenaga dan kerja kerasnya, al-hasil ia mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas de Paris, Sorbonne, Prancis dan Sheffield Hallam University, Inggris.


12. Andrea Hirata adalah penulis novel yang sangat terkenal dan 8 tahun belakangan Andrea mendapatkan penghargaan karena kontribusinya di sastra internasional, berkat novel pertama Andrea Hirata ‘Laskar Pelangi’ telah diterjemahkan ke dalam 34 bahasa asing dan diterbitkan di lebih dari 130 negara oleh penerbit-penerbit terkemuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar