Follow Us @literasi_smkn23jkt

Senin, 04 Desember 2017

Dewi Lestari Simangunsong : Sang Supernova

Disusun oleh : Fitri Anggraini | XI Akuntansi 1

1.    Dewi Lestari Simangunsong atau yang lebih akrab dipanggil ‘Dee’ ialah satu tokoh Indonesia yang sukses di bidang musik dan juga sastra.
Wanita yang lahir di Bandung pada tanggal 20 Januari 1976 ini mengawali kisah suksesnya dengan menjadi penulis.

2.    Dee terlahir sebagai anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan Yohan Simangunsong dan Turlan br Siagian. Marcell Siahaan merupakan suami pertama Dee. Mereka menikah pada tanggal 12 September 2003, setahun kemudian putri pertama mereka lahir dan diberi nama Keenan Avalokita Kirana. Nama putranya diabadikan Dee sebagai salah satu karakter utama dalam novel terkenalnya yang berjudul Perahu Kertas.
Pernikahan ini hanya bertahan selama tiga tahun. Tidak lama melajang, Dee kemudian menikah lagi setelah lima bulan perceraiannya, yaitu 11 November 2008 di Sydney. Suami keduanya bernama Reza Gunawan dan hasil dari pernikahannya ini, nmereka dikaruniai seorang putri bernama Atisha Prajna Tiara yang lahir pada tanggal 23 Oktober 2009.

3.    Bersekolah di SMA Negeri 2 Bandung, ia melanjutkan pendidikannya di FISIP Universitas Parahyang dengan mendapatkan gelar Sarjana Politik.

4.    Dee pernah menjadi backing vocal untuk Iwa K, Java Jive, dan Chrisye. Sekitar bulan Mei 1994, ia bersama Rida Farida dan Indah Sita Nursanti bergabung membentuk trio Rida Sita Dewi (RSD) atas prakarsa Ajie Soetama dan Adi Adrian yang berkibar di bawah bendera Sony Music Indonesia. Sedangkan karirnya menjadi seorang penulis sebelum Supernova keluar, tak banyak orang yang tahu kalau Dee sering menulis. Tulisan Dee pernah dimuat di beberapa media. Salah satunya ada cerpen yang berjudul “Sikat Gigi” pernah dimuat di buletin seni terbitan Bandung, Jendela Newsletter, sebuah media berbasis budaya yang independen dan berskala kecil untuk kalangan sendiri.

5.    Novel pertamanya yang sensasional, Supernova Satu : Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh, dirilis 16 Februari 2001. Novel yang laku 12.000 eksemplar dalam tempo 35 hari dan terjual sampai kurang lebih 75.000 eksemplar ini banyak menggunakan istilah sains dan cerita cinta. Bulan Maret 2002, Dee meluncurkan “Supernova Satu” edisi Inggris untuk menembus pasar internasional dengan meminta bantuan Harry Aveling, ahlinya dalam urusan menerjemahkan karya sastra Indonesia ke bahasa Inggris. Supernova pernah masuk nominasi Katulistiwa Literary Award (KLA) yang digelar QB World Books.

Sukses dengan novel pertamanya, Dee meluncurkan novel keduanya, Supernova Dua : Akar pada 16 Oktober 2002. Kumpulan prosa dan puisi “Filosopi Kopi” pada 2003.

Pada bulan Januari 2005 Dee merilis novel ketiganya, Supernova yang berjudul Petir. Kisah di novel ini masih terkait dengan dua novel sebelumnya. Hanya saja, ia menambahkan empat tokoh baru dalam Petir. Salah satunya adalah Elektra, tokoh sentral yang ada di novel tersebut. 

Pada bulan Agustus 2008, Dee merilis novel terbarunya yaitu Rectoverso yang merupakan paduan fiksi dan musik. Pada Agustus 2009, Dee menerbitkan novel Perahu Kertas. Tahun 2012, Dee kembali mengeluarkan novel lanjutan serial Supernova yang berjudul Partikel dengan tokoh utama Zarah.

Oktober 2014, Dee menerbitkan novel lanjutan serial Supernova yang berjudul Gelombang dengan tokoh utama Alfa. Pada tanggal 26 Februari 2016, novel terakhir serial Supernova dengan judul Inteligensia Embun Pagi (IEP) telah beredar di toko buku di seluruh Indonesia. 


6.    Sama seperti manusia yang lainnya yang mempunyai masalah dalam kehidupan, Dee pun demikian. Ia menggugat cerai mantan suaminya pada Juni 2008 yaitu Marcell Siahaan karena adanya pihak ketiga.
Sedangkan pada masalahnya sebagai penulis, Supernova Dua berjudul Akar pada 16 Oktober 2002 ini sempat mengundang kontroversi karena dianggap melecehkan umat Hindu. Umat Hindu menolak dicantumkannya lambang Omkara/Aum yang merupakan aksara suci Brahman Tuhan Yang Maha Esa dalam Hindu sebagai cover dalam bukunya. Akhrinya disepakati bahwa lambang Omkara tidak akan ditampilkan lagi pada cetakan kedua dan seterusnya.


7.    Dewi ‘Dee’ Lestari merupaka tokoh yang hebat baik di bidang musik dan sastra. Pengalamannya dalam menciptakan karya-karyanya patut dicontoh karena adanya semangat membuat karya yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar