Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 14 Desember 2017

Fatimah Az-Zahra : "Teladan Setiap Muslimah"

Disusun Oleh : Hesty Chaestely Lavenia
1.    Syeda Fatimah binti Muhammad lahir pada 27 Juli 604 M, Mekkah,Arab Saudi. Fatimah adalah anak perempuan keempat pasangan Rasulullah SAW dan Ummul Mu’minin Khadijah. Fatimah memiliki banyak julukan, julukannya yang paling mahsyur adalah Az-Zahra yang artinya bercahaya, berkilau. Ulama berbeda pendapat dalam sebab dijulukinya Az-Zahra, ada yang mengatakan karena Fatimah adalah bunga Rasulullah SAW. Ada juga yang mengatakan karena Fatimah berkulit putih. Pendapat ketiga mengatakan karena apabila Fatimah beribadah dalam mihrabnya (musholah) maka cahayanya menerangi makhluk yang ada dilangit seperti halnya cahaya bintang menerangi makhluk yang ada di bumi. Selain itu, Fatimah mendapat julukan Ash-Shiddiqh, Al-Mubarakah, Az-Zakiyyah, Ar-Radhiyyah, dan Al-Murdhiyyah.
2.    Di masa kecilnya, Fatimah harus menggantikan pekerjaan sang bunda untuk melayani, membantu, dan membela sang ayah. Hal itu dilakukannya karena diusianya yang kelima tahun sang bunda yakni Khadijah harus pulang ke Rahmatullah. Masa kecil Fatimah penuh dengan tantangan juga cobaan serta kesedihan. Berkali-kali ia harus menyaksikan sang ayah ditentang oleh kaum kafir Quraish. Tidak jarang Fatimah kecil meneteskan air mata di pipinya karena melihat perjuangan serta penderitaan sang ayah saat berdakwah. Sampai akhirnya ia dewasa dan menikah dengan Saidina Ali A.S lalu memiliki anak bernama Al-Husein dan Al-Hasan.
3.    Fatimah Az-Zahra terdidik di madrasah ayahnya, Rasulullah SAW yang notabene adalah rumah kenabian. Sebuah rumah yang disitu wahyu dan ayat-ayat Al-Qur’an diturunkan. Fatimah termasuk kelompok pertama dari kaum Muslimin yang beriman kepada Allah Swt dan ia begitu tegar dan selama hidupn kukuh dalam keimannanya. Rahasia dibalik kesendirian Fatimah selama hidupnya adalah bahwa Fatimah sejak kecil harus memfokuskan perhatiannya pada latihan fisik dan pendidikan spiritual.
4.    Pekerjaan Fatimah Az-Zahra hanyalah ibu rumah tangga. Ia menjalani kehidupan rumah tangga yang sederhana bersama Saidina Ali A.S. Di samping menjaga dan memelihara anak juga menggiling gandum, membuat adonan dan memanggang roti. Fatimah adalah orang yang dicintai Rasulullah SAW dan Saidina Ali. Namun, ia harus merasakan banyak penderitaan termasuk dalam rumah tangganya yang sederhana itu. Banyak sekali tubuhnya yang terluka, karena terlalu sering menimba air sehingga menimbulkan bekas di dadanya. Begitu sering menumbuk gandum sehingga tangannya terkelupas. Karena terlalu sering menyapu sehingga bajunya berwarna tanah. Karena terlalu sering menyalakan api sehingga warna pakaiannya berubah. Bahkan Fatimah pernah menjual kerudungnya untuk makan anaknya.
5.    Fatimah hidup hanya untuk beribadah kepada Allah Swt. Selain itu, ia adalah wanita yang mampu menghimpun kesabaran dan ketakwaannya, sehingga Allah Swt memilihnya menjadi pemimpin para wanita penghuni syurga. Ada beberapa hal yang membuatnya pantas menjadi pemimpin para wanita penghuni syurga. Mulai dari julukan Al-Butul yang berarti memutuskan hubungan dengan dunia untuk beribadah kepada Allah Swt. Kemudian, Fatimah menjadi sosok istri yang patuh pada suaminya yaitu Ali a.s. Sampai Fatimah menjadi anak yang sholehah bagi Rasulullah SAW. Adapula keistimewaan-keistimewaan lain yang Fatimah dapatkan, seperti bau surga yang tercium darinya dan cahayanya yang diciptakan sebelum terciptanya seluruh cahaya langit dan bumi.
6.    Meskipun demikian banyak masalah hidup dan tantangan yang Fatimah hadapi. Salah satunya adalah kehidupan rumah tangganya bersama Ali yang sederhana. Kehidupan rumah tangga Fatimah dan Ali sangatlah sederhana. Sebab, Ali bukanlah pemuda kaya tetapi Ali hanyalah pemuda miskin yang tidak mempunyai apa-apa. Seringkali anak Fatimah yang bernama Husein menangis karena kelaparan. Bahkan Fatimah tidak mempunyai uang untuk memerdekakan seorang budak untuk membantunya. Sehingga tidak jarang Fatimah terluka. Namun, itu semua tidak mengurangi kesetiannya terhadap Saidina Ali a.s
7.    Sampei akhirnya Fatimah jatuh sakit yang menyebabkan Fatimah meninggal dunia. Fatimah wafat pada 3 Ramadhan tahun 11 Hijriah. Fatimah dimakamkan di Jannatul Baqi, Madinah, Arab Saudi. Pada saat itulah Madinah harus kehilangan mawarnya, yaitu Fatimah Az-Zahra.
8.    Fatimah Az-Zahra memiliki kesabaran dan ketakwaan yang luar biasa. Sudah sepantasnya sosok yang bersahaja itu menjadi teladan bagi seluruh wanita di dunia. Perjuangan dalam menghadapi tantangan dan masalah hidupnya meninggalkan pelajaran yang sangat berharga bagi dunia.

Sumber diperoleh dari :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar