Disusun Oleh : Fitria Ajeng
Ø
Pernyataan Umum
Aurora adalah fenomena alam yang
menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah
planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki
planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin
surya). Aurora terjadi didaerah sekitar Kutub Utara dan Kutub Selatan. Aurora
yang terkenal adalah Aurora Boralis (Kutub Utara) dan Aurora Australis (Kutub
Selatan).
Ø Sebab-Akibat
Aurora
ialah cahaya yang tercipta di udara yang disebabkan oleh atom-atom dan molekul
yang bertumbukan dengan partikel-partikel bermuatan, terutama elektron dan
proton yang berasal dari matahari. Partikel-partikel tersebut terlempar dari
matahari dengan kecepatan lebih dari 500 mil per detik dan terhisap medan magnet
bumi di sekitar kutub Utara dan Selatan. Fenomena aurora terkait dengan
selubung medan magnet atau magnetosfer Bumi dan kemunculan bahaya dari
Matahari. Semakin kuat dan lama cahaya aurora, dapat diperkirakan semakin kuat
gangguan dari Matahari yang dikenal sebagai badai matahari (solar storm). Karena yang berperan
adalah medan magnet.
Warna-warna
cahaya aurora yang terjadi karena benturan partikel dan molekul atau atom yang
berbeda. Di samping itu, warna yang dihasilkan aurora ini juga tergantung pada
komposisi atmosfer dan ketinggiannya, sehingga warnanya bisa berubah-ubah. Pada
ketinggian di atas 300 km, partikel angin matahari akan bertumbukan dengan
atom-atom hidrogen sehingga terbentuk warna aurora kemerah-merahan. Di sisi lain pada ketinggian 140 km, partikel
angin matahari bereaksi dengan atom oksigen yang membentuk cahaya aurora
berwarna biru atau ungu. Sementara itu, pada ketinggian 100 km proton dan
elektron bersinggungan dengan atom oksigen dan nitrogen sehingga aurora
tervisualisasikan dengan warna hijau dan merah muda.
Munculnya
aurora tersebut disebabkan oleh konsentrasi muatan listrik di daerah kutub yang
didukung oleh salju dan uap air. Elektron kuat yang menghasilkan aurora berasal
dari matahari. Dalam suasana luarnya, suhu bisa mencapai lebih dari satu juta
derajat. Di dalam korona matahari, atom terionisasi menjadi gas kepadatan yang
sangat panas tapi rendah akan ion dan elektron bebas. Aktivitas matahari
memiliki siklus 11 tahun untuk mencapai maksimum. Pada saat itu, terjadi letusan
dari korona yang secara terus menerus mengeluarkan ion dan elektron ke ruang
angkasa dan membentuk angin matahari. Jika letusan korona terjadi dengan
intensitas besar maka dinamakan badai matahari. Partikel yang bermuatan
tersebut membawa medan magnet matahari ke bumi selama hampir 18 jam sampai 2
hari. Elektron yang ditangkap oleh medan magnet Bumi akan tertarik ke dua
wilayah yang dekat dengan Kutub Utara dan Kutub Selatan, di mana mereka
bertabrakan dengan partikel-partikel di atmosfer lapisan atas dan menghasilkan
keindahan aurora. Oleh karena itu, munculnya aurora berkaitan erat dengan
aktivitas matahari.
Munculnya Aurora harus memiliki dua prasyarat.
Pertama, suhu harus rendah. Kedua, cuaca harus rendah. Sejauh ini munculnya
Aurora tidak berbahaya bagi kehidupan manusia. Hanya
saja, karena berhubungan dengan medan magnetik bumi dan mengandung aliran
listrik, maka kemungkinan yang terjadi adalah adanya gangguan dalam jaringan
telekomunikasi, seperti misalnya radio dan juga televisi. Sejumlah besar negara
didunia yang merupakan tempat terbaik untuk melihat
Aurora antara lain Alaska, Kanada, Finland, Iceland, Sweden, dan Norway. Selain
terjadi pada bumi, Aurora juga diketahui pernah terjadi di Saturnus dan Jupiter
pada masing-masing kutubnya.
Daftar Pustaka
:
(Diakses pada 12
Maret 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar