Disusun oleh: Rani Wulandari
Judul film :
“Iqro”
Rilis :
Januari 2017
Durasi :
97 menit
Negara Asal :
Indonesia
Sutradara :
Iqbal Alfajri
Produser :
Budiyati Abiyoga, Rosa Rai Djalal
Produksi :
Masjid Salman ITB, Salman Film Academy
Pemain : 1. Aisha Nurra Datau
2.
Cok Simbara
3.
Neno Warisman
4.
Raihan Khan
5.
Mike Lucok
6.
Adhitya Putri
Orientasi
“Iqro” adalah sebuah film Indonesia
yang diproduksi oleh Salman Film Academy,
sebuah rumah produksi film di bawah manajemen Masjid Salman Institusi Teknologi
Bandung. Film ini merupakan film Indonesia bertema drama religi yang
disutradarai oleh Iqbal Alfajri. Film dengan durasi 97 menit ini menceritakan
sosok Aqila yang diperankan oleh Aisha Nurra Datau sangat menyukai dunia
astronomi, dan berkeinginan melihat Pluto melalui teropong utama Observatorium
Bosscha. Kebetulan kakeknya yang diperankan oleh Cok Simbara merupakan seorang
astronom peneliti yang bekerja di Observatorium Bosscha.
Tafsiran isi 1
Perdebatan Aqila dengan temannya
mengenai keberadaan Pluto sebagai planet kecil yang tidak termasuk dalam
kategori planet, membuat Aqila gigih untuk membuktikan keberadaan Pluto. Aqila
memiliki Kakek seorang astronom yang bekerja di Pusat Peneropongan Bosscha
(Observatorium Bosscha). Aqila bermaksud membuat tugas sekolahnya yang
berhubungan dengan astronomi sekaligus ingin membuktikan kepada teman-temannya
bahwa ia dapat meneropong planet Pluto lewat teropong utama Bosscha. Namun
Aqila justru tidak mendapatkan yang diinginkan. Kakeknya memberi syarat Aqila
harus bisa mengaji baru boleh meneropong pluto. Aqila pun menyanggupinya.
Tafsiran isi 2
Di rumah Kakeknya, Aqila belajar
mengaji lewat bimbingan Ross, anak dari pembantu kakeknya. Aqila belajar
membaca Al Quran dengan metode “Iqro” yang menyenangkan, berirama, dan
dibawakan secara ringan. Pada akhirnya Aqila sudah bisa mengaji, kemudian ada
kabar bahwa Bosscha akan ditutup. Proyek pembangunan yang akan dibuat di sekitar
Bosscha akan mengakibatkan polusi cahaya yang menyebabkan Bosscha tidak dapat
digunakan. Keluarga Kakeknya selalu diteror oleh pihak proyek.Tidak lama
kemudian polisi berhasil menyegel proyek tersebut dan pembangunan dihentikan.
Akhirnya Bosscha dapat digunakan kembali dan keinginan Aqila untuk melihat
Pluto tepenuhi.
Tafsiran isi 3
Dalam film “Iqro” ini sikap moral
yang disarankan kepada penonton adalah bersyukur. Dikisahkan lewat keluarga
Aqila yang bersyukur dan tidak mengeluh menghadapi segala teror yang dilakukan
oleh pihak proyek dengan mendesak agar meninggalkan Bossha. Selain itu, dari
film ini terkandung arti perjuangan Aqila mengaji. Dari yang belum bisa mengaji
kemudian belajar mengaji dengan metode “Iqro” sampai akhirnya bisa mengaji
bahkan mengikuti lomba mengaji.
Tafsiran 4
Film “Iqro” layak ditonton oleh semua
umur, tetapi lebih tepat jika anak berumur 15 tahun ke atas yang menonton. Remaja
dan orang dewasa yang menonton ini akan lebih mudah mencerna arti film ini dibanding
anak-anak. Lewat film ini kita belajar arti usaha yang diraih dalam mencapai
sesuatu. Sesuai dengan judul “Iqro” yang artinya membaca, dengan membaca kita
dapat mengetahui berbagai ilmu Allah yang ada di dunia. Kebesaran yang
diciptakan telah nyata terbukti dalam film ini bahwa Allah adalah Sang Pencipta
seluruh jagat raya beserta perhiasannya.
Evaluasi 1
Lokasi syuting film “Iqro” langsung
di Observatorium Bosscha yang berada di daerah Lembang. Film ini menayangkan
berbagai adegan lucu yang membuat penonton tertawa akan tingkah jail Faudzi
yang diperankan oleh Raihan Khan. Alur cerita yang mengandung konflik unik
dengan cara penyelesaian yang unik. Penampilan visual yang ditayangkan
mendukung dengan cerita yang dibawakan. Penayangan visual luar angkasa pada
tampilan after credit yaitu, dengan memperlihatkan bintang-bintang serta
planet-planet yang dilihat Aqila dengan teropong Bosscha.
Evaluasi 2
Pemain dalam film ini begitu
mendalami perannya masing-masing, contohnya sosok Aqila yang diperankan oleh
Aisha Nurra Datau diusianya yang masih belia ia telah mendalami peran dengan
baik. Alur cerita sesuai dengan judul dan selalu memberikan motivasi di setiap
adegan yang ditayangkan. Dilengkapi dengan musik yang mendukung dalam setiap
adegan dengan dilengkapi bacaan quran. Terutama bacaan doa khatam quran pada
akhir cerita yang menjadi soundtrack pada
after credit penayangan dunia luar
angkasa berhasil membuat penonton terharu.
Evaluasi 3
Sayangnya, film ini tayang di
bioskop tidak seperti film-film lain. Film ini hanya tayang selama satu bulan
dan sulit ditemukan. Tidak seperti film bergenre selain Islam yang bisa tayang
selama satu bulan lebih. Jumlah penonton juga tidak banyak seperti film-film
bergenre tersebut. Hal ini disebabkan karena masyarakat kurang minat dengan
tontonan film Islam terutama para kaum muda sekarang yang lebih menyukai film
bergenre percintaan.
Rangkuman
Dari paparan tadi, dapat
disimpulkan bahwa film “Iqro” secara tidak langsung adalah sebuah film dakwah
yang berisi ajakan untuk beriman dan mengenal Allah dengan melihat ciptaan-Nya
baik di bumi maupun di langit. Kisah di film “Iqro” mengandung arti bahwa ilmu
agama selalu beriringan dengan ilmu astronomi maupun ilmu sosial lainnya. Setiap
ayat yang terkandung dalam quran terbukti nyata kebenarannya. Bahkan tentang
luar angkasa seperti yang dijelaskan oleh kakeknya Aqila dalam film “Iqro” ini.
Daftar pusaka
Diakses pada 8 Mei
2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar