Follow Us @literasi_smkn23jkt

Senin, 15 Mei 2017

Kebesaran Allah, “Bulan Terbelah di Langit Amerika”



Disusun oleh : Ninik Yuliyanti

                                     
Judul Film                 : Bulan Terbelah di Langit Amerika
Produksi                    : Maxima Pictures   
Sutradara                  : Rizal Mantovani
Penulis Skenario     : Hanum Rais Dan Rangga Almahendra
Pemain                      :  

  •       Acha Septriasa (Hanum )

  •      Abimana Aryasatya (Rangga)
  •     Rianti Cartwright (Azima Hussein)
  •     Nino Fernandez (Stefen)
  •     Hannah Al-Rasyid (Yasmin)


Orientasi :
Film "Bulan Terbelah di Langit Amerika" merupakan film produksi Maxima Pictures bergenre drama yang dibintangi oleh Acha Septriasa sebagai Hanum, Abimana Aryasatya sebagai Rangga, Nino Fernandez sebagai Stefen, Hannah Al Rasyid sebagai Yasmin, dan Rianti Cartwright sebagai Azima Husein atau Julia Collin. Film ini disutradarai Rizal Mantovani dengan produser Ody Mulya Hidayat. Film ini menceritakan tentang perjalanan jurnalistik yang diberi tugas menulis artikel berjudul “Akankah dunia lebih baik tanpa Islam?”. Film ini merupakan adaptasi novel best seller dengan judul yang sama karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra.
Tafsiran isi 1 :
Dikisahkan, setelah mendapat kiriman email video seorang gadis berjudul “Do you know my dad?”, Hanum (Acha Septriasa) seorang jurnalis muslim yang bekerja di sebuah kantor berita di Wina, diberi tugas untuk menulis artikel provokatif oleh bos redaksi, berjudul “Apakah dunia lebih baik tanpa Islam?”. Artikel tersebut nantinya akan dimuat dalam sebuah koran. Gertrude juga meminta kepada Hanum supaya mewawancarai dua narasumber dari pihak muslim dan non muslim di Amerika Serikat. Narasumber tersebut merupakan para keluarga korban serangan World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001 di Washington DC, New York.  Di sisi lain, Rangga juga diminta bosnya yang bernama Professor Reinhard untuk pergi ke Washington, agar bisa mengikuti sebuah konferensi internasional dalam bidang bisnis. Dalam konferensi tersebut membahas seorang filantropi dunia bernama Brown Phillipus tentang "Strategi The Power of " di situlah akhirnya mereka berpisah untuk menyelesikan tugasnya masing-masing.

Tafsiran isi 2 :
Hanum memulai pencariannya dengan menemui Azima Hussein dan Sarah yang merupakan seorang muslim, ibu dan anak yang telah ditinggalkan suaminya dalam tragedi itu. Bukan main-main, mereka telah dianggap teroris karena semua orang Amerika mengira suaminya yang seorang muslim adalah orang yang meletakkan bom untuk meledakkan WTC. Azima Hussein telah kehilangan kepercayaannya sebagai seorang muslim hingga ia mengganti namanya menjadi Julia Collins
Tafsiran isi 3 :
Selain itu, ia juga harus menemui Michael Jones, seorang yang menolak pembangunan masjid di Ground Zero, tempat monumen tragedi kemanusiaan itu. Ia bahkan mengecam umat Islam sebagai teroris dan membuat demo besar-besaran agar pembangunan masjid itu berhenti.
Sebuah kejadian yang dialami Rangga dan Hanum secara tak terduga akan mempertemukan Jones, Julia, dan Brown dalam sebuah pertemuan manis yang menggetirkan ketika Brown mengisahkan apa yang melandasinya menjadi seorang filantropi dunia pada acara “The Heroes”
Tafsiran isi 4 :
Dalam film “Bulan Terbelah di Langit Amerika”  memiliki nilai moral kepada penonton yaitu kita harus  saling toleransi antar umat beragama. Membiarkan diadakannya pembangunan masjid di Ground Zero. Selalu menjadi orang yang selalu dikagumi dan disayangi oleh keluarga. Dalam keadaan bagaimana pun harus selalu mempercayai keluarga. Di saat Azima mulai berfikir sama seperti yang dituduhkan orang lain terhadap suaminya, tetapi anaknya selalu percaya bahwa ayahnya tidak seperti itu karena seorang teroris tidak akan pernah menghadiahkan anaknya Al-Quran. Film ini juga mengajari penonton tentang akidah, walaupun banyak kecaman dari orang lain kita harus berpegang teguh terhadap keyakinan kita, jangan pernah hilangkan kebanggan kita menjadi seorang muslim.
Tafsiran isi 5 :
Film drama religi “Bulan Terbelah di Langit Amerika” tidak hanya ditonton oleh kalangan dewasa tetapi juga menjadi sasaran bagi remaja. Walaupun terdapat konflik suami istri tetapi topik utama yang dibahas adalah sebuah perjalanan yang membuktikan bahwa Islam adalah agama yang penuh dengan kedamaian bukan kekerasan.
Evaluasi 1:
Dari pembawaan peran, Acha Septriasa, Abimana Aryasatya dan Nino Fernades bermain baik karena mereka sudah pernah diperankan dalam film yang sama yaitu “99 Cahaya di Langit Eropa”. Rizal sang sutradara juga pandai mengakali gedung yang ditabrak pesawat. Soundtrack juga lumayan melibatkan penyanyi asing. Salah satu pesan yang dibawa film ini adalah Islam bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Islam adalah pembawa kedamaian. Film ini adalah film kemanusiaan. Kisah tentang hilangnya kebanggaan muslim pada agamanya, kisah tentang jati diri muslim yang terinjak-injak oleh isu terorisme. Namun semua ketakutan pada Islam itu, diakhiri dengan kisah manis, bahwa Islam bukanlah terorisme, Islam ada rahmatan lil'alamin.
Evaluasi 2 :
Ada beberapa adegan yang menimbulkan tanda tanya. Seperti, polisi Amerika yang terdiam melihat demonstrasi berlangsung dangan ricuh. Film ini banyak didominasi dalam ruangan sehingga keindahan Negara Amerika tidak terlalu diekspos, tidak seperti dalam film “99 Cahaya di Langit Eropa”. Saat pertama kali saya melihat judul filmnya saya fikir menceritakan tentang hari kiamat namun ternyata membahas ledakan bom yang terjadi di World Trade Center (WTC), Amerika Serikat.
Rangkuman :
Secara keseluruhan film ini adalah salah satu penutup yang manis untuk film Indonesia 2015, layak ditonton. Bagi penonton muslim film ini memberikan inspirasi bahwa Islam sebagai “rahmatan alamin”, membawa kedamaian harus dibuktikan dengan perbuatan oleh muslim itu sendiri dan bukan hanya slogan.

Daftar Pustaka :
intaaanid.blogspot.com/2016/03/teks-ulasan-bulan-terbelah-di-langit.ht
Diakses pada tanggal 14 Mei 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar