Disusun oleh : Morgan Bong
Pernyataan Umum :
Gerhana
bulan merupakan peristiwa alam yang terjadi apabila bulan berposisi dengan
matahari. Namun, oposisi bulan dengan matahari tidak akan selamanya
menghasilkan peristiwa gerhana bulan. Mengapa? Sebab kemiringan bidang orbit
bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5 derajat. Akan ada saat dimana terjadi
perpotongan bidang ekliptika, yang kemudian akan menyebabkan munculnya dua
titik yang juga dikenal dengan istilah node. Nah, gerhana bulan akan terjadi
apabila bulan berposisi dengan titik
nude tersebut. Dibutuhkan sekitar 29,53 hari sampai bulan bergerak dari satu
titik ke titik oposisi lainnya.
Urutan
Sebab-Akibat :
Gerhana bulan terjadi
ketika bumi berada di tengah-tengah antara matahari dan bulan. Dimana matahari,
bulan, dan bumi terletak pada satu garis sejajar. Sehingga bumi menghalangi
bulan untuk mendapat pantulan sinar matahari. Gerhana bulan juga akibat dari
adanya revolusi bulan. Gerhana bulan terjadi pada waktu malam hari dan pada
saat fase bulan purnama sedang terjadi. Gerhana ini terjadi dengan jangka waktu
5 sampai 6 jam. Revolusi bulan selain enyebabkan gerhana bulan juga bisa
menyebabkan terjadinya gerhana matahari.
Terkadang
pula gerhana bulan dapat menimbulkan efek bencana alam di bumi. Biasanya efek
ini terjadi pada gerhana bulan penumbra. Efek yang timbul misalnya gelombang
laut meninggi, mempengaruhi adanya tanah longsor pada tanah yang tak stabil,
cepat terjadi hujan, dan dapat menimbulkan efek gempa.
Ketika
bayangan bumi menutupi sebagaian atau seluruh penampang bulan, maka pada saat
itulah akan terjadi gerhana bulan. Terutama ketika bumi menempati posisi
diantara matahari dan bulan, dan berada pada satu garis lurus yang sama, yang
kemudian membuat sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena dihalangi
oleh posisi bumi saat itu.
DAFTAR
PUSTAKA
Diakses pada tanggal 22 Maret 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar