DiSusun Oleh : Rizky Aulia Putri
Gerhana
bulan merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi apabila bulan beroposisi
dengan matahari. Gerhana bulan terjadi ketika matahari, bumi dan bulan terletak
pada satu garis sehingga bayangan bumi menutupi sebagian atau keseluruhan
bulan. Gerhana bulan yang terjadi di bumi dibedakan beberapa jenis, yaitu :
a. gerhana
bulan total dibagi 2:
-gerhana bulan negative :
bulan akan berada tepat pada daerah NTT
-gerhana bulan positif :
bulan melalui titik pusat daerah umbra.
b. gerhana bulan sebagian : bumi seluruhnya
menghalangi bulan dan sinar matahari.
c. gerhana
bulan penumbra : seluruh bagian bulan berada di penumbra.
Urutan Sebab akibat
Karena
fenomena gerhana bulan muncul apabila bulan sedang
beroposisi dengan matahari. Namun, oposisi bulan dengan matahari tidak selalu
menghasilkan fenomena bulan purnama. Mengapa? Sebab kemiringan bidang orbit
bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5°. Ada saatnya dimana terjadi perpotongan
bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika, yang akan menyebabkan dua titik
atau lebih dikenal dengan node. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk
bergerak dari satu titk ke titik oposisi lainnya.
Ketika
terjadi gerhana bulan terkadang penampakan bulan masih dapat terlihat. Hal ini
disebabkan karena sinar matahari yang masih tersisa berbelok menuju arah bulan
oleh atmosfer bumi. Sinar matahari yang dibelokan memiliki spectrum cahaya
kemerahan.
Akibat adanya gerhana
bulan sebagian masyarakat (yang masih primitif) mengira bahwa terjadinya
gerhana karena bulan dimakan oleh semacam makhluk raksasa. Padahal dalam
konteks nyatanya gerhana bulan merupakan fenomena alam yang lumrah dan sering
terjadi 2-4 kali dalam setahun. BMKG menyebutkan tidak ada dampak khusus akibat
fenomena ini, hanya saja kemungkinan besar air laut dan gelombang pasang akan
sedikit mengalami peninggian, tetapi masih batas normal.
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar