Fire Rainbow (Pelangi Api)
Siswa
Mei 27, 2015
1 Comments
Oleh : Eka Ayu
Lestari
Fenomena Langka Pelangi Api |
Pelangi api atau Fire
Rainbow atau circumhorizontal arc merupakan fenomena indah yang terjadi di langit dan
jarang sekali terjadi, fenomena alam ini memiliki warna-warna pastel yang indah dan berbentuk
seperti api di angkasa yang terjadi pada awan jenis Cirrus yang terdiri dari kristal-kristal es yang mampu menghalangi
datangnya cahaya matahari sehingga dapat memungkinkan terjadinya circumhorizon arc.
Pelangi biasa dengan pelangi api ini berbeda. Pelangi
biasa adalah spektrum cahaya yang beraneka warna dibentuk oleh proses refraksi, refleksi dan dispersi dalam tetesan air
hujan, sementara pelangi api ialah awan yang berwarna-warni karena
awan (yang tersusun dari air dengan ukuran seragam) membiaskan dan mendifraksi
cahaya dan terjadi pada awan yang baru
terbentuk akibat badai yang mendorong udara ke lapisan atmosfer lebih ke atas,
melalui suatu lapisan yang lembab.
Pelangi Api ini dihasilkan oleh pembiasan (memperlambat) cahaya matahari. Pembiasan cahaya ini terjadi didalam kristal es ditempatkan dalam awan tipe khas disebut 'Cirrus Clouds'. Lingkaran penuh pada pelangi api adalah kumpulan dari berbagai warna, terlihat sejajar dengan cakrawala di hadapan awan cirrus. Pusat lingkaran ini selalu berada di bawah matahari.
Pelangi Api ini dihasilkan oleh pembiasan (memperlambat) cahaya matahari. Pembiasan cahaya ini terjadi didalam kristal es ditempatkan dalam awan tipe khas disebut 'Cirrus Clouds'. Lingkaran penuh pada pelangi api adalah kumpulan dari berbagai warna, terlihat sejajar dengan cakrawala di hadapan awan cirrus. Pusat lingkaran ini selalu berada di bawah matahari.
Pelangi Api di Langit Ambon |
Proses terjadinya fenomena circumhorizon arc ini terjadi karena
adanya difraksi cahaya matahari. Pancaran cahaya Matahari yang merupakan sumber
gelombang cahaya akan disebarkan dan dibelokan dari arah rambatannya melalui
kristal-kristal es heksagonal pada awan Cirrus
yang tebal, dimana awan cirrus bertindak sebagai celah majemuk untuk membelokan
gelombang cahaya matahari ini. Gelombang cahaya matahari yang memasuki awan Cirrus secara vertikal dan yang telah
dibelokan itu akan tertinggal di bagian bawah (yang kelihatan oleh pengamat di
Bumi) dan dipisahkan menjadi berbagai warna yang kita lihat berwarna-warni
sebagai fire rainbow atau pelangi api.
Pelangi Api atau circumhorizontal arc merupakan fenomena
langka. Fenomena alam ini hanya bisa terlihat matahari harus berada pada
ketinggian 58 derajat atau lebih, harus ada pula ketinggian awan cirrus dengan
kristal es berbentuk piring, dan sinar matahari harus memasukkan kristal es
pada sudut tertentu. Sebagai contoh, di London, Inggris, matahari hanya bisa
mencapai ketinggian maksimal selama 140 jam antara pertengahan Mei dan akhir
Juli. Sementara di Los Angeles, matahari lebih tinggi dari 58 derajat selama
670 jam antara akhir Maret dan akhir September.
Untuk terbentuk circumhorizontal arc ini keberadaannya harus sangat tinggi di langit, di ketinggian 58 ° atau lebih. Cirrus awan atau kabut yang mengandung relatif besar berbentuk lempengan kristal es juga harus hadir. Ketinggian matahari persyaratan memiliki konsekuensi bahwa lingkaran adalah mustahil untuk melihat di lokasi sebelah utara 55 ° N atau selatan dari 55 ° S (meskipun busur circumhorizon lunar mungkin terlihat). Lintang lain itu terlihat untuk waktu yang lebih besar atau lebih kecil di sekitar titik balik matahari musim panas.
Daftar pustaka :
-
Matital, Riland. 2013. Pelangi Api di langit Ambon Manise. Ambon.
-
Lukas. 2013. Pelangi Api: Fenomena Langit paling langka: Mobgenic.
-
2014. “Pelangi Api”, Fenomena Awan Cirrus Langka. Cirebon.
-
Yudhe. 2013. Fenomena Langka” Pelangi Api “ di Belahan Dunia
Sumber
Referensi :
2. http://www.mobgenic.com/2013/07/02/pelangi-api-fenomena-langit-paling-langka/
3. http://penghuni60sains.blogspot.com/2014/07/pelangi-api-fenomena-awan-cirrus-yang-langka.html
4. http://www.yudhe.com/fenomena-langka-pelangi-api-di-belahan-dunia/