Follow Us @literasi_smkn23jkt

Senin, 04 Mei 2015

Tawuran

Tawuran Pelajar


Oleh : Putri Astriani
XI PEMASARAN 2

Pengertian Tawuran

Dalam kamus bahasa Indonesia “tawuran”dapat diartikan sebagai perkelahian yang meliputi banyak orang. Sedangkan “pelajar” adalah seorang manusia yang belajar. Sehingga pengertian tawuran pelajar adalah perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang masih menduduki bangku sekolah. 
Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja. 

Jadi Tawuran secara luas adalah tindakan agresi(perkelahian) yang dilakukan oleh suatu kelompok terhadap kelompok lainnya yang bermaksud untuk menyebabkan penderitaan/menyakiti orang lain bahkan dapat membunuh orang lain.


Penyebab terjadinya tawuran


Perilaku tawuran yang dilakukan oleh generasi muda atau remaja masa kini tidak mungkin terjadi secara tiba-tiba pasti ada akar permasalahan atau sebabnya.Maka adapun faktor-faktor umum penyebab terjadinya tawuran antar pelajar antara lain :



a.       Faktor Internal
Faktor internal ini terjadi didalam diri individu itu sendiri. Remaja yang melakukan perkelahian biasanya ia tidak dapat menyesuaikan diri dengan keanekaragaman pandangan, ekonomi, budaya dan berbagai keberagaman lainnya yang semakin lama semakin bermacam-macam. Para remaja yang mengalami hal ini akan lebih tergesa-gesa dalam memecahkan segala masalahnya tanpa berpikir terlebih dahulu akibat yang akan ditimbulkan. Selain itu, ketidakstabilan emosi para remaja juga memiliki andil dalam terjadinya perkelahian. Mereka biasanya mudah frustasi, tidak mudah mengendalikan diri, tidak peka terhadap orang-orang disekitarnya. Seorang remaja biasanya membutuhkan pengakuan kehadiran dirinya ditengah-tengah orang-orang sekelilingnya.

b.      Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar individu, yaitu :

·         Faktor Keluarga
Keluarga adalah tempat dimana pendidikan pertama dari orangtua diterapkan. Jika seorang anak terbiasa melihat kekerasan yang dilakukan didalam keluarganya maka setelah ia tumbuh menjadi remaja maka ia akan terbiasa melakukan kekerasan karena inilah kebiasaan yang datang dari keluarganya. Selain itu ketidak harmonisan keluarga juga bisa menjadi penyebab kekerasan  yang dilakukan oleh pelajar. Suasana keluarga yang menimbulkan rasa tidak aman dan tidak menyenangkan serta hubungan keluarga yang kurang baik dapat menimbulkan bahaya psikologis bagi setiap usia terutama pada masa remaja.

·         Faktor Sekolah
Sekolah tidak hanya untuk menjadikan  para siswa pandai secara akademik namun juga pandai secara akhlaknya . Sekolah merupakan wadah untuk para siswa mengembangkan diri menjadi lebih baik. Namun sekolah juga bisa menjadi wadah untuk siswa menjadi tidak baik, hal ini dikarenakan hilangnya kualitas pengajaran yang bermutu. Contohnya  disekolah terdapat seorang guru yang tidak memiliki cukup kesabaran dalam mendidik anak muruidnya akhirnya guru tersebut menunjukkan kemarahannya melalui kekerasan. Hal ini bisa saja ditiru oleh para siswanya. Lalu disinilah peran guru dituntut untuk menjadi seorang pendidik yang memiliki kepribadian yang baik.

·         Faktor Lingkungan
Lingkungan rumah dan lingkungan sekolah dapat mempengaruhi perilaku remaja. Seorang remaja yang tinggal dilingkungan rumah yang tidak baik akan menjadikan remaja tersebut ikut menjadi tidak baik. Kekerasan yang sering remaja lihat akan membentuk pola kekerasan dipikiran para remaja. Hal ini membuat remaja bereaksi anarkis. Tidak adanya kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu senggang oleh para pelajar disekitar rumahnya sehingga dapat mengakibatkan tawuran.


Bukan hanya itu, mengeluarkan kata-kata yang mengejek satu sama lain atau bahkan hanya saling menatap antar sesama pelajar yang berbeda sekolahan pun bisa menjadi pemicu tawuran, bahkan berebutan wanita pun juga bisa menjadi pemicu tawuran. 


Akibat dari tawuran
Aksi tawuran tentu menimbulkan dampak yang merugikan fisik sendiri maupun orang lain. Baik itu cedera ringan, cedera berat bahkan bisa sampai mengakibatkan kematian. Sudah banyak korban-korban yang tewas akibat mengikuti tawuran. Proses belajar mengajar menjadi terhambat dan tidak efektif sehingga membuat siswa memberanikan diri untuk bolos sekolah hanya demi ngumpul/nongkrong bareng teman-temannya.
Dan dapat diberi hukuman dari sekolah yang memberian efek jera bagi para pelajar, seperti skorsing atau bahkan dikeluarkan dari sekolah atau Drop Out (D.O). Masuk penjara juga merupakan akibat dari tawuran. Jika tertangkap polisi dan dianggap membahayakan maka akan terkena Pasal 351 ayat 3 dengan hukuman 7 tahun penjara, Pasal 170 ayat 2 ketiga E dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara, dan yang paling parah Pasal 338 dengan ancaman 15 tahun penjara. Lebih parah akibat dari tawuran yaitu kehilangan nyawa.



Menghindari tawuran
  
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi tawuran pelajar:
  • Dalam lingkungan sekolah, yaitu dengan memberikan pendidikan moral untuk              para pelajar, memperdalam ilmu agama, serta mengikuti kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dijam kosong seperti olahraga, ekstrakurikuler. Sehingga tidak terpikirkan keinginan untuk melakukan hal-hal yang tidak terpuji.

  • Dalam pengawasan orang tua yang harus mengawasi kegiatan anaknya. Apabila si anak belum pulang ke rumah seperti biasanya, sebaiknya orang tua proaktif menanyakan ke anak melalui telepon seluler ketemannya atau ke sekolahan. Dan memberikan perhatian yang lebih untuk para remaja yang sedang  labil dalam mencari jati dirinya.

 Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar