Follow Us @literasi_smkn23jkt

Minggu, 03 Mei 2015

Efek Rumah Kaca


Oleh : Dhea Ananda Putri

Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca, tapi artikel ini hanya membahas pengaruh di Bumi. Efek rumah kaca untuk masing-masing benda langit tadi akan dibahas di masing-masing artikel. Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakang diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.


 Komposisi apa sajakah yang bisa menyebabkan efek rumah kaca sehingga keadaan dan komposisi atmosfernya berubah? Sudah banyak yang tahu bukan? Yaitu karena kadar gas karbon dioksida (CO2) dan gas lainnya yang jumlahnya semakin bertambah. Misalnya semakin banyaknya kendaraan bermotor dan pabrik akan mengeluarkan gas buangnya. Bisa juga dengan akibat pembakaran hutan. Ini lah yang menjadi penyebab utama dalam efek rumah kaca dari ulah manusia.


Dampak positif efek rumah kaca

Dampak positif dari efek rumah kaca adalah perbedaan suhu di siang hari dan malam hari di bumi tidak jauh berbeda sehingga manusia bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Walaupun berbeda tapi tidak terlalu ekstrim.

Dampak negatif efek rumah kaca
  • Semakin lama suhu dipermukaan bumi semakin panas.
  • Terjadinya anomali cuaca antara siang dan malam.
  • Salju-salju atau es-es abadi didaerah Kutub mencair
  • Meningkatnya permukaan air laut.
  • Meningkatnya intensitas terjadinya badai.
  • Sering terjadinya bencana alam.
  • Terjadinya fenomena kekeringan dan gagal panen.
  • Produksi pertanian semakin lama semakin menurun.
  • Terjadinya bencana kelaparan dan gizi buruk.
  • Merebaknya berbagai macam penyakit.
  • Diprediksikan jutaan spesies mahluk hidup akan punah.

Pencegahan efek rumah kaca

Penanaman satu miliar pohon per tahun bisa menurunkan emisi gas rumah kaca, sehingga target 26 persen pada 2020 diharapkan bisa tercapai. Penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sekitar 26 persen pada 2020 mendatang, antara lain melakukan upaya pengendalian kerusakan hutan, penggunaan energi dan transportasi, serta pengolahan limbah. Penurunan gas rumah kaca di Indonesia bisa diturunkan hingga 41 persen, bila mendapatkan dukungan dari luar negeri. Kalau ada dukungan dari luar negeri, maka penurunan emisi bisa bertambah 15 persen, sehingga bisa 41 persen penurunannya.
 

Penting dilakukan upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan, pengelolaan sistem jaringan dan tata air, rehabilitasi hutan dan lahan, pemberantasan pembalakan liar, pencegahan deforestasi dan pemberdayaan masyarakat. Penggunaan energi ramah lingkungan dan transportasi yang efisien juga bisa membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Kawasan Konservasi Mangrove ini sangat baik untuk membantu penurunan emisi gas rumah kaca, selain merupakan elemen yang paling banyak berperan dalam menyeimbangkan kualitas lingkungan dan menetralisir bahan-bahan pencemar. 

Sumber Informasi :
- http://laportadoradesuenos.blogspot.com/2014/12/pengertian-efek-rumah-kaca-dari-pakar.html
- http://ipemanasanglobal.blogspot.com/2014/08/dampak-efek-rumah-kaca.html
- http://hzhadyan1412.blogspot.com/2011/12/efek-rumah-kaca-penyebab-dampak-dan.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar