Disusun oleh:
Benedicta Vella Putri Kristiawan
Pernyataan umum:
Tanah
longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan
rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar
lereng. Tanah longsor atau amblas secara garis besar bisa terjadi karena dua
faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong merupakan
faktor yang mempengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu
adalah faktor penyebab bergeraknya material tersebut. Namun, pada dasarnya
tanah longsor ini disebabkan oleh adanya gravitasi yang dapat mempengaruhi
suatu lereng yang curam secara alamiah. Faktor alamiah lain yang mempengaruhi
tanah longsor, seperti erosi, gempa bumi, gunung berapi, tata lahan,
lereng terjal, tanah yang kurang padat, batuan yang kurang kuat, adanya beban
tambahan, bekas longsoran lama, dan hujan lebat. Sedangkan, faktor yang
disebabkan oleh ulah manusia adalah penggundulan hutan tanpa adanya tindakan
reboisasi.
Sebab-akibat:
Di
Indonesia sendiri peristiwa ini hampir sering terjadi. Kebanyakan disebabkan
oleh gempa sehingga menggerakkan lempeng bawah tanah sehingga mengakibatkan
elemen atau lempeng bawah permukaan menjadi tergeser sehingga menimbulkan
pecahan dan terjadinya longsor. Ada banyak hal lagi yang bisa memicu dan
menyebabkan terjadinya kelongsoran. Baik itu diakibatkan oleh alam atau karena
ulah manusia itu sendiri, diantaranya Tingginya curah hujan, jika musim
penghujan dengan durasi lama maka akan terjadi penguapan air di permukaan tanah
dalam jumlah besar. Setelah penguapan maka akan muncul pori-pori atau rongga
tanah, kemudian terjadi retakan di permukaan, saat hujan air akan menyusup ke
bagian yang retak lalu air akan masuk sehingga terakumulasi di bagian dasar
lereng, lalu menimbulkan gerakan lateral kemudian terjadilah longsor.
Sebab-akibat:
Namun, secara sederhana bencana tanah longsong dimulai dari air yang
meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah yang dilewati oleh aliran air
dalam tanah. Jika air tersebut masuk ke dalam hingga menembus bagian tanah
kedap air yang memiliki peran sebagai bidang gelincir, maka tanah akan menjadi
licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar
lereng. Hal itu akan menyebabkan tanah bergerak menuju tempat yang lebih
rendah. Dengan kata lain, tanah longsong akan terjadi bila gaya pendorong pada
lereng lebih besar daripada gaya penahan tanah. Gaya penahan umumnya
dipengaruhi oleh kekuatan yang ditimbulkan oleh bebtauan dan kepadatan tanah,
sedangkan gaya pendorong lebih dipengaruhi oleh besar kecilnya sudut lereng,
air yang mengalir dalam tanah, beban di atas tanah, serta berat jenis
tanah atau bebatuan yang ada disekitarnya. Gejala umum yang dapat ditemukan
sebelum terjadinya tanah longsor adalah munculnya retakan-retakan di lereng
yang sejajar dengan arah tebing.
Sebab-akibat:
Meskipun bencana tanah
longsor dapat terjadi saat musim hujan atau saat yang tidak dapat dipastikan,
kita tetap tidak perlu kawatir. Dengan memperhatikan gejala-gejalanya dan
melakukan reboisasi terhadap hutan undul akan dapat mencegah terjadinya tanah
longsor. Selain itu, dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menebang
pohon sembarangan akan membuat lingkungan menjadi bersih. Maka akan terhindar
dari banjir dan tanah longsor saat musim hujan datang.
Sumber: www.bahasaindonesiaku.net dan www.belajarmateri.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar