Follow Us @literasi_smkn23jkt

Jumat, 10 Mei 2019

Lima Pertanyaan Kehidupan dalam Novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu



Disusun Oleh Sulis Sawaliah

                                       
Identitas buku
Judul Buku           : Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
Penulis                 : Tere Liye
Penerbit               : Republika
Kota Penerbit       : Jakarta
Tahun Terbit         : 2009
Jumlah halaman  : iv + 426 halaman
Cetakan               : VI
Harga                   : 60.000

     Tere Liye merupakan nama populer seorang penulis berbakat ditanah air,yaitu Darwis.Yang lahir di Pedalaman Sumatera, 21 Mei 1979.Anak ke enam dari tujuh bersaudara yang lahir dan dibesarkan dikampung yang dikelilingi hutan yaitu,Tandaraja Palembang.Tere Liye menyelesaikan pendidikan di SDN 2, SMPN 2 Kikim Timur,Sumatera Selatan. Kemudian melanjutkan ke SMUN 9 Bandar Lampung. Setelah lulus,Tere Liye melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di Universitas Indonesia,Fakultas Ekonomi dan mengambil jurusan Akutansi.
      Tere Liye menikah dengan Ny.Riski Amelia dan dikaruniai seorang putra bernama Abdullah Pasai. Tere Liye berasal dari keluarga yang sederhana, yang terlahir anak dari seorang petani biasa.Tere Liye berbeda dari kebanyakan penulis yang sudah ada. Biasanya setiap penulis akan memasang foto, nomor kontak yang bisa dihubungi atau riwayat hidup singkat dibagian belakang setiap karyanya.Namun Tere Liye seperti menghindari dan menutupi kehidupanya.Berikut adalah,karya Tere Liye:Rembulan Tenggelam di Wajahmu (Grafindo,2006; Republika 2009) Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (Gramedia Pustaka Umum,2010) Hafalan Shalat Delisa (Penerbit Republika,2005) Senja Bersama Rosie (Penerbit Grafindo,2008) dan Mimpi-Mimpi Si Patah Hati(Add Print, 2006).
     Tujuan Tere Liye mengarang novel ini adalah untuk dijadikan bahan renungan bagi pembacanya setelah selesai membaca novel ini.Seperti novel sebelumnya,ciri khas Tere Liye yaitu membawa pembaca pada sebuah kisah yang sederhana tentang kehidupan. Terhitung sampai tahun 2012, novel ini telah mengalami cetakan kesembilan.
      Novel ini memceritakan tentang perjalanan hidup seseorang, disini disebutkan bahwa pemeran toko utamanya adalah Ray atau Reihan.Ray yang merasa hidupnya dipenuhi dengan berbagai ujian, yang menyebabkan ia berfikir langit telah mengutuknya.Tuhan tidak pernah memihaknya, dan berbagai pertanyaan muncul dihidupnya.Lima pertanyaan yang menemaninya melewati perjalanan panjang kembali ke masalalu yang kemudian mampu menjawab lima pertanyaan dengan lima jawaban yang muncul dari dalam dirinya.Disetiap perjalanan hidupnya,selalu muncul tokoh dan entah siapa itu yang seringkali disebutkan malaikat atau pasien berumur sekian tahun orang dengan wajah menyenangkan yang menjadi pemeran serba tahu.
        Perjalanan hidup yang panjang bagi seorang Ray,dengan segala macam rasa pahit-manisnya kehidupan telah dirasanya dari sejak ia masih kecil.Ray anak yatim-piatu yang tinggal disebuah panti asuhan dengan penjaga panti yang seringkali memukulinya, kemudian ia kabur pergi dari panti tersebut.Yang kemudian menjadi bandar judi disebuah terminal kota, kemudian melanjutkan perjalanan kerumah singgah. Dimana rumah tersebut memberikan banyak warna, dan memberikan arti keluarga untuk pertama kalinya bagi Ray. Tertulis sebuah kalimat Kalian akan menjadi saudara di mana pun berada, kalian sungguh akan menjadi saudara. Tidak ada yang pergi dari hati. Tidak ada yang hilang adri sebuah kenangan. Kalian sungguh akan tetap menjadi saudara. Namun setelah 6tahun bertempat tinggal dirumah singgah, Ray terlibat dengan perkelahian yang tiada henti, yang akhirnya memutuskan ia untuk pergi.Perjalanan masih berlanjut 6tahun kemudian ia jalani dengan menjadi pengamen jalanan digerbong kereta api.Hingga akhirnya ia bertemu dengan sesosok lelaki paruh baya, yang akhirnya menjadi sahabatnya ,Plee. Plee merupakan pedagang besar yang berbeda dengan pedagang lain,ia hanya menjual berlian tanpa harus membeli.Ya,Plee adalah seorang pencuri yang hebat,bahkan ia merencakan dengan jeli pencurian yang luar biasa yakni pencurian berlian seribu karat yang berada tepat dipusaran ibukota, yang semua itu melibatkan keahlian Ray.Hampir meraih keberhasilan, mereka tertangkap basah oleh petugas,namun Ray terselamatkan,dan Plee menjerat hukuman eksekusi mati. Pahitnya lagi,Plee merupakan pelaku utama terjadinya kebakaran besar yang telah melenyapkan segala harta bendanya,rumah,dan merenggut nyawa kedua orangtuanya.
     Ray mencoba melanjutkan perjalanan hidup, hingga akhirnya ia bertemu dengan seorang gadis cantik disebuah gerbong makan, ia mencoba mendekatinya, meski awalnya gadis itu enggan, karena ternyata gadis itu adalah seorang pelacur.Namun, setelah mendengar penjelasan dari wanita yang amat sangat dicintainya tersebutlah mereka tetap melanjutkan kisah kasih mereka kejenjang pernikahan.Ray yang sekarang menjadi mandor sukses ditemani istrinya yang amat sayang peduli terhadapnya. Wanita sederhana yang selalu ada, yang membuat hari-hari Ray menjadi lebih bersemangat.Namun sayang, kebahagiaan Ray hanyar berkisar 6 Tahun,istrinya meninggal,dan itu artinya ia sendiri lagi. Berbagai cobaan kembali menghampirinya,pertanyaan-pertanyaan yang lalu kembali menyelimuti fikiranya.Perusahaannya hancur,Kerabat satu persatu meninggal dunia, kemudian ia terbaring lemah dirumah saki menjalani operasi, hingga terserang komplikasi, dan ia menderita penyakit juga selama 6tahun,lagi dan lagi ia kembali sendiri.Hingga lima jawaban dari lima pertanyaan perjalanan hidupnya terjawab satu persatu.Kau benar, Ray. Ada satu janji Tuhan.Janji Tuhan yang sungguh hebat,yang nilainya beribu kali tak terhingga dibandingkan menatap rembulan ciptaanNya.Tahukah kau? Itulah janji menatap wajahNya.Menatap Wajah Tuhan.Tanpa tabir,tanpa pembatas.Saat itu terjadi maka sungguh seluruh rembulan di semesta alam tenggelam tiada artinya.Sungguh seluruh pesona dunia akan layu.Percayalah selalu atas janji itu,Ray,maka hidup kita akan terasa indah.... Orang dengan wajah menyenangkan itu menyentuh lembut bahu pasien dihadapannya.
     Keunggulan buku ini adalah,buku ini membuka mata hati dan pikiran kita untuk selalu bersyukur,ikhlas dan untuk tidak menjadi seseorang yang pendendam.buku ini juga mengajarkan kita untuk menghadapi kehidupan yang sesungguhnya dan merasakan manis pahitnya kehidupan.selain itu,tokoh yang terdapat di dalam buku ini memiliki penokohan atau perwatakan yang sangat kuat.
     Adapun kekurangan dari novel ini yaitu,Novel ini memiliki alur campuran sehingga pada awal cerita pembaca akan bingung untuk memahami cerita tersebut dan bahasa yang digunakan  penulis sulit dipahami serta ada beberapa kata yang tidak umum digunakan yang membuat pembaca harus membuka kamus untuk memahami artinya. Terlepas dari itu semua menurut pendapat saya,novel ini cukup baik untuk menjadi bahan bacaan disaat waktu luang.Karena ceritanya yang memang menarik, juga isinya mengandung banyak nasehat,gambaran tentang perjalanan hidup,mengajarkan kesederhanaan,bagaimana seseorang mensyukuri atas segala nikmat yang telah diberikan olehNya.

2 komentar: