Follow Us @literasi_smkn23jkt

Jumat, 10 Mei 2019

Bahaya Pacaran dan Hakikat Cinta dalam Novel Udah Putusin Aja

DISUSUN OLEH PUTRI REGINA CAHYANI


 Judul Buku             : Udah Putusin Aja
Penulis                    : Felix Y. Siauw
Penerbit                  : Mizania
Tahun Terbit            : 2013
Tempat Terbit          : Bandung
Tebal Buku              : 180 halaman
Cetakan Ke-            : VI, Mei 2013/Rajab 1434 H
Harga                      : Rp. 50.000,00

           Felix Y. Siauw adalah seorang mualaf yang saat ini berprofesi sebagai Islamic inspirator yang telah berhasil mengembangkan sayap dakwahnya di seluruh Indonesia melalui kicauan indahnya di twitter serta nasehat berharga di jejaring social Facebook. Sekarang, beliau juga telah menjadi salah satu penulis bestseller Indonesia melalui buku ini, Udah Putusin aja yang mencatatkan rekor sebagai buku dengan penjualan tertinggi dalam sejarah pameran buku di Indonesia.
            Buku Udah Putusin Aja ini menjelaskan tentang bahaya pacaran, hakikat cinta dalam perspektif Islam, dan macam-macam alasan para remaja untuk tetap pacaran. Buku ini juga membuka wawasan dan mengalihkan kembali pada makna pacaran dan arti dari cinta yang suci yang sebenarnya. Mana persepsi yang benar, dan mana persepsi yang salah sangat dijelaskan secara gamblang dibuku ini. Mulai dari istilah-istilah pacaran, teman tapi mesra, kakak-adik kakak-adik-an, Valentine Days, survey pergaulan bebas di Indonesia, dan makna cinta yang suci dalam pandangan Islam. Buku ini juga memberikan penjelasan bagi remaja dengan dalil-dalil islam.
            Dalam beberapa bab pembahasan di buku ini, memasukkan definisi cinta sejati dan bagaimana cara untuk melepaskan diri dari maksiat semisal pacaran, dan bagaimana move on bagi yang telah menyudahi maksiat pacaranya.

          Pada halaman pertama buku ini tertulis lafadz basmallah. Kemudian tertulis beberapa kalimat sebagai berikut :
Engkau ucap cinta padahal itu DUSTA.
Lisankan Sayang padahal itu BOHONG.
Sebelum akad terucap, tak ada jaminan kata!

  Halaman selanjutnya ternyata semakin menarik. Menarik karena yang pembahasan selanjutnya adalah soal cinta. Pembaca diajak untuk memahami cinta sebagai fitrah, bagian dari naluri-naluri yang tidak dapat diindra, namun ada dan dituntut pemenuhannya. Islam tidak melarang manusia untuk jatuh cinta, namun islam mengatur agar cinta itu berjalan pada koridornya. Islam mengatur agar makna cinta yang luas tidak jatuh pada potensi maksiat, tapi jatuh pada potensi taat karena cinta terlalu indah jika disempitkan dengan  syahwat semata. Cinta itu bebas nilai selagi netral.
          Di buku ini juga ada penjelasan mengapa ditulis dengan judul #UdahPutusinAja? Bukannya lebih tepat #UdahNikahinAja atau #YukPutus? Atau segala hashtag yang memotivasi agar menyegerakan menikah, bukannya provokasi untuk putus? #UdahPutusinAja memang sejatinya lebih tepat bagi pelaku pacaran. Mengapa? Sederhana saja, karena orang yang melakukan aktivitas ini adalah orang yang belum siap untuk menikah. Logikanya, bila dia sudah siap menikah, untuk apa lagi pacaran? Begitu, kan? Lihat saja mereka yang pacaran, sebagian besar adalah anak-anak yang belum cukup umur. Masih menadah uang ke orangtua dengan seragam putih abu-abu, putih biru, bahkan putih merah. Bagaimana membicarakan pernikahan pada mereka? OK, beberapa di antara mereka mungkin dewasa dan betul-betul siap menikah, tapi apakah orangtua mereka juga berpendapat sama dan siap menikahkan?  OK, mungkin ada yang telah dewasa dan siap dinikahkan orangtuanya, tapi berapa banyak. Maka, buku #UdahPutusinAja ini lebih relevan untuk diulas sesuai dengan keadaan remaja zaman ini.

  Kelebihan dari buku ini adalah gaya bahasanya yang renyah, gokil, ringan namun memiliki pilihan dan paduan kata yang sangat berkualitas. Buku yang hanya dihargai sekitar 50 ribuan ini memakai kertas yang tebal dan full color pada setiap halaman agar si pembaca tidak bosan untuk membaca buku ini.

          Kelemahan dari buku ini adalah penampilan yang terlau bernuansa warna “pink”, sehingga menguatkan kesan bahwa buku ini hanya diperuntukkan bagi pembaca perempuan saja. Lem pada buku ini kurang kuat sehingga memungkinkan lembar pada buku lepas dan hilang. Namun, hal ini bukan menjadi masalah besar.

  Sekian resensi mengenai salah satu buku non fiksi Udah putusin aja karya Felix Y.Siauw . Buku ini layak untuk menjadi bacaan wajib, Mulai dari yang perempuan, laki-laki, para orang tua, om dan tante, maupun kakek dan nenek dan tentu saja bagi kaum penerus generasi bangsa. Wajib dibaca sebelum jatuh cinta, dosis dakwahnya baik untuk muda mudi yang sedang abu-abu karena cinta, juga bagi muda mudi yang saat ini tengah menjalin hubungan special karena cinta, atau juga untuk para orang tua yang saking cintanya harus bisa mendidik putra putri mereka melek akan cinta yang sebenar cinta. 

1 komentar: