Follow Us @literasi_smkn23jkt

Minggu, 12 Mei 2019

Bercerita mengenai Dilan dan Milea ketika sudah jadi pacar yang dinyatakan dengan lisan dan tulisan bermaterai dalam buku Dilan 1991.


DISUSUN OLEH ; INDAH AGISA DEWI 


Judul Resensi : Bercerita mengenai Dilan dan Milea ketika sudah jadi pacar yang dinyatakan dengan lisan dan tulisan bermaterai dalam buku Dilan 1991.
Judul : Dilan 1991 
Nama Penulis : Pidi Baiq
Penerbit : Pastel books
Tahun Terbit : XXXI, Juli 2018
Tempat Terbit : Bandung
Jumlah Halaman : 343 halaman 
Harga : Rp.69.000  

Milea pun kembali bercerita tentang kisah percintaannya dengan Dilan. Seperti orang yang baru jadian pada umumnya, Milea mengalami masa yang indah di SMA sesudah resmi jadi pacar Dilan. Ketika guyuran hujan menerpa, Dilan menggunaka motor CB dengan Milea di belakangnya. Milea dengan erat memeluk Dilan. Mereka berdua jalan-jalan menyusuri Jl. Buah Batu sembari ketawa riang, itu semua berkat Dilan yang selalu membuat hari-hari Milea bahagia.Jawaban yang diberikan Dilan selalu saja membuat Milea tersenyum, Dilan pun termasuk orang yang cerdas dan pintar di kelasnya, buktinya dia selalu mendapatkan ranking satu atau dua. Meski Milea merasa khawatir dengan Dilan yang bergabung dengan geng motor, karena Milea takut terjadi hal yang buruk menimpa Dilan karena geng motor.Ketika itu, sekolah tidak ada kegiatan belajar mengajar sebab para guru sedang melakukan rapat untuk mempersiapkan pembagian rapor. Milea merasa tidak enak dengan kejadian Dilan berkelahi dengan Anhar sebab membela dirinya. Milea merasa takut dan cemas jika nantinya Dilan dikeluarkan dari sekolah. Tiba-tiba, datang Piyan memberitahu Milea bahwa Dilan berkelahi di warungnya Bi Eem. Milea pun panik mendengar berita itu dan langsung menuju ke tempat Dilan berada. Ketika Milea bertanya berkelahi dengan siapa, Dilan malah menjawab “Agen CIA”. Mendengar jawaban dari Dilan yang seperti itu membuat Milea kesal dan khawatir, apabila terjadi sesuatu lagi dengan kekasihnya itu. Seperti biasanya, Dilan selalu tenang dalam menghadapi permasalahan. Malahan Dilan sempat-sempatnya bercanda ketika Milea merasa panik. Hal itu sengaja Dilan lakukan supaya meredamkan hati Milea.Sampai pada suatu malam, Milea ditelpon Piyan, bahwa Dilan sudah tahu orang yang mengeroyok yang disebut Dilan agen CIA tempo hari. Ternyata orang yang mengeroyoknya di warung Bi Eem adalah kakaknya Anhar. Dilan pun berencana untuk membalas, dia memanggila teman-temannya untuk balas dendam.Ketika itu Milea yang ingin menyusul untuk menggagalkan rencananya Dilan bingung karena tidak ada kendaraan, untungnya Yugo anaknya Tante Anis yang baru pindahan dari luar negeri sedang berada di rumah Milea. Milea pun berpura-pura mengajak Yugo untuk jalan-jalan. Pada akhirnya, Milea bertemu dengan Dilan. Dia membujuk Dilan supaya membatalkan rencana balas dendamnya dengan ancaman apabila tetap bersikeras balas dendam akan memutuskan hubungan mereka.Mereka sering berdebat tentang masalah geng motor, Dilan tidak pernah merasa kapok walaupun dia sempat dimasukkan ke penjara 1 minggu dan diusir oleh ayahnya sebab penyerangan antara geng motor.Perasaan Milea yang takut dengan keselamatan kekasihnya itu sangat besar, sampai-sampai kata putus keluar dari Milea lalu disusul dengan tamparan darinya. Dilan tidak saja tidak mengerti, kesedihan melanda hati Milea, sebab Dilan tidak suka jika dikekang, dari peristiwa itu Dilan menjauh dari Milea. Sampai dengan selesai, Milea kembali ke Jakarta dan kuliah di sana. Sedangkan Dilan kuliah di universitas ternama di Bandung. Jarak antar keduanya saling menjauh, tapi suasana hati Milea masih sama, hanya kepada Dilan. Makin lama Dilan menghilang, Milea berusaha untuk selalu menghubungi Dilan, akan tetapi keluarga Dilan sudah pindah rumah. Milea pun kehilangan jejak Dilan. Sampai akhirnya, Milea bertemu Herdi yang merupakan kaka tingkat dari tempat dia kuliah. Herdi mulai mengisi keseharian Milea, sampai mereka menuju ke pernikahan, Milea selalu mencintai Dilan, tapi Dilan sudah memiliki kekasih baru.Itulah kisah rindu Milea dalam Novel Dilan dengan judul “Dia adalah Dilanku tahun 1991”.Di awal novel, alurnya masih asyik, Dilan juga masih selucu dulu. Tapi, mulai ke belakang, suasananya berubah muram benar. Dilan juga nggak selucu dulu, nggak pernah ngocol lagi. Jadi, kangen Dilan yang tahun 1990.Aku suka interaksi keluarga Milea, dan juga keluarga Dilan. Aku suka banget sama Bunda, dan ayah Dilan. Menurutku, mereka ini suami istri yang asyik, deh. Enak kali, ya punya ibu-ayah mertua kayak mereka.Meskipun aku merasa nggak terima sama ending-nya, aku tetap mengacungi jempol sepuluh – yang enam minjam – buat cara penyelesaian masalahnya.Hah, rasanya tuh nyesek abis setelah banyak novel ini. Kenapa kisah yang dimulai dengan manis, kok nggak diakhiri dengan manis juga, sih? Kenapa Ayah Pidi? Kenapa kamu jahat? Kenapa!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar