Follow Us @literasi_smkn23jkt

Jumat, 17 April 2015

Tawuran Yang Membahayakan Bagi Kepribadian Masa Depan

( Di susun oleh : Asep Arifin )



        Tawuran pelajar saat ini sudah menjadi momok bagi masyarakat. Prilaku tawuran pelajar bukan hanya mengakibatkan kerugian harta benda atau korban cedera tapi sudah merenggut ratusan nyawa melayang sia-sia selama sepuluh tahun terakhir.

Tawuran pelajar merupakan perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang belajar.Maka dari itu pihak orang tua cemas dan khawatir akan gejala sosial ini karena akan membahayakan bagi anak  ( pelajar ) tersebut.

 Inilah beberapa contoh yang bisa saya kemukakan sebagai bukti terjadinya tawuran yang dilakukan oleh para remaja beberapa bulan yang lalu. Bentrokan pertama terjadi saat sejumlah pelajar SMAN 70 menyerang para pelajar SMAN 6 di Bulungan, Jakarta Selatan. Aksi yang terjadi Senin, 24 September 2012, pecah pada pukul 12.10.

Penyebab Tawuran
 Faktor Eksternal
Faktor keluarga.
Berikut ini adalah salah satu faktor penyebab tawuran, yaitu
faktor keluarga:
  •  Adanya  parenting  yang  otoriter,  di  mana  dalam  pengasuhan dipenuhi  dengan tindakan  kekerasan  terhadap anak
  •  Adanya kekerasan yang terjadi antar orangtua, misalnya orangtua kurang harmonis, sering  bertengkar  dan  melakukan  tindak  kekerasan.



 Faktor sekolah.

Sekolah merupakan salah satu faktor penyebab tawuran, berikut ini faktor-faktor penyebab tawuran dari lingkungan sekolah:
  • Adanya kualitas pengajaran yang kurang memadai dan kurang menunjang proses belajar
  • Adanya guru yang lebih berperan sebagai penghukum dan pelaksana aturan, serta sebagai  tokoh  otoriter  yang  seringkali  menggunakan  kekerasan  dalam  “proses pembelajaran” dan “mendidik” siswanya. 


Faktor lingkungan.

Berikut ini faktor-faktor dari lingkungan sekitar bisa terjadinya tawuran:
  • Adanya lingkungan yang sempit dan kumuh, anggota lingkungan yang berperilaku buruk, misalnya: pemakai narkoba, zat adiktif, pemerasan, pengeroyokan, dan tindakan brutal lainnya
  •  Lingkungan kota (tempat tinggal) yang penuh kekerasan yang hampir setiap hari, setiap saat disaksikan oleh para remaja, seperti: tayangan buser, TKP, paroli, dll.; d. Adanya  kelompok  sebaya  (geng)  yang  berprilaku  tidak  baik.
Perbedaan persepsi.
  •  Dalam menghadapi suatu masalah, jika terjadi perbedaan persepsi maka hal itu dapat menyebabkan munculnya konflik.
Sumber Konflik
  • Menurut Smith (dikutip dalam Sopiah, 2008), sumber terjadinya konflik adalah masalah komunikasi, struktur organisasi dan faktor manusia.


Masalah komunikasi.
  • Yang bisa terjadi pada masing-masing atau gabungan dari unsur-unsur komunikasi, yaitu sumber komunikasi, pesan, penerima pesan dan saluran.
  • Struktur organisasi.
  • Secara potensial dapat memunculkan konflik. Dalam organiasasi mempunyai tujuan, kepentingan dan program sendiri-sendiri yang seringkali berbeda dengan yang lain.



 Faktor manusia.
  •  Sifat dan kepribadian manusia satu dengan yang lain berbeda dan unik. Hal ini berpotensi memunculkan konflik.


Faktor Internal

Faktor internal ini berhubungan dengan pribadi siswa, yaitu perilaku yang berkaitan erat dengan kebiasaan buruk yang terus berkembang dan tidak adanya pengawasan dari orang lain, kurangnya komunikasi yang baik sehingga dalam suatu permasalahan tidak bisa terselesaikan dengan baik pula, kurangnya pengetahuan yang komplek terhadap aspek lingkungan sekitar,antara lain : agama, sosial, budaya, ekonomi, dll, serta ketidakstabilan emosi yang tidak bisa dikendalikan disaat sesorang butuh pengakuan atas keberadaannya.


Dampak akibat tawuran
Dampak-dampak yang ditimbulkan akibat tawuran antara lain sebagai berikut:

  1. Kerugian Fisik , seperti cidera ataupun kehilangan nyawa
  2. Kerugian Non Fisik, seperti rusaknya sarana-sarana ditempat kejadian tawuran
  3. Rasa malu orang tua dan pihak sekolah atas ketidakberhasilan mendidik anak didiknya
  4. Tidak respeknya orang-orang disekitar
  5. Proses pembelajaran yang tertunda, dikarenakan skorsing ataupun di keluarkan dari sekolah
  6. Dipenjarakan Menurunnya moralitas para pelajar



Cara-cara untuk menghindari tawuran
  1.  Memberikan pendidikan moral yang baik
  2.  Adanya Figur yang menjadi teladan, yang bisa memberikan contoh yang baik, seperti orang tua, guru ataupun teman)
  3. Orang tua memberikan perhatian lebih dengan mengakui keberadaannya
  4. Menggunakan waktu luang dengan mengikuti kegiatan-kegiatan positif yang diselenggarakan oleh sekolah ataupun kegiatan diluar sekolah, seperti olahraga, kegiatan musik, les, atau mengikuti suatu organisasi yang bermanfaat.
  5.  Lebih dekat dengan keluarga, karena banyak hal yang bisa didiskusikan dan bisa dipecahkan bersama-sama.


Kesimpulan

Permasalahan yang timbul seperti Tawuran antar pelajar memang bukanlah masalah sepele, dikarenakan makin banyaknya peristiwa serupa yangterjadi belakangan ini, hal ini sangat disayangkan karena tidakan tersebut sangatlah tidak terpuji, dan eksistensi diri para pelajarlah sebagai pemicu terjadinya bentrok antar pelajar.

kita harus semakin prihatin akan peristiwa yang terjadi disekitar kita, karena banyak faktor yang melatar belakanginya, antara lain faktor internal, yaitu pribadi atau individu dan faktor eksternal, seperti ; orang tua, sekolah, dan lingkungan sekitar, dalam hal ini orang tua sangat memiliki peranan penting dalam mendidik anak, karena teladan dan contoh yang baik bisa membuat seorang anak menjadi baik, begitupula sebaiknya, dan peran serta sekolah serta lingkungan juga sangat diharapkan, dimana kondisi yang kondusif bisa berdampak pada keadaan sekitar.

Banyak hal yang bisa dipelajari dari peristiwa ini, selain dari dampak yang tentunya sangat-sangat merugikan diri sendiri dan juga orang lain, serta cara-cara yang bisa diterapkan untuk menghindari terjadinya tawuran.

Saran


Dalam menyikapi masalah seperti tawuran pelajar ini, penulis memberikan beberapa saran/rekomendasi. yaitu :
  1. Memberikan pembelajaran tentang moral yang baik dan pemahaman tentang aspek-aspek sosial
  2. Orang tua atau keluarga harus bisa menjadi tempat yang hangat untuk seorang anak, harmonisasi dalam keluarga sangat berpengaruh untuk menciptakan suasana yang nyaman, dan sikap saling menghargai, perhatian yang lebih, serta komunikasi harus dibina sejak dini.
  3. Masyarakat mesti menyadari akan perannya dalam menciptakan situasi yang kondusif
  4. Lembaga pendidikan formal atau sekolah sudah semestinya memberikan pelayanan yang baik
  5. untuk membantu para pelajar mengasah kemampuan dan mengembangkan segala potensi yang ada didalam dirinya, dan memberi pengarahan yang baik serta pengawasan yang ekstra kepada anak muridnya.
  6. Untuk pihak kepolisian agar lebih memberikan perlindungan kepada masyarakat, terutama saat terjadinya peristiwa serupa, supaya dapat segera diantisipas

DAFTAR PUSTAKA

httpp://iftitahnj.blogspot.com/2011/06/makalah-tawuran-pelajar.html
Soetomo.”Masalah sosial dan Upaya pemecahannya” 2011:Pustaka pelajar.
Dessy anwar.”Kamus Lengkap Bahasa Indonesia”.2001.Karya Abditama:Surabaya.
http://bilikbambu276.blogspot.com/2013/06/karya-tulis-ilmiah-bahasa-indonesia.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar