Follow Us @literasi_smkn23jkt

Selasa, 21 April 2015

“Angin Puting Beliung”

Oleh : Sri Lestari


A
ngin Puting Beliung adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin Puting Beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.

Karakteristik Angin Beliung
  •  Puting beliung merupakan dampak ikutan awan Cumulonimbus (Cb) yang biasa tumbuh selama periode musim hujan, tetapi tidak semua pertumbuhan awan CB akan menimbulkan angin puting beliung. 
  • Kehadirannya belum dapat diprediksi. 
  • Terjadi secara tiba-tiba (5-10 menit) pada area skala sangat lokal. 
  •  Pusaran puting beliung mirip belalai gajah/selang vacuum cleaner. 
  • Jika kejadiannya berlangsung lama, lintasannya membentuk jalur kerusakan. 
  • Lebih sering terjadi pada siang hari dan lebih banyak di daerah dataran rendah. 

Ciri-ciri datangnya angin puting beliung
Ciri-ciri datangya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah (bumi).

Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung
Disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena didalam awan terjadi arus udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.

Proses terjadinya angin puting beliung

Karena ada perbedaan tekanan udara yang juga dipengaruhi oleh penyinaran matahari maka udara panas yang lebih ringan dari pada udara dingin, akan naik ke atas, sehingga tekanannya menjadi rendah. Akibatnya udara dingin akan mengalir ke daerah panas. Aliran udara ini yang disebut Angin.

Proses terjadinya angin puting beliung berbeda dengaan pergerakan angin pada umumnya. Angin puting beliung berasal dari jenis awan bersel tunggal berlapis-lapis (Cumulus Nimbus) yang dekat dengan permukaan bumi. Jenis awan berlapis-lapis ini menjulang ke arah vertical mencapai ketinggian 30.000 kaki lebih. Jenis awan berlapis-lapis ini biasa berbentuk bunga kol dan disebut awan Cumulus Nimbus (CB).

Awan Cumulus muncul pada saat temperatur semakin tinggi kemudian berkembang menjadi Cumulus Nimbus. Awan ini berwarna abu abu, apabila akan terjadi angin puting beliung awan ini akan cepat berubah warna menjadi hitam gelap.
Angin akan bergerak akibat tekanan massa air hujan yang besar yang turun dari awan Cumulus Nimbus. Sewaktu hujan akan turun, gerakan massa hujan yang besar tersebut mendorong udara lapisan dibawahnya sehingga terjadi angin yang bergerak ke bawah. Ketika mencapai permukaan tanah atau air sungai, ia akan bergerak ke arah tegak lurus permukaan bumi.
Angin kuat yang bergerak ke arah samping menyebabkan terbentuknya turbulansi udara yang seperti berputar-putar. Dengan bergabungnya beberapan angin dari berbagai arah maka kekuatan angin menjadi semakin kuat dan akibatnya akan mendorong benda benda sekitarnya.

Angin puting beliung kejadiannya singkat antara 3-5 menit, setelah itu diikuti angin kencang yang kecepatannya beransur-ansur melemah. Sedangkan angin kencang dapat berlangsung lebih dari 30 menit bahkan bisa lebih dari satu hari dengan kecepatan rata-rata 20-30 knot. Sementara puting beliung biasa kecepatanya dapat mencapai 40-50 km/jam atau lebih dengan durasi yang sangat singkat dan tidak sama dengan fenomena badai yang sering melanda di negara Amerika, Australia, Filipina, Jepang, Korea maupun Cina. Angin ini biasanya terjadi setelah lepas pukul 13.00-17.00. Namun demikian tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada malam hari.




Antisipasi adanya angin puting beliung
  1. Jika terdapat pohon yang rimbun dan tinggi serta rapuh agar segera ditebang untuk mengurangi beban berat pada pohon tersebut
  2. Perhatiakan atap rumah yang sudah rapuh, karena pada rumah yang rapuh sangat mudah sekali terhempas, sedangkan pada rumah yang permanent, kecil kemungkinan terhempas.
  3. Apabila melihat awan yang tiba-tiba gelap, semula cerah sebaiknya untuk tidak mendekati daerah awan gelap tersebut
  4. Cepat berlindung atau menjauh dari lokasi kejadian, karena peristiwa fenomena tersebut sangat cepat
  5. Untuk jangka panjang pohon dipinggir jalan diganti dengan pohon akar berjenis serabut seperti pohon asem, pohon beringin dsb.
Dampak Terjadinya Puting Beliung

Dampak terjadinya puting beliung antara lain:
1. Rusaknya rumah dan infrastruktur suatu daerah
2. Dapat menimbulkan korban jiwa.
3. Rusaknya kebun-kebun warga
4. Kerugian Material.
5. banyak puing-puing dan sampah yang terbawa puting beliung dan berserakan
6. Terganggunya kegiatan-kegiatan ekonomi.

Penanganan Bencana Angin Puting Beliung
Penanganan bencana angin puting beliung dapat dilakukan oleh masyarakat dengan cara :
  1. mengurangi kemungkinan bencana disuatu wilayah, tindakan pencegahan bencana perlu dilakukan oleh masyarakat 
  2. mengurangi korban pada saat bencana terjadi, korban yang timbul umumnya disebabkan oleh kurangnya persiapan. Persiapan yang baik akan bisa membantu masyarakat untuk melakukan tindakan yang tepat guna dan tepat waktu.
  3.  mengurangi resiko bencana bisa menyebabkan kerusakan dan korban jiwa. Dengan mengetahui cara pencegahannya masyarakat bisa mengurangi resiko ini. 
  4. menjalin kerja sama penangulangan bencana hendaknya menjadi tangung jawab bersama antara masyarakat dan pihak-pihak yang bertikai. Kerja sama itu sangat penting untuk memperlancar proses penangulangan bencana.

Sumber:





Tidak ada komentar:

Posting Komentar