Oleh : Laely Mazidah
Oprah Gail
Winfrey lahir pada 29 Januari 1954 di Kosciusko, Mississipi, Wilayah Selatan
Amrika. Dia terlahir dari orang tua yang masih remaja dan tidak menikah.
Ibunya, Vernita Lee, adalah seorang pembantu rumah tangga, dan ayahnya, Vernon
Winfrey, adalag seorang prajurit rendahan. Nama asli Oprah adalah “Orpah,”
diambil dari Kitab Ruth, Alkitab. Nama itu pula yang tertulis dalam akta
kelahiran, namun semua keluarga maupun teman-temannya selalu terbalik
menempatkan huruf “p” dan “r” sehingga keliru menuliskan namanya menjadi
“Oprah.” Karena terlalu sering terjadi, akhirnya nama itulah yang ia pakai. Oprah
dibesarkan oleh neneknya di sebuah rumah kecil di peternakan yang tidak dialiri
air bersih. Pada usia enam tahun, ia pindah ke Milwaukee untuk tinggal bersama
ibunya. Namun bukannya perbaikan hidup yang ia peroleh, ia malah sering
mengalami kekerasan fisik dan pelecehan seksual. Pada usia 14 tahun, Oprah
dikirim ke Nashville untuk tinggal bersama ayahnya. Di sini ia dibesarkan
dengan penuh disiplin. Vernon Winfrey mengharuskannya memperoleh pendidikan
yang layak, sesuatu yang sekarang ia syukuri. Setiap minggu, Oprah harus
membaca sebuah buku dan menuliskan laporannya.
Ketika ia baru
duduk di kelas tujuh, salah seorang gurunya memperhatikan ia membaca ketika
makan siang, lalu mengupayakan beasiswa baginya ke sekolah. Sejak muda, Oprah
sudah menunjukkan bakat untuk tampil di depan umum. Di masa mudanya, ia cantik
dan berulang kali memenangkan kontes kecantikan. Ketika berusia 17 tahun, ia
direkrut untuk menjadi pembaca berita di sebuah stasiun radio lokal. Usai
sekolah menengah, Oprah melanjutkan pendidikannya ke Tennesse State University,
dan meraih gelar sarjana dalam retorika dan seni pertunjukkan. Ketika masih
kuliah, ia ditawari bekerja oleh sebuah perusahaan televisi dan menjadi
perempuan pertama dan orang kulit hitam pertama Nashville yang menjadi pembaca
berita utama.
Setelah lulus
pada tahun 1976, Oprah menjadi pembawa acara TV di Baltimore dan kemudian
dipromosikan sebagai pendamping pemandu acara bincang-bincang pagi (talk
show) yang bernama People Are Talking (orang-orang berbicara).
Pada tahun 1983,
ia pindah ke Chicago untuk memandu acara talk show selama setengah jam
pada pagi hari di stasiun WLS-TV yang
diberi nama AM Chicago. Kehadairan Oprah dengan cepat menjadikan acara itu
sangat berhasil sehingga namanya diubah menjadi The Oprah Winfrey Show.
Jam tayangnya ditambah menjadi satu jam, dan mulai disiarkan secara nasional
pada tahun 1986.
Pada tahun 1985,
Oprah memasuki karier baru sebagai aktris ketika ia diminta muncul dalam sebuah
film adaptasi novel Alice Walker yng berjudul
The Color Purple. Oprah direkomendasikan kepada sutradara Steven
Spielberg oleh produser rekaman Quincy Jones, yang menyaksikannya melalui
sebuah televisi di hotel. Secara keseluruhan penampilannya mendapat banyak
pujian. Pada tahun 1986, ia mendapat nominasi piala Oscar sebagai aktris
pendamping terbaik.
Pada penghujung
tahun 1990an, Oprah memperkenalkan ide klub buku televisi pada acaranya.
Dampaknya sangat berpengaruh terhadap kenaikan penjualan buku. Hal ini
membuktikan bahwa pengaruh pribadinya begitu besar. Setiap buku yang
dipilihnya, serta-merta menjadi bestseller.
Selain acara
televisinya, Oprah juga aktif dalam The
Angel Network, sebuah organisasi yang menggalang dana jutaan dolar pertahun
untuk disalurkan ke berbagai kegiatan amal. Selain itu ada pula The Oprah Winfrey Foundation yang
memberikan bantuan guna mendukung pendidikan remaja perempuan, serta menyantuni
anak-anak dan keluarga di seluruh dunia. Upaya terakhirnya yang tercatat adalah
rintisan kerja sama dengan Kementrian pendidikan Afrika Selatan guna
menciptakan Oprah Winfrey Leadership
Academy for Girls, yang mulai dibuka pada tahun 2007. Oprah juga
menerbitkan majalahnya sendiri. O, The
Oprah Magazine dan O at Home, serta
mengelola jaringan televisi kabel khusus untuk perempuan yang sebagian sahamnya
dimilikinya. Setelah mendirikan perusahaan produksinya sendiri, Harpo Production (dari nama “Oprah” yang
dieja terbalik) ia memproduseri sendiri berbagai proyek, termasuk film adaptasi
novel Toni Morrison yang berjudul Beloved.
Sekalipun sudah
meraup kesuksesan dalam hidupnya, Oprah Winfrey tidak melupakan komitmennya
terhadap kemanusiaan dan perjuangannya dalam mendukung kesetaraannya. Salah
satunya adalah dukungannya terhadap kaum minoritas, pada saat terjadi sentimen
anti muslim setelah tragedy 11 September.“Rahasia besar dalam hidup ini adalah
tidak ada rahasia besar. Apa pun tujuan Anda, Anda bisa mencapainya jika Anda
mau bekerja keras.”
Oprah memiliki
posisi unik dalam kebudayaan popular AS, dan sangat diidolakan. Ia punya
kemampuan memotivasi pemirsanya untuk memperbaiki kehidupan mereka sendiri dan
dunia kecil di sekitar mereka, sekaligus membuat mereka memberikan perhatian
terhadap hal-hal yang ia beri perhatian. Apa pun pandangan orang tentang acara televisinya,
kekuatan pengaruh dan inspirasi Oprah tidak bisa diabaikan. Ia juga terbukti
mampu memberikan manfaat bagi banyak orang melalui berbagai organisasi social
dan kegiatan amalnya, serta berbagai kegiatan kampanye dan teladan yang ia
berikan dalam menghadapi berbagai kesulitan seperti kemiskinan dan perlakuan
tidak sepantasnya dimasa kanak-kanak, lalu untuk terus bergerak maju menggapai
hal-hal besar.
Rosalind Horton dan Sally Simmons, April
2009, Wanita-Wanita yang Mengubah Dunia, Penerbit
Erlangga, hlm. 194-197
16 November 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar