Follow Us @literasi_smkn23jkt

Sabtu, 22 November 2014

Johanne Kathleen Rowling (J.K Rowling) “ Penulis Pertama yang Menjadi Milyader"

 Oleh : Rani Nurhayati




J.K Rowling. Nama ini mungkin tidak sepopuler nama tokoh yang ia ciptakan dalam pikirannya, bocah kecil yang bernama Harry Potter yang sudah ditulis menjadi buku berseri. Nama asli J.K Rowling adalah Joanne Kathleen Rowling atau akrab disapa Jo. Ia lahir pada 31 Juli 1965 di Rumah sakit umum Chipping Sodbury, Inggris. Ia anak dari pasangan Petter Rowling dan Ann Rolwing yang memiliki ekonomi cukup mampu. Ayahnya adalah seorang manajer pabrik pesawat terbang sedangkan ibunya bekerja sebagai seorang teknisi laboratorium. Kebiasaan orang tuanya yang gemar membaca buku turut membentuk dirinya. “Ibuku bisa dibilang seorang kutu buku kelas berat.”

Dua tahun setelah kelahiran Jo, orang tuanya melahirkan seorang anak perempuan bernama Dianne Rowling. Dia adik perempuan Jo yang mendapatkan kesempatan emas menikmati cerita-cerita yang ditulis Jo waktu kecil. Sejak kecil Jo sudah menunjukan kelebihannya dalam bidang menulis, selain itu Jo juga memiliki kemampuan imajinasi yang luar biasa. Bahkan di usia yang masih sangat muda, Jo telah membaca novel – novel James Bond karya Ian Fleming dan Jan Austren. Sebagai anak kecil pada umumnya, Jo melakukan banyak hal lain selain menulis, yaitu bermain dan membaca. Jo adalah anak yang mudah bergaul dan beradaptasi. Pria yang pernah mendampingi hidup Jo adalah Jorge Arantes (1990). Ia adalah seorang wartawan Portugis dan mereka dikaruniai seorang putri bernama Jesicca (1993) kemudian tak berapa lama setelah putrinya lahir Jo bercerai. Kemudian Jo menikah dengan Dr. Neil Murray (Desember 2001) dan dikaruniai dua orang anak, yaitu David Gordon Rowling Murray (24 Maret 2003), di Royal Infirmary, Edinburgh dan anak perempuan mereka Mackenzie Jean Rowling Murray (23 Januari 2005).
Jo menghabiskan masa kecil di Sodbury, ketika beranjak remaja ia dan keluarganya pindah ke kota kecil di Winterbourne. Jo sangat cepat beradaptasi, di sana ia berteman dengan kakak beradik bernama Landan Vikki Potter. Sejak saat itu, Jo jatuh cinta pada nama mereka “Potter” . Kemudian saat berusia 9 tahun Jo pindah lagi ke desa kecil bernama Tutshill dan bersekolah di Tutshill Primary. Setelah berhasil lulus, Jo meneruskan sekolah di Wyeden Comprenshensive. Di sini ia sempat mengalami krisis kepercayaan diri karena masa pubertas yang membuat kulitnya berbintik-bintik, ia juga sempat terlibat perkelahian dengan siswa paling nakal di kelasnya yang mengakibatkan tanganya retak dan ia menjadi gadis penakut.
Setelah menyelesaikan pendidikan SMU-nya ia masuk ke universitas Exeter jurusan bahasa selama 4 tahun, termasuk praktik mengajar bahasa Inggris di Paris selama setahun. Ia mengaku bahwa ini agak keliru, “Aku jelas tidak mematuhi segala yang dikatakan orang tuaku, tapi rupanya aku dipengaruhi oleh keyakinan mereka bahwa keahlian berbahasa lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan.”
Musim panas tahun tahun 1990 Jo bekerja sebagai sekertaris dwibahasa dan menguasai bahasa perancis. Menjadi seorang sekertaris teryata pekerjaan yang membosankan baginya, ia tak pernah mendengarkan rapat-rapat, dia selalu sibuk sendiri mencoret-coret kertas notulen rapat dengan cerita-ceritanya. Belakangan ia pun dipecat. Jo juga pernah bekerja di Amnesti Internaional menjadi asisten riset bidang pelanggaran hak asasi manusia di Afrika. Pekerjaan itu tak berlangsung lama.  

Dari Afrika Jo pindah lagi ke Manchester dan bekerja di Kamar Dagang Manchester, tetapi tak lama kemudian ia berhenti karena keberadaan dirinya tidak berfungsi akibat kelebihan pegawai. Lalu, ia bekerja di sebuah universitas, tetapi ia merasa sangat tidak bahagia. Tak lama setelah kepindahannya, ibunya Ann Rowling meninggal kemudian rumahnya kerampokan sehingga seluruh harta peninggalan ibunya ludes. Semuanya bertambah buruk ketika perkawinan pertamanya berakhir dengan perceraian, Jo menjadi ibu tunggal yang harus menghidupi anak perempuannya dalam kondisi serba kekurangan. Kemudian Jo pindah ke Edinburg, Skotlandia bersama putri kecilnya. Jo mengalami masalah yang  berat untuk menghidupi keluarganya, semasa hidup dalam kesulitan, Jo mulai menulis sebuah buku. Ia merasa mungkin kemampuan menulisnya bisa menjadi solusi untuk hidupnya yang sulit, tetapi Jo tak punya fasilitas yang cukup memadai. Ia tak memiliki komputer dan hanya memiliki mesin tik tua. Ia bahkan tak memiliki cukup uang, bahkan hanya untuk membayar fotokopi.

Tahun 1994, cerita Harry Potter seri pertama selesai diketik. Ia mendapatkan ide penulisan cerita itu dalam perjalanannya dengan kereta dari Manchester ke London tahun 1990. Karena biaya fotokopi bukunya yang sampai 80.000 kata itu sangat mahal baginya,untungnya Jo mendapatkan bantuan dari Dewan Seni Skotlandia yang memberinya dana sekitar 8000 pound. 
Akhirnya pada tahun 1995, Jo bisa menulis ulang naskahnya sendiri dan mengirimkannya ke beberapa penerbit. Namun semua itu tak berjalan mulus. Ia mendapat banyak penolakan dari berbagai penerbit yang menganggap cerita karangannya itu terlalu bodoh untuk dipahami dan membosankan. Namun Jo tidak pernah menyerah, hingga akhirnya pada tahun 1996 Barry Cunningham kepala editorial penerbit buku anak Bloomsbury membeli hak penerbitan naskah Harry Potter.


Buku seri Harry Potter


Pada tahun 1997 Harry Potter and The Philosopher’s Stone sukses besar di Inggris. Edisi pertamanya di Amerika pada tahun 1998 diterbitkan oleh Arthur A. Levine Book yang kemudian berganti judul menjadi Harry Potter and The Sorcerer’s Stone. Harry Potter menjadi buku yang paling banyak dicetak di Amerika. Buku yang bercerita tentang kehidupan Harry Potter sebagai seorang penyihir cilik serta kehidupan di sekolah sihir Hogwarts ini jumlah cetakannya mencapai 80 juta buku dan menjadi topik utama di surat kabar Amerika, seperti The New York Times, USA Today dan Wall Street Journal. Pada tahun 1997 Harry Potter and The Philosopher’s Stone mendapatkan penghargaan The British Book Awards sebagai Children Book of The Year dan The Smarties Prize.

Kesuksesan buku pertamanya membuat Jo bersemangat untuk melanjutkan seri ke-2 dari Harry Potter. Pada bulan Juli 1998 Harry Potter and The Chamber of Secret terbit di Inggris dan di bulan Juni 1999 terbit di Amerika. Buku ke-2 juga sukses dipasaran yang kemudian berlanjut seri ke-3 yang berjudul Harry Potter and The Prisoner of Azkaban yang terbit pada bulan Juli dan September 1999 di Inggris dan Amerika. Pada musim panas tahun 2000 sekitar $480 juta dalam 3 tahun diraih Jo dengan jumlah 35 juta copy buku yang dicetak dalam 35 bahasa. Ketiga seri Harry Potter berhasil melambungkan nama J.K Rowling di Inggris dan Amerika sekaligus menjadikan ke-3 buku tersebut menjadi bestseller.

Seri ke-4 Harry Potter terbit pada bulan Juli 2000 dengan judul Harry Potter and The Goblet of Fire. Cetakan pertama berjumlah 5,3 juta copy terjual 1,8 juta. Berikutnya terbit seri ke-5 yang berjudul Harry Potter and The Order of The Phoenix pada bulan Juni 2003 dan seri ke-6 yang berjudul Harry Potter and The Half Blood Prince berjual 6,9 juta copy di Amerika dalam 24 jam saat penjualan hari pertamanya. Sebelum terbit pada bulan Juli 2007 seri ke-7 dan merupakan seri terakhir dari Harry Potter yang berjudul Harry Potter and The Deathly Hallow telah banyak dipesan penggemarnya melalui toko buku Barnes & Nobles and Border’s serta melalui website amazon.com. Bahkan buku Harry Potter seri ke-7 ini terjual 8,3 juta eksemplar dalam 24 jam pertama (atau 345.833 buku per jam), setelah rilis di Amerika Serikat dan buku ini menjadi buku dengan cetakan awal terbesar sepanjang sejarah. 

Sejauh ini kisah Harry Potter karya J.K Rowling telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 61 bahasa asing, termasuk Indonesia dan terjual lebih dari 250 juta eksemplar di seluruh dunia. Bahkan oleh perusahaan film terkenal Warner Bross, Harry Potter sudah diangkat ke layar lebar. Film pertama Harry Potter and The Sorcerer’s Stone disutradarai oleh Chris Columbus pada bulan November 2001 berhasil meraup keuntungan $93,5 juta dan menjadi rekor box office mengalahkan film sebelumnya, yaitu The Lost World: Jurassic Park pada tahun 1999 yang mendapat keuntungan $20 juta. Film ke-2 dan 3 dirilis pada bulan November 2002 dan Juni 2004 juga berhasil memecahkan rekor box office. Harry Potter and The Goblet of Fire yang disurtadarai Mike Newell rilis pada tahun 2005. Film ke-5 yang berjudul Harry Potter and The Order of The Phoenix rilis bulan Juli 2007 yang menempatkan Michael Goldenberg sebagai penulis skenario menggantikan Steve Kloves yang telah menulis skenario untuk ke-4 film seri sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan seri ke-6 yaitu Harry Potter and the Half-Blood Prince memegang rekor untuk pembukaan tertinggi terlaris di seluruh dunia untuk film, mengumpulkan $394,000,000 (£ 241,000,000) hingga akhir pekan pertama dalam negeri pada bulan Juli 2009. Untuk seri ke-7 penanyangannya bahkan dibagi menjadi 2 part. Harry Potter and The Deathly Hallow part 1 dan 2 . Bahkan tujuh seri film Harry Potter pertama telah meraup sekitar  US $ 6.300.000.000 (£ 3,9 miliar) di box office global, membuatnya menjadi film paling sukses sepanjang masa.

Menanggapi kesuksesan ini, Jo menyatakan ia bisa saja berhenti menulis tanpa perlu cemas kekurangan lagi. Namun ia begitu cinta menulis. Lagi pula ia tidak menulis demi uang. Ia menulis untuk kesenangan dirinya dan para penggemarnya yang kini  hampir ada di seluruh belahan dunia. 

"Kemiskinan memuat rasa takut, dan stres, dan kadang-kadang depresi. Kemiskinan itu berarti beribu penghinaan dan kesulitan. Berjuang keluar dari kemiskinan dengan usaha Anda sendiri, itulah yang sesungguhnya menjadi kebanggaan diri sendiri, tetapi kemiskinan itu sendiri hanya terkesan baik oleh orang bodoh. Apa yang paling saya takuti di usia saya seperti Anda? bukan kemiskinan, tetapi kegagalan. Kegagalan mengajarkan saya hal-hal tentang diri saya sendiri bahwa saya bisa belajar.Saya menemukan bahwa saya memiliki kemauan yang kuat, dan disiplin lebih dari yang saya duga, saya juga menemukan bahwa saya memiliki teman-teman yang nilainya benar-benar melebihi harga permata” ungkap Jo ketika ditanya tentang kehidupan masa sulit yang berhasil dilaluinya. 

Jo atau J.K Rowling adalah wanita yang luar biasa. Ia memiliki imajinasi yang menakjubkan yang membuat para pembaca bukunya merasa kagum akan kisah Harry Potter yang lahir dari pikirannya. Harry Potter adalah buku yang apik. Buku legendaris yang mampu bertahan bertahun-tahun menjadi bestseller di seluruh dunia. Bahkan kisah Harry Potter yang diangkat menjadi flim layar lebar pun menuai banyak penghargaan dan menjadi film paling sukses sepanjang sejarah. Bahkan Jo sekarang merupakan wanita terkaya ke-13 di Britania Raya dan salah satu dari hanya lima miliuner perempuan yang berjuang atas usaha sendiri ,juga  satu-satunya penulis yang menjadi miliar-dolar pertama. Selain itu Jo adalah wanita yang tangguh. Ia tak pernah menyerah pada keadaan yang selalu mendesaknya pada keterpurukan. Ia selalu bangkit dan bangkit lagi. Sampai kesuksesan itu menjemputnya. Jo pernah berkata 'Tak mungkin hidup tanpa gagal dalam suatu hal, kecuali Anda hidup dengan sangat hati-hati sehingga mungkin Anda tak pernah hidup sama sekali – dalam hal ini, Anda gagal sejak awal.”


Diadaptasi dari :
  1. http://books.google.co.id/books?id=o85mshB9IK8C&pg=PA133&lpg=PA133&dq=pendidikan+JK+ROWLING&source=bl&ots=0GLK8Lf1Ge&sig=aZXqiuDafBwUAigpj5q37oF3kuE&hl=en&sa=X&ei=KJFsVNy0BM2IuASTs4LgDA&redir_esc=y#v=onepage&q=pendidikan%20JK%20ROWLING&f=false
    http://pujaagustine.blogspot.com/2014/01/biodata-dan-profil-jk-rowling.html
  2. http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/02/biografi-jk-rowling.htm
  3. http://punyamisbah.blogspot.com/2013/05/biografi-joanne-kathleen-rowling.html
  4. http://kholiddull.blogspot.com/2011/12/biografi-jk-rowling.html
  5. http://www.ns25.kompas.web.id/2011/02/10-rekor-dunia-jk-rowling-sang-penulis.html



     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar