Follow Us @literasi_smkn23jkt

Minggu, 23 November 2014

B.J Habibie: Bapak Teknologi Indonesia

Oleh : Zakiyah Aslamiyah

Prof.Dr (HC).Ing.Dr.Sc.Mult.Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ.Habibie. Ia dilahirkan di Pare-Pare,Sulawesi Selatan pada tanggal 25 Juni 1936. Bj.Habibie merupakan putra dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA.Tuti Marini Puspowardojo. Di masa kecil Bj.Habibie telah menunjukan kecerdasan dan semangat tinggi pada ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya fisika. Pada 3 September 1950 ayahnya meninggal dunia karena terkena serangan jantung. Habibie yang menikah pada tanggal 12 Mei 1962 dengan Hasri Ainun Habibie. Dan dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

Habibie pernah mengenyam pendidikan SMA di Gouverments Middlebare School. Karena kecerdasannya, setelah tamat SMA di Bandung tahun 1954. Beliau masuk Institut Teknologi Bandung (ITB) dan dilanjutkan ke Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman pada 1955. Dengan dibiayai oleh ibunya yang melakukan usaha catering dan indekost di Bandung stelah di tinggal pergi suaminya.

Ketika kuliah di Jerman ia memilih jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi kontruksi  pesawat terbang. Beliau sudah bertekad untuk sungguh-sungguh merantau dan harus sukses,dengan mengingat jerih payah ibunya yang membiayai kuliah dan kehidupan sehari-hari.

Selama menjadi mahasiswa tingkat doktoral. Bj.Habibie sudah mulai bekerja untuk menghidupi keluarganya dan biaya studinya. Setelah lulus , Bj. Habibie bekerja di Messerschmitt-Bolkow-Blohm atau MBB Hambung (1965-1969) sebagai kepala penelitian dan pengembangan pada Analisis Struktur Pesawat Terbang, dan kemudian menjabat kepala Divisi Metode dan Teknologi di MBB periode 1973-1978 serta menjadi penasihat senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB (1978)

Sebelum memasuki usia 40 tahun,karier Bj.Habibie sudah sangat cemerlang. Habibie menjadi “permata” di negeri Jerman. Selama bekerja MBB Jerman, Habibie menyumbang berbagai hasil penelitian dan sejumlah teori untuk ilmu pengetajuan dan teknologi di bidang Thermodinamika, Kontruksi dan Aerodinamika. Beberapa rumusan teorinya dikenal dalam dunia pesawat terbang seperti “Habibie Factor”, “Habibie Theorem” dan “Habibie Method”.

Pada saat bekerja di Jerman Bj.Habibie dibujuk oleh Ibnu Sutowo agar pulang ke Indonesia atas perintah Persiden Soeharto. Bj.Habibie langsung bersedia dan melepaskan jabatan,posisi dan prestise tinggi di Jerman. Hal ini dilakukan Bj.Habibie demimemberi sumbangsih ilmu dan teknologi pada bangsa ini. Bj.Habibie mulai benar-benar fokus setelah ia melepaskan jabatan tingginya di perusahaan pesawat Jerman MBB pada 1978. Dan sejak itu,dari tahun 1978 hingga 1997, ia diangkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) se3kaligus merangkap sebagai Ketua Badan Penkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Disamping itu Habibie juga diangkat sebagai Ketua Badan Riset Nasional dan berbagai jabatan lainnya.

Ketika menjadi Menristek Bj. Habibie mengimplementasikan visinya yakni membawa Indonesia menjadi negara industri berteknologi tinggi. Ia mendorong adanya lompatan dalam strategi pembangunan yakni melompat dari agraris langsung menuju negara industri maju. Visinya yang langsung membawa Indonesia menjadi negara ndustri mendapat pertentangan dari berbagai pihak,baik dalam maupun luar negeri yang menghendaki pembangunan secara bertahap yang dimulai dari fokus investasi di bidang pertanian.

Tiga tahun setelah kepulangannya ke Indonesia, Bj.Habibie mendapat gelar Profesor Teknik dari ITB. Selama 20 tahun menjadi Menristek, akhirnya pada tanggal 11 Maret 1998, Bj.Habibie terpilih sebagai wakil presiden RI ke-7 melalui sidang umum MPR. Di masa itulah krisis ekonomi melanda kawasan Asia termasuk Indonesia. Pada saat bersamaan, kebencian masyarakat memuncak dengan sistem orde baru yang sarat korupsi,kolusi dan nepotisme yang dilakukan oleh kroni-kroni Soeharto. Selain KKN, Soeharto tergolong otoriter ,yang menangkap aktivis dan mahasiswa vokal.  

Soeharto mundur dari jabatanya selaku Preside RI, maka wakilnya yakni Bj.Habibie pun diangkat menjadi Presiden RI ke-3 berdasarkan pasal 8 UUD 1945. Namun, masa jabatannya sebagi presiden hanya bertahan selama 512 hari. Meski sangat singkat, kepemimpinan Presiden Bj.Habibie mampu membawa bangsa Indonesia dari jurang kehancuran akibat krisis. Presiden Bj.Habibie berhasil melaksanakan transisi dari Negara otoriter menjadi Negara demokrasi.

Bj.Habibie merupakan Presiden RI pertama yang menerima banyak penghargaan terutama di bidang IPTEK baik dalam negeri maupun luar negeri. Jasa-jasanya dalam bidang teknologi pesawat terbang mengantarkan beliau mendapat gelar Doktor Kehormatan (Doctor of Honoris Causa) dari berbagai Universitas terkemuka duni, antara lain Cranfield Instute of Technology dan Chungbuk University.

Bj.Habibie memiliki sifat tegas dan mempunyai kecerdasan di bidang IPTEK. Sebagai bapak teknologi Indonesia , Bj.Habibie telah mengantarkan bangsa Indonesia menjadi negara industry berteknologi tinggi. Semoga generasi pemuda bangsa Indonesia memiliki semangat teknopreneur seperti Bj.Habibie dalam mengembangkan industry-industri strategis.

Diadaptasi dari:
  • http://nusantaranews.wordpress.com/2009/04/02/biografi-bj-habibie-bapak-teknologi-dan-demokrasi-indonesia/ Diakses : 9 November 2014
  • http://historysander.blogspot.com/2013/01/biografi-bj-habibie.html Diakses : 9 November 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar