Follow Us @literasi_smkn23jkt

Minggu, 23 November 2014

Abraham Lincoln : Penentang Perbudakkan

Oleh : Nyimas Maesaroh

Abraham Lincoln lahir pada 12 Febuari 1809 di Hardin Country, Kentucky. Abraham dilahirkan di sebuah gubuk kecil. Masa kecil Abraham sangatlah susah, itu karena kedua orang tua Abraham miskin dan mereka tidak berpendidikan. Istri dari Abraham adalah Merry Todd Lincoln.

Karena kedua orang tua Abraham yang miskin membuat Abraham sendiri hanya mengecap pendidikan selama satu tahun. Namun, dalam waktu singkat itu ia dapat membaca, menulis dan berhitung. Ketika ia beranjak dewasa ia berusaha keras untuk menambah pengetahuannya. Itulah, yang membuat ia menggunakkan sebaik-baik semua buku yang dapat dibacanya. Hingga akhirnya ia terjun ke politik dan ia termasuk penentang perbudakkan di Amerika Serikat.

Abraham Lincoln bekerja dalam berbagai bidang. Ia pernah bekerja sebagai pembelah kayu pagar, menjadi tentara, menjadi kelasi di kapal-kapal sungai, juru tulis,  mengurus kedai, kepala kantor pos dan akhirnya menjadi pengacara. Di samping itu, ia giat pula membela hak-hak para budak Afrika dan ia ingin para budak dibebaskan. Namun, orang-orang tidak setuju dengan rencananya.

Pada tahun 1854, ada isu perbudakkan dan membuat Abraham harus bersaing dengan Stephen Douglas, yang mencoba menundukkan wilayah selatan Amerika yang mendukung perbudakkan, sementara itu di wilayah utara menentangnya. Abraham tak menyangka bahwa setengah dari negeri ini mempertahankan praktek perbudakkan. Ketika separuh saudara sebangsanya menentang, Abraham berpikir tak mungkin bangsanya terdiri dari separuh budak dan separuh bukan. Bagaimanapun, ternyata Abraham terpukul pada putaran pertama melawan Douglas, dalam merbut kursi senat Amerika Serikat.
  
Meskipun Abraham kalah pada perebutan kursi senat. Namun, pada 6 November 1860 ia terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat yang ke-16. Tetapi, sebulan setelah menjadi presiden, terjadi perang persaudaraan antara negara-negara bagian utara dan negara-negara bagian selatan. Meskipun Abraham membenci peperangan. Namun, Abraham menerimanya, karena inilah jalan satu-satunya untuk menyelamatkan persatuan negara.

Pada pertengahan perang saudara, Presiden Abraham Lincoln mengeluarkan “Proklamasi Pembebasan” yang mengubah hajat hidup orang banyak di Amerika. Proklamasi itu menyatakan semua budak belian di negara-negara bagian ataupun daerah-daerah negara-negara bagian yang melawan Amerika Serikat akan bebas mulai 1 Januari 1863. Proklamasi itu mencetuskan semangat semua orang yang memperjuangkan kebebasan dan menjadi pendorong ke arah penghapusan perbudakkan di seluruh Amerika Serikat.

Hal demikianlah yang membuat Abraham Lincoln dipilih kembali menjadi presiden Amerika Serikat pada tahun 1864, ditengah-tengah kemenangan militer Amerika Serikat menuju berakhirnya perang saudara antara negara-negara bagian utara dengan negara-negara bagian selatan.

Abraham Lincoln meninggal pada 15 April 1865 di Washington DC, Amerika Serikat. Ia meninggal dengan cara yang tak disangka-sangka, yaitu saat ia sedang menyaksikan teater bersama istrinya, ia ditembek oleh seseorang yang bernama John Wilkes Booth. Salah seorang pemain sandiwara yang terkena gangguan jiwa, ia juga pendukung konfederasi yang menentang diserahkannyatentara konfederasi kepada pemerintah setelah berakhirnya perang saudara. Abraham dimakamkan di Springfield, Amerika Serikat.
  
Untuk mengenang kematian Abraham Lincoln dibuat tugu peringatan Lincoln (Lincoln Memorial) yang bertempat di Washington DC, Amerika Serikat. Dimana didalamnya terdapat kalimat Abraham Lincoln yang terukir.“Dengan keteguahan hati dan kebenaran yang sesuai denagan titah Tuhan, marilah kita berusaha untuk menyelesaikan tugas kita sekarang, yaitu menyembuhkan luka-luka bangsa”

Karakter Abraham Lincoln yang luwes dan cinta kemanusiaan haruslah kita contoh atau kita teladani. Perjuangannya yang menentang perbudakkan di Amerika Serikat membuat kita sadar bila posisi kita adalah sama, yaitu sama-sama manusia yang diciptakan Tuhan, maka kita sesama manusia harus menghargai satu sama lain.

Diadaptasi dari:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar