Oleh : Nyimas Maesaroh
Abraham Lincoln lahir pada
12 Febuari 1809 di Hardin Country, Kentucky. Abraham dilahirkan di sebuah gubuk
kecil. Masa kecil Abraham sangatlah susah, itu karena kedua orang tua Abraham
miskin dan mereka tidak berpendidikan. Istri dari Abraham adalah Merry Todd
Lincoln.
Karena kedua orang tua
Abraham yang miskin membuat Abraham sendiri hanya mengecap pendidikan selama
satu tahun. Namun, dalam waktu singkat itu ia dapat membaca, menulis dan
berhitung. Ketika ia beranjak dewasa ia berusaha keras untuk menambah
pengetahuannya. Itulah, yang membuat ia menggunakkan sebaik-baik semua buku
yang dapat dibacanya. Hingga akhirnya ia terjun ke politik dan ia termasuk
penentang perbudakkan di Amerika Serikat.
Abraham Lincoln bekerja
dalam berbagai bidang. Ia pernah bekerja sebagai pembelah kayu pagar, menjadi
tentara, menjadi kelasi di kapal-kapal sungai, juru tulis, mengurus kedai, kepala kantor pos dan
akhirnya menjadi pengacara. Di samping itu, ia giat pula membela hak-hak para
budak Afrika dan ia ingin para budak dibebaskan. Namun, orang-orang tidak
setuju dengan rencananya.
Pada tahun 1854, ada isu
perbudakkan dan membuat Abraham harus bersaing dengan Stephen Douglas, yang
mencoba menundukkan wilayah selatan Amerika yang mendukung perbudakkan,
sementara itu di wilayah utara menentangnya. Abraham tak menyangka bahwa
setengah dari negeri ini mempertahankan praktek perbudakkan. Ketika separuh
saudara sebangsanya menentang, Abraham berpikir tak mungkin bangsanya terdiri dari
separuh budak dan separuh bukan. Bagaimanapun, ternyata Abraham terpukul pada
putaran pertama melawan Douglas, dalam merbut kursi senat Amerika Serikat.
Meskipun Abraham kalah pada
perebutan kursi senat. Namun, pada 6 November 1860 ia terpilih menjadi Presiden
Amerika Serikat yang ke-16. Tetapi, sebulan setelah menjadi presiden, terjadi
perang persaudaraan antara negara-negara bagian utara dan negara-negara bagian
selatan. Meskipun Abraham membenci peperangan. Namun, Abraham menerimanya,
karena inilah jalan satu-satunya untuk menyelamatkan persatuan negara.
Pada pertengahan perang
saudara, Presiden Abraham Lincoln mengeluarkan “Proklamasi Pembebasan” yang
mengubah hajat hidup orang banyak di Amerika. Proklamasi itu menyatakan semua
budak belian di negara-negara bagian ataupun daerah-daerah negara-negara bagian
yang melawan Amerika Serikat akan bebas mulai 1 Januari 1863. Proklamasi itu
mencetuskan semangat semua orang yang memperjuangkan kebebasan dan menjadi
pendorong ke arah penghapusan perbudakkan di seluruh Amerika Serikat.
Hal demikianlah yang membuat
Abraham Lincoln dipilih kembali menjadi presiden Amerika Serikat pada tahun
1864, ditengah-tengah kemenangan militer Amerika Serikat menuju berakhirnya
perang saudara antara negara-negara bagian utara dengan negara-negara bagian
selatan.
Abraham Lincoln meninggal
pada 15 April 1865 di Washington DC, Amerika Serikat. Ia meninggal dengan cara
yang tak disangka-sangka, yaitu saat ia sedang menyaksikan teater bersama
istrinya, ia ditembek oleh seseorang yang bernama John Wilkes Booth. Salah
seorang pemain sandiwara yang terkena gangguan jiwa, ia juga pendukung
konfederasi yang menentang diserahkannyatentara konfederasi kepada pemerintah
setelah berakhirnya perang saudara. Abraham dimakamkan di Springfield, Amerika
Serikat.
Untuk mengenang kematian Abraham Lincoln dibuat tugu peringatan Lincoln (Lincoln Memorial) yang bertempat di Washington DC, Amerika Serikat. Dimana didalamnya terdapat kalimat Abraham Lincoln yang terukir.“Dengan keteguahan hati dan kebenaran yang sesuai denagan titah Tuhan, marilah kita berusaha untuk menyelesaikan tugas kita sekarang, yaitu menyembuhkan luka-luka bangsa”
Karakter Abraham Lincoln
yang luwes dan cinta kemanusiaan haruslah kita contoh atau kita teladani. Perjuangannya
yang menentang perbudakkan di Amerika Serikat membuat kita sadar bila posisi
kita adalah sama, yaitu sama-sama manusia yang diciptakan Tuhan, maka kita
sesama manusia harus menghargai satu sama lain.
Diadaptasi dari:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar