Karya
: Dita Asri Hastuti
1. Pria
bernama lengkap John Winston Lennon ini lahir pada 9 Oktober 1940 di Liverpool,
Inggris. Ia lahir pada malam saat Jerman membombardir kota London dan kota-kota
lainnya era Perang Dunia II. Untuk mengabadikan kejadian itu, Julia (Ibu John
Lennon) menambahkan nama tengah “Winston” pada John Lennon. Nama tengah ini
sengaja diberikan ibunya mengingat Winston Churchill merupakan sosok yang
dikaguminya—saat itu menjabat pula sebagai Perdana Menteri Inggris. John Lennon
lahir dari pasangan Alfred Lennon dan Julia Stanley. Ayah Lennon adalah seorang
pelaut yang sering berpergian dan jarang kembali ke Liverpool, bahkan pada saat
John Lennon lahir Alfred tak mendampingi ibunya.
2. Tahun
1946, Alfred kembali ke Liverpool dan membawa Lennon serta Julia berlibur ke
Blackpool. Namun, liburan tersebut tak seindah yang dibayangkan. Lennon kecil.
Saat itu, ia dihadapkan pada dua pilihan yang cukup sulit: memilih untuk
mengikuti ayahnya atau tinggal bersama ibunya. Dengan kata lain, orang tua John
Lennon memutuskan untuk bercerai pada saat itu. Dengan berat hati dan tetesan
air mata, pada akhirnya Lennon memilih untuk ikut bersama ibunya. John kemudian
diasuh oleh Mimi Smith (kakak tertua dari ibunya) dan suaminya (George Martin).
George Martin adalah orang pertama yang mengajarkan Lennon bermain musik.
Martin mengajarkan alat musik banjo dan piano pada Lennon kecil, sedang
kemampuannya dalam bermain gitar didapatnya secara otodidak.
3. Masa
muda Lennon dihabiskan bersama keluarga George Martin dan Mimi Smith. Di tengah
keseharian Lennon bermain gitar, Mimi Smith berkata, “John sayang, bermain
gitar memang menyenangkan, tetapi kamu tak bisa hidup dan menghasilkan uang
hanya dengan bermain gitar”. Perkataan tersebut seakan menjadi cambuk baginya,
John Lennon bertekad membuktikan bahwa ucapan bibinya tidaklah benar. Selang
beberapa hari kemudian, ia membujuk ibunya untuk membelikan sebuah gitar. Julia
pun membelikan sebuah gitar bekas. Meskipun bekas, John Lennon sangat senang
dengan gitar pemberian ibunya tersebut. Sejak saat itu, ia semakin rajin
memainkan gitar pemberian ibunya.
4. Saat
menginjak usia remaja, John Lennon dihadapkan pada kecelakaan yang menimpa
ibunya di dekat rumah Mimi Smith. Julia tertabak oleh sebuah mobil. Saat itu
juga, ibunya menghembuskan nafas terakhir. Saat itu, John Lennon berusia 17
tahun. Peristiwa tersebut lantas membuat Lennon kian membenci pemerintah maupun
aparat pemerintah dikarenakan kecelakaan yang menewaskan ibunya. Kecelakaan
tersebut disebabkan oleh kecerobohan seorang polisi yang mengendarai mobilnya
dalam keadaan mabuk. Sungguh ironis, polisi yang menjadi tersangka dalam
kecelakaan tersebut terbebas dari segala tuntutan hukum.
5. Awal
Terbentuknya The Beatles Tahun 1957 adalah saat John Lennon memulai karirnya.
Pada waktu itu, ia mengenyam pendidikan di Liverpool College of Art, di
situ pula lah ia untuk pertama kalinya membentuk sebuah band bernama Black
Jack. Dalam band itu, ia bertemu dengan Ringgo Star, sang penabuh drum.
Berselang kemudian, nama Black Jack berubah menjadi The Quarrymen
oleh karena sebagian besar anggota band tersebut bersekolah di Quarry Bank
Grammar School.
6. Pada
tanggal 6 Juli 1957, The Quarrymen tampil pada sebuah acara gereja di Woolton
di mana untuk pertama kalinya John Lennon bertemu dengan Paul McCartney.
McCartney merasa kagum dengan penampilan John Lennon hingga pada akhirnya ia
menghampiri John Lennon di belakang panggung untuk menyatakan rasa kagumnya dan
menyatakan ingin bergabung dengan John dalam sebuah band. Dengan modal keahlian
bermain musik yang pas-pasan, ia sempat diragukan Lennon. Di lain sisi, John
juga mempertimbangkan kemauan kuat yang dimiliki McCartney, yang pada akhirnya
John bisa menerima pria bernama lengkap Paul McCartney sebagai bagian dari
band-nya.
7. Beberapa
hari kemudian, McCartney memperkenalkan George Harrison kepada John
Lennon—setahun lebih muda dari McCartney. Harrison lahir di Wavertree,
Liverpool, Inggris pada 24 Februari
1943. Harisson yang jago dalam bermain gitar, pada akhirnya ikut bergabung
dengan John Lennon. Pada awalnya, personil band The Quarrymen banyak
mengalami perubahan. Hingga pada akhirnya menyisakan John Lennon, Ringgo Star,
Paul McCartney dan George Harrison. Dalam perjalanannya, setelah The
Quarrymen beberapa kali berganti nama.
8. Pada
tahun 1959, nama band pun berubah menjadi “The Beatles” di Liverpool. Ide ini
muncul dari John Lennon dan Allan Williams yang sekaligus menjadi manajer The
Beatles untuk pertama kalinya. Nama The Beatles sebenarnya tidak memiliki makna
yang spesifik, melainkan ditemukan dari hasil permainan kata-kata nama serangga
(beetle atau kumbang) digabung dengan beat (gaya music yang dimainkan)
sehingga pada akhirnya diputuskan menggunakan nama The Beatles.
9. Awal
Terbentuknya The Beatles Tahun 1960, Allan Williams untuk pertama kalinya memperoleh
kontrak bagi The Beatles untuk tampil di sebuah klab di Hamburg, Jerman.
Agustus 1960 di Hamburg, The Beatles tampil setiap malam di beberapa klab-klab
malam yang terlihat kotor. Mereka juga tinggal di penginapan kecil dekat
klab-klab malam. Debut awal karir mereka di Jerman terbilang cukup sukses. Hal
ini terlihat dari penuhnya pengunjung klub-klub malam di setiap penampilan
mereka. Dengan beberapa alasan, kemudian mereka kembali ke Liverpool untuk
melanjutkan karir musiknya. Sekembalinya ke Liverpool, mereka tampil
di Cavern Club.
10. The Beatles menjadi sangat terkenal di
Liverpool karena klab ini. Pada setiap show, The Beatles ramai dikunjungi
penonton. Kerap kali, sebelum show dimulai banyak orang yang rela mengantri
panjang demi melihat penampilan musik The Beatles. Lantaran awal karirnya yang
bermula dari klab-klab malam Jerman, banyak yang menyangka The Beatles berasal
dari Jerman. Apalagi poster konser yang terpasang pada awal bermain di Inggris
bertuliskan The Beatles Direct from Hamburg.
11. Salah satu musisi jenius yang pernah dimiliki
dunia telah tiada. Kembalinya Personel The Beatles Setelah meninggalnya John
Lennon padan 8 Desember 1980, seakan menjadi magnet bagi personil The Beatles
untuk kembali. Mereka kembali untuk mengerjakan proyek John yang tertunda. Di
lain sisi, ini adalah cara mereka untuk menghargai rekan lamanya (John Lennon).
Bagi mereka, Lennon merupakan sosok seorang pemimpin yang layak dihargai.
Menurut McCartney, John Lennon adalah orang yang dipandang pantas duduk sebagai
pemimpin The Beatles mengingat dirinya sebagai pendiri band tersebut.
12. Dengan kelebihan yang dimiliki Lennon, tak
heran ia dapat menyedot perhatian khalayak. McCartney pernah menyatakan, “Kami
semua memandang John. Ia lebih tua dan lebih memenuhi syarat sebagai pemimpin.
Dia lebih cekatan, cerdas dan unggul dalam segala hal.” The Beatles &
Inggris Sepuluh tahun selang bubarnya The Beatles berdampak pula pada pupusnya
harapan banyak penggemarnya akan rujuknya band asal Liverpool tersebut. Akan
tetapi, rasa kekecewaan para fans pun mungkin terbayar dengan munculnya
album terakhir The Beatles yang bertajuk nuansa damai, ketenangan yang seakan
mengajak pendengarnya untuk menikmati arti hidup yang penuh makna.
13. Tahun 1969 di Toronto, dengan Plastic Ono
Band, Ia berhasil merekam tiga single lagu yang mempunyai makna
anti-perang antara lain; Give Peace a Chance, Cold Turkey, danInstant Karma.
Makna Ekplisit Imagine WAR IS OVER!. Secuil Karya Lennon untuk Dunia Beberapa
karya Lennon yang terkenal, salah satunya lagu Imagine, secara serius telah
memberi dampak yang luas di seluruh dunia. Album Imagine tahun 1971,
adalah lagu bagi gerakan pecinta damai (anti perang) yang membawa misi
menciptakan kehidupan dunia yang aman dan tentram. Album ini telah sukses
diproduksi dan laris di pasaran.
14.
John Lennon Era
Keemasan “Jika ada satu orang yang bermimpi, maka tetaplah mimpi. Tapi jika ada
dua orang memiliki mimpi yang sama, itulah realitas. Yaitu mimpi tentang Love
Peace No War,” Ucap John Lennon saat menentang kebijakan Amerika Serikat tentang
perang Vietnam. Secara serius, ia telah mengajak para penggemarnya dan khalayak
pada umumnya untuk mencintai perdamaian dunia. Lennon membayangkan, kehidupan
yang sempurna adalah kehidupan yang penuh perdamaian; tak ada saling bunuh, tak
ada kemiskinan, semuanya serba damai dan bahagia. Tak tanggung-tanggung, dua
tahun terakhirnya bersama The Beatles di Inggris, Lennon mengikuti serangkaian
protes publik menentang kebijakan perang Vietnam yang dilakukan oleh Amerika.
15. Sampai saat ini, banyak album The Beatles yang
diburu oleh para penikmat musik dunia. Imagine By John Lennon Imagine there’s
no heaven, it easy if you try, No hell below us, above us only sky, Imagine all
the people, living for today… Imagine there’s no country, it isn’t hard to do,
Nothing to kill or die for, and no religion too, Imagine all the people, living
life in peace… You … you may say I’m a dreamer, but I’m not the only one, I
hope someday you’ll join us, and the world will live as one… Imagine no
possesion, I wonder if you can, No need for greed or hunger, a brotherhood of
man, Imagine all the people, sharing all the world, Imagine.
16. Pada tahun 1994, para personil The Beatles yang
tersisa, kembali masuk studio rekaman untuk merangkap album The Anthology
yang belum terselesaikan oleh John Lennon. Lagu ini adalah karya Lennon yang
sempat diabadikan Yoko Ono dalam rekaman sederhana. Meski tidak didampingi
Lennon, ketiga personil The Beatles yang tersisa berhasil menyelesaikan single
baru berjudul Free as A Bird. Album ini mampu meraih sukses besar pada
tahun 1995-1996. Selang beberapa tahun kemudian, pada November 2001, George
Harisson menyusul John Lennon. Sebab kematian Harrisson tidak lain adalah penyakit
kanker yang dideritanya.
17. Pada tahun 1965, sebagai salah satu bentuk
protesnya kepada pemerintahan Inggris yang juga terlibat dalam pertempuran,
Lennon mengembalikan medali penghargaan MBE (Member of British Empire) yang
pernah diberikan Ratu Elizabeth pada tanggal 26 Oktober 1965 di Istana
Buckingham, London. Hal ini ia lakukan juga sebagai salah satu bentuk
ketidakpuasan John atas keikutsertaan Inggris dalam perang di Nigeria.
18. Bersamaan dengan itu, John Lennon memutuskan
untuk meninggalkan Inggris dan menetap di Amerika. Bagi Lennon, Amerika adalah
salah satu tempat yang sesuai dengan dirinya dalam mengekspresikan
karya-karyanya. Di lain sisi, ia telah menjadi moto gerakan penentang kebijakan
perang Vietnam oleh AS. Ia memandang Amerika sebagai pusat perkembangan musik dunia
sekaligus tempat yang tepat bagikehidupannya. Di sana, Lennon berupaya
menciptakan budaya perdamaian yang ujung-ujungnya berefek pada dunia.
19. Pada tahun 1972, John merilis
album Sometime in New York City yang kental akan nuansa politik. Lagu-lagu
dalam album ini berisikan pemberontakan di penjara oleh karena diskriminasi
rasial, peran Inggris terhadap Irlandia Utara, dan juga permasalahan pribadi di
Amerika dalam proses mendapatkan Green Card. Dalam proses
mendapatkan Green Card di Amerika, John Lennon dan Yoko Ono terbentur
dengan upaya deportasi pihak-pihak yang tak menginginkan dirinya berada di
Amerika. Salah satu orang yang “menolaknya” adalah Richard Nixon, presiden AS
kala itu. Alasan mendasar Nixon tak menginginkan Lennon tinggal di Amerika
tidak lain dan tidak bukan disebabkan oleh sikap radikal Lennon dan teman-teman
aktivis perdamaiannya berikut berbagai organisasi yang kerap menentang beberapa
kebijakan pemerintah Amerika Serikat—semisal Pink Panther.
20. Richard Nixon memasukkan “John Winston Lennon”
ke dalam blacklist negaranya. Di lain sisi, hal ini juga disebabkan
terlalu vocalnya Lennon dalam mengkampanyekan gerakan damai – anti perang di
Amerika Serikat. Akan tetapi, Lennon tak gentar berhadapan dengan siapa pun. Ia
terus melanjutkan perjuangan dan melakukan hal yang diyakininya bahwa,
“kehidupan lebih menyenangkan bila berdampingan secara damai.” Pemerintah dan
departemen dalam negeri seakan mencari cara untuk mendeportasi John Lennon dan
Yoko Ono dari Amerika Serikat. Namun, Lennon tetap yakin bahwa, ia tak
sendirian melainkan banyak massa yang mendukungnya meski dirinya terancam bakal
dideportasi Nixon.
21. Hingga pada 9 agustus 1974, Richard Nixon turun
dari jabatannya sebagai presiden dan digantikan oleh Gerald Ford. Pergantian
kepala negara tersebut berdampak pada John Lennon dan Yoko Ono dalam memperoleh
Green Card. Beberapa tahun kemudian, mereka mengurus proses kepindahannya di
Amerika, dan pada tahun 1976 Lennon dan Ono dinyatakan sah menjadi warga
Amerika. Lebih jauh, sebagai bentuk simpatinya terhadap perdamaian dunia,
melalui solokarirnya, Lennon melanjutkan aktivitas perdamainnya melalui banyak
karya musik.
22. Album Imagine tahun 1971 menjadi tema lagu
gerakan anti perang bagi kalangan aktivis perdamaian dunia. Melalui lagu
Imagine, John Lennon secara lantang menyuarakan pada warga dunia untuk hidup dalam
kedamaian tanpa perang, tidak ada yang membunuh, tidak ada yang mati terbunuh,
dan tidak ada kemiskinan. Selain itu, Lennon juga memimpikan seluruh umat
manusia hidup secara damai lagi bahagia. The Beatles yang populer di era 60-an
seakan menjadi cermin bagi generasi sekarang.
23. Tanggal 8 Desember tak lain menjadi hari
kenangan bagi para penggemar The Beatles. Itu adalah hari kematian John
Lennon dalam insiden penembakannya di Dakota. Sebagai penghormatan atas
kematian Lennon, pada tahun 2002 Liverpool mengubah nama bandaranya
menjadi Liverpool John Lennon Airport dan menggunakan semboyan, “Above us
only sky” yang dipetik dari lagu Imagine karya Lennon.
24. Kematian
John Lennon Bulan Desember, sepulang dari wawancara RKO Radio, John Lennon
memutuskan kembali ke apartemen tempatnya menginap. Didampingi Yoko Ono
(istrinya) dengan mobil limo yang mereka tunggangi, langsung bergegas mengantar
keduanya. Yoko Ono keluar terlebih dahulu disusul Lennon yang membawa lilin
guna mengusir hawa dingin malam itu. Ia berjalan menaiki tangga gedung sambil
menjaga api lilin supaya tidak padam. Saat John melewati bawah lengkungan
gerbang masuk yang menghubungkan halaman dalam gedung Dakota, tiba-tiba
terdengar suara memanggil namanya, “Tuan Lennon,” saat itu waktu menunjukkan
pukul 10.50, 8 Desember 1980, John pun menoleh sambil membalikkan badannya,
mencoba melihat seseorang yang berdiri di dalam gelap.
25. Seorang
pria dengan tenang menghampiri John di depan apartemennya. Pria yang memanggil
John telah berdiri lima langkah di depannya dan mencoba mengarahkan
pistol dengan kedua tanggannya. Sebelum Lennon tahu apa yang akan terjadi
menimpa dirinya, pistol Revolver 38 terlebih dahulu mengeluarkan peluru dan
bersarang di tubuhnya. Suara tembakan pertama, seakan membuat suasana sekitar
hening untuk sejenak. Lilin yang ada dalam genggaman John pun terlepas setelah
butir peluru menembus tubuhnya. Empat peluru berikutnya menyusul disarangkan ke
arah John. Lennon RIP Dengan satu peluru yang meleset dan empat lainnya yang
berhasil menembus tubuh Lennon, saat itu ia tak langsung roboh. Lennon sempat
berjalan terhuyung-huyung sejauh 6 langkah ke arah penjaga pintu Dakota. Dengan
meninggalkan bercak darah di lantai tempat ia melangkah. John berkata, “Saya
ditembak” (rintih John). John yang tak kuasa menahan tubuhnya, jatuh bersimpah
darah di depan kantor penjaga pintu Dakota.
26. Penembak
yang menjadi tersangka pembunuhan John Lennon bernama Mark David Chapman yang
saat itu berumur 25 tahun, kemudian membuang pistolnya, dengan cepat penjaga
pintu menyepak benda itu sejauh mungkin. “Apakah kamu menyadari apa yang baru
saja kamu lakukan?”, tanya penjaga pintu kepada Chapman. “Saya baru saja
menembak John Lennon,” jawab Chapman dengan tenang. Atas laporan penjaga pintu
melalui telepon, beberapa menit kemudian polisi berdatangan. Chapman memang tak
melarikan diri. Justru saat itu ia membaca novel klasik karangan J.D Silinger
berjudul The Catcther In The Rye yang dibawanya. Hanya dalam hitungan
menit, Chapman yang masih berada di lokasi kejadian ditangkap polisi.
27. Dalam
kondisi sekarat, John Lennon diangkat menggunakan mobil patroli polisi. Rumah
sakit berada lima belas blok dari lokasi penembakan. Yoko Ono bersama Anthony
Palma (polisi yang datang di tempat kejadian) segera membuntuti mobil yang
digunakan untuk mengantar Lennon menuju rumah sakit. Setibanya di Rumah Sakit
Roosevelt, John Lennon ditangani oleh satu tim dokter yang terdiri dari tujuh
orang yang berusaha keras menyelamatkan John. Peralatan canggih yang dimiliki
RS Rosevelt serta kerja keras tim dokter yang diketuai Dr. Stephen tak
membuahkan hasil, Lennon pun menghembuskan nafas terakhirnya. Tak lama
kemudian, tim dokter yang menanganinya mengumumkan kematian John Lennon pada
publik.
28. Salah
satu musisi jenius yang pernah dimiliki dunia telah tiada. Kembalinya Personel
The Beatles Setelah meninggalnya John Lennon padan 8 Desember 1980, seakan
menjadi magnet bagi personil The Beatles untuk kembali. Mereka kembali untuk
mengerjakan proyek John yang tertunda. Di lain sisi, ini adalah cara mereka
untuk menghargai rekan lamanya (John Lennon). Bagi mereka, Lennon merupakan
sosok seorang pemimpin yang layak dihargai. Menurut McCartney, John Lennon
adalah orang yang dipandang pantas duduk sebagai pemimpin The Beatles mengingat
dirinya sebagai pendiri band tersebut.
29. John Lennon, adalah
salah satu penyanyi dan juga aktor legendaris dunia. John Lennon adalah seorang
musisi yang memiliki segudang karya. Beliau Terkenal sebagai anggota dan
pendiri grup musik The Beatles, bersama Paul Mc Cartney, George Harrison dan
Ringo Starr. Walaupun beliau telah wafat, namanya akan tetap dikenang oleh
orang banyak.
Daftar Pusaka :
http://www.kompasiana.com/signature/john-lennon-imagine-pemberontak-lagu-perdamaian_553009cc6ea8344f0f8b45bc
( Diakses pada tanggal 12 november 2015 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar