Disusun oleh : Ida Farida Mardiana
1. Nadiem
yang memiliki nama lengkap Nadiem Makarim lahir pada tanggal 4 Juli 1984. Dari
keluarga Nadiem tidak ada turunan pengusaha. Ayahnya adalah seorang pengacara
yang berasal dari Pekalongan yang bernama Nono Anwar Makarim. Sedangkan ibunya
berasal dari Pekalongan, bernama Atika Algadrie yang berkerja dibidang
non-profit. Nadiem Makarim mempunyai 2 orang saudara perempuan dan Nadiem
Makarim adalah anak bungsu.
2. Sebagai
anak tertua, ia menjadi contoh yang baik untuk adik-adiknya dalam hal
pendidikan. Nadiem Makarim mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Jakarta
dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Singapura. Setelah itu, ia melanjutkan
pendidikannya di Brown University, Amerika Serikat, jurusan International
Relations. Kemudian, Nadiem pun selama setahun mengikuti program foreign
exchange di London School of Economics. Ia juga melanjutkan studinya di Harvard
Business School, Harvard University dan lulus dengan menyandang gelar MBA
(Master Business of Adminisration).
3. Dengan
berbekal pendidikannya itu pun, Nadiem pernah bekerja di perusahaan Mckinsey
dan Company, ia menghabiskan waktu selama 3 tahun untuk bekerja disana. Nadiem
juga pernah menjadi Cofounder dan Managing Editor di Zalora Indonesia,
kariernya terus meningkat sampai pernah menjadi Chief Innovation Officer
kartuku. Namun, pada tahun 2011, ia berhenti bekerja dan mulai merintis Go-jek
bersama rekannya yaitu Michaelangelo Moran.
4. Sejak
masih bekerja, Nadiem termasuk orang yang setia menggunakan angkutan ojek
pangkalan. Nadiem sering bertanya kepada tukang ojek mengenai penghasilan dan
sebagainya. Ia pun menyimpulkan bahwa tukang ojek pangkalan mempunyai masalah
dalam hal pelayanan, yaitu waktu yang tidak produktif yag sangat besar, seperti
mangkal dan menunggu penumpang. Tukang ojek pun hanya memperoleh hasil yang
tidak sebanding dengan waktu yang telah dikorbankan seharian. Hal itulah yang
membuat Nadiem berniat merubah nasib perekonomian para tukang ojek dengan
membuat ojek online atau biasa disebut Go-jek.
5. Awal
dirintisnya Go-jek, ini hanyalah sebagai jalan untuk mempertemukan tukang ojek
dengan pelanggan melalui media telepon atau pesan singkat (SMS). Nadiem
menampung 20 tukang ojek didalamnya. Dalam usahanya ini, Nadiem mendapat banyak
hambatan seperti tukang ojek yang tergabung didalam Go-jek mendapat perlakuan
tidak baik dari para tukang ojek pangkalan biasa. Mereka merasa tersaingi
dengan adanya Go-jek. Pada saat itu perkembangan Go-jek masih berjalan lambat.
6. Dengan
melihat perkembangan teknologi yang semakin canggih, Nadiem Makarim mempunyai
ide untuk menggunakan pelayanan berbasis aplikasi. Dengan ilmu pengetahuan yang
mumpuni, akhirnya Nadiem berhasil membuat aplikasi ojek online yaitu Go-jek.
Target yang ingin diraihnya yaitu Go-jek dapat terjangkau diwilayah Jabodetabek.
Kemudian, untuk membantu usahanya itu pun, Nadiem tak ragu untuk menggandeng
perusahaan lain untuk bergabung dan membantu Go-jek.
7. Setelah
itu, Go-jek berkembang begitu pesat hingga wilayah yang dapat dijangkau bukan
hanya Jabodetabek tetapi seluruh wilayah Indonesia. Awalnya Go-jek hanya
menampung 20 orang driver, tetapi
saat ini Go-jek telah mempunyai 10.000 tukang ojek. Masyarakat pun antusias
menyambut adanya ojek online yang sangat membantu dalam hal transportasi,
karena dengan ini pelanggan tidak perlu mendatangi pangkalan ojek tetapi driver Go-jeklah yang akan menghamiri si
pelanggan. Para tukang ojek pun sangat bersyukur karena penghasilan yang mereka
peroleh sangat memuaskan dan dapat mencukupi kebutuhan mereka.
8. Nadiem
Makarim telah memperoleh kesuksesan yang luar biasa. Walaupun ia lebih lama
mengenyam pendidikan diluar negeri, namun ia tetap perduli dengan keadaan
perekonomian negara asalnya dan melakukan perubahan yang begitu signifikan.
Nadiem Makarim berkata, “Saya dididik dari kecil untuk kembali dan
berkontribusi ke Tanah Air, walaupun seumur hidup lebih sering sekolah diluar
negeri”. Atas dasar itulah, ia akan melakukan apapun untuk negara yang sangat
dicintainya ini.
9. Nadiem
Makarim sangat pantas untuk dijadikan salah satu tokoh yang berpengaruh di
Indonesia. Ia memberikan solusi inovatif dengan menggunakan teknolgi yang belum
tentu terpikirkan oleh orang lain. Dengan adanya Go-jek, Nadiem telah
menciptakan lapangan kerja baru dan padat karya. Ia tidak hanya mementingkan
keuntungan yang diperolehnya, tetapi ia ingin merubah perekonomian menengah
kebawah, seperti tukang ojek.
Daftra pustaka
·
http://www.delapan6.com/read/12920-biografi-nadiem-makarim-pendiri-go-jek#sthash.cnHpSCxy.dpuf, diakses
pada tanggal 1 November 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar