Disusun
Oleh : Nurul Hikmah Al Muasirin
1)
Nama lengkap ibnu sina adalah abu ali husain
bin abdullah bin hasan bin ali bin sina atau syeikur rais. Ibnu sina lahir pada
bulan shafar 370 H di bulan agustus 985 M disebuah desa bernama kormeisan dekat
bukhara. Ayahnya bekerja dipemerintahan, selain itu juga sebagai pendidik. Oleh
sang ayah dan seoran guru khusus didatangkan untuk mengajari ibnu sina
menghafal al qur’an dan ilmu sastra. Sehingga pada usia 10 tahun ibnu sina
sudah berhasil menghafal al qur’an dan mendalami berbagai ilmu sastra. Sejak
kecil ayahnya mengajarinya untuk cinta ilmu, sehingga membuat ibnu sina akrab
dengan pembahasan ilmiah.
2) Ibnu sina belajar filsafat dari abu abdillah an-natili. Ibnu sina sangat cermat dalam mempelajari pandangan –pandangan aristoteles di bidang filsafat. Berkat telaah dan studi filsafat yang dilakukan para filosof sebelumnya semisal Al-Kindi dan Farabi, ibnu sina berhasil menyusun sistem filsafat islam yang terkoordinasi dengan rapi. Pengaruh pemikiran filsafat ibnu sina seperti karya dan telaahnya di bidang kedokteran tidak hanya tidak hanya tertuju pada dunia islam tetapi juga merabah ke eropa. Filsafat metafisika ibnu sina adalah ringkasan dari tema-tema filosofis yang kebenarannya diakui dua abad setelahnya oleh para pemikir barat.
3) Ibnu sina tekun mempelajari ilmu fiqih dari seorang ulama besar bernama ismail yang tinggal diluar kota bukhara. Kecerdasan ibnu sina semakin terlihat ketika beliau berusia 16 tahun. Ia sudah sanggup menerangkan kembali pada gurunya isi dari buku isagoge (ilmu logika), buku al-mages (ilmu astronomi kuno) dan buku ecludis (ilmu arsitektur). Dalam bidang ilmu astronomi (perbintangan) beliau sudah sanggup menciptakan alat yang belum pernah dibuat para ahli sebelumnya.
4) Setelah berhasil mendalami ilmu-ilmu alam dan ketuhanan, ibnu sina tertarik untuk mempelajari ilmu kedokteran seperti mulai mendidik dibidang kedn, sehingga dalam waktu singkat ia meraih hasil yang luar biasa. Berkat ketekunan dan semangatnya yang tinggi dalam mempelajari ilmu tersebut, ibnu sina sanggup mengobati orang-orang yang sakit. Orang-orang yang tertarik dibidang kedokteran mulai mendatangi ibnu sina untuk menimba ilmu darinya. Mereka juga mengadakan eksperimen-eksperimen mengenai baerbagai cara pengobatan dibawah pengawasan dan bimbingan ibnu sina. Ia mau mengajar dan menolong orang-orang yang sakit dengan ikhlas karena allah dan terdorong rasa kemanusiannya. Ia merasa yakin bahwa apa yang dilakukannya akan mendapatkan pahala disisi allah diakhirat nanti.
5) Suatu hari Amir Bin Nasr menderita sakit keras. Mendengar kehebatan ibnu sina, ia meminta datang untuk mengobatinya. Setelah diobati ia pun sembuh. Sejak itulah ibnu sina dekat dengan seorang amir yang ternyata memiliki perpustakaan yang sangat lengkap. Dari perpustakaan tersebut ibnu sina berhasil mendapatkan banyak ilmu pengetahuan untuk bahan penemuannya. Ketika berusi 18 tahun ibnu sina sudah mengusai berbagai bidang ilmu.
6) Ketika berusia 22 tahun , ayah ibnu sina meninggal dunia. Terpaksa ia mengambil ahli tugas-tugas ayahnya. Namun itu tidak berlangsung lama, ibnu sina harus meninggalkan bukhara karena telah terjadi goncangan pemerintahan. Mula-mula ia pindah ke gurganj sema 10 tahun. Kemudian pindah ke Nasa, kemudian pindah lagi ke baward, lalu ke samalqan, surjan, dan terus berpindah-pindah guna mengamalkan dan mempelajari ilmu baru.
7) Selain sebagai dokter, ibnu sina juga dikenal sebagai psikolog yang sanggup mengobati orang yang sakit jiwanya. Suatu hari ada seorang lelaki yang terkena malancholia, sebuah penyakit yang timbul akibat empedu yang cukup menyedihkan. Lelaki ini merasa dirinya adalah seekor sapi. Ia tidak mau makan dan minum bersama manusia bahkan tidurnya pun dikandang sapi sehingga badannya kurus kering dan kotor. Keluarganya sudah membawanya kemana-kemana untuk diobati namun belum juga berhasil. Akhirnya keluarganya mendengar keahlian ibnu sina. Kemudian keluarganya membawa laki-laki sakit jiwa tersebut ke ibnu sina. Hal hasil beberapa hari berikutnya lelaki tersebut pun sembuh dari penyakit jiwa yang di deritanya keluarga lelaki itu pun sangat senang dan berterima kasih kepada ibnu sina.
8) Ibnu sina dikenal aktif dalam urusan pemerintahan, pendidikan, penulisan, kedokteran atau kesehatan lain-lain. Washtankald, seorang Ilmuwan Jerman sempat menghitung karya tulis Ibnu Sina tidak kurang dari 150 judul yang membahas berbagai macam ilmu, seperti kedokteran, filsafat, agama, astronomi, bahasa, kebudayaan, sastra, musik, arsitektur, logika, dan ketuhanan. Ibnu Sina telah menyumbangkan kekayaan ilmunya pada umat manusia. Padahal ia hidup pada zaman yang sering terjadi kekacauan. Karya-karya tulis Ibnu Sina menjadi sangat khas dan istimewa berkat isinya yang berbobot, pembahasannya yang cukup mendalam, keterangannya yang jelas dan kepintarannya dalam mengolah informasi menjadi tulisan yang mudah dipahami.
9) Diantara tulisan Ibnu Sina yang cukup terkenal adalah al-Qanun (Kedokteran), al-Syifa, al-Isyarat (filsafat), dan as-Siyasah (pendidikan). Bahkan Al-Qanun dijadikan salah satu literatur utama ilmu kedokteran pada sejumlah universitas Eropa hingga abad 18. Ibnu Sina juga menemukan obat-obatan dari tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi kesehatan umat manusia. Bahkan ia adalah seorang dokter yang pertama kali melakukan penyuntikan dibawah kulit pasien, dan menggunakan cara pembiusan untuk mengobati luka. Apa yang dilakukan Ibnu Sina tersebut jauh lebih maju daripada yang terjadi di negara-negara Eropa saat itu yang masih menganut takhayul dan sihir dalam mengobati berbagai penyakit. Yang terjadi di Eropa saat itu adalah zaman kegelapan, konon apabila ada orang sakit, ia disalib pada sebatang pohon. Kemudian tabib atau dukun memukulinya dengan kejam sampai setan atau roh halus lainnya keluar dari tubuh orang tersebut. Menurut mereka, setan dan roh halus itulah penyakitnya.
10) Dalam ilmu kedokteran, kitab Al-Qanun tulisan Ibnu Sina selama beberapa abad menjadi kitab rujukan utama dan paling otentik. Kitab ini mengupas kaedah-kaedah umum ilmu kedokteran, obat-obatan dan berbagai macam penyakit. Seiring dengan kebangkitan gerakan penerjemahan pada abad ke-12 masehi, kitab Al-Qanun karya Ibnu Sina diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Kini buku tersebut juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Prancis dan Jerman. Al-Qanun adalah kitab kumpulan metode pengobatan purba dan metode pengobatan Islam. Kitab ini pernah menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di universitas-universitas Eropa.
11) Pada hari-hari terakhirnya, Ibnu Sina mandi, bermunajat mendekatkan diri pada Allah, menyumbangkan hartanya untuk fakir-miskin, membela orang-orang yang tertindas, menolong orang yang lemah, memerdekakan budak, dan tekun membaca Al-Qur’an, saking tekunnya beliau bisa menamatkannya tiap tiga hari sekali. Semua itu terus ia lakukan hingga ajal menjemput. Beliau wafat di Hamadzan pada hari jum’at di bulan Ramadhan 428 H dalam usia 58 tahun. Beliau pergi setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah keilmuan umat manusia dan namanya akan selalu dikenang sepanjang sejarah. Ibnu Sina adalah contoh dari peradaban besar Iran di zamannya. Jenazahnya dimakamkan di kota tersebut dan hingga sekarang masih ramai dikunjungi orang dari berbagai penjuru dunia.
12) Selain sebagai ahli kedokteran, Ibnu Sina juga
dikenal sebagai filosof, psikolog, pujangga, pendidik dan sarjana Muslim yang
hebat. Kejeniusan yang dimiliki oleh ibnu sina menjadikan dirinya sangat
terkenal dan cerdas dalam mengusai beberapa bidang keilmuan. Saat usianya muda
beliau sudah mahir dalam bidang kedokteran. Ibnu sina juga menghasilkan atau
menuliskan beberapa buku yang cukup banyak ,sehingga tokoh dari ibnu sina ini
dapat dijadikan contoh yang baik dan tokoh teladan dalam menuntut ilmu. Bahkan
sampai akhir hayatnya pun ia masih terkenal didalam karya-karya yang dibuatnya.
2) Ibnu sina belajar filsafat dari abu abdillah an-natili. Ibnu sina sangat cermat dalam mempelajari pandangan –pandangan aristoteles di bidang filsafat. Berkat telaah dan studi filsafat yang dilakukan para filosof sebelumnya semisal Al-Kindi dan Farabi, ibnu sina berhasil menyusun sistem filsafat islam yang terkoordinasi dengan rapi. Pengaruh pemikiran filsafat ibnu sina seperti karya dan telaahnya di bidang kedokteran tidak hanya tidak hanya tertuju pada dunia islam tetapi juga merabah ke eropa. Filsafat metafisika ibnu sina adalah ringkasan dari tema-tema filosofis yang kebenarannya diakui dua abad setelahnya oleh para pemikir barat.
3) Ibnu sina tekun mempelajari ilmu fiqih dari seorang ulama besar bernama ismail yang tinggal diluar kota bukhara. Kecerdasan ibnu sina semakin terlihat ketika beliau berusia 16 tahun. Ia sudah sanggup menerangkan kembali pada gurunya isi dari buku isagoge (ilmu logika), buku al-mages (ilmu astronomi kuno) dan buku ecludis (ilmu arsitektur). Dalam bidang ilmu astronomi (perbintangan) beliau sudah sanggup menciptakan alat yang belum pernah dibuat para ahli sebelumnya.
4) Setelah berhasil mendalami ilmu-ilmu alam dan ketuhanan, ibnu sina tertarik untuk mempelajari ilmu kedokteran seperti mulai mendidik dibidang kedn, sehingga dalam waktu singkat ia meraih hasil yang luar biasa. Berkat ketekunan dan semangatnya yang tinggi dalam mempelajari ilmu tersebut, ibnu sina sanggup mengobati orang-orang yang sakit. Orang-orang yang tertarik dibidang kedokteran mulai mendatangi ibnu sina untuk menimba ilmu darinya. Mereka juga mengadakan eksperimen-eksperimen mengenai baerbagai cara pengobatan dibawah pengawasan dan bimbingan ibnu sina. Ia mau mengajar dan menolong orang-orang yang sakit dengan ikhlas karena allah dan terdorong rasa kemanusiannya. Ia merasa yakin bahwa apa yang dilakukannya akan mendapatkan pahala disisi allah diakhirat nanti.
5) Suatu hari Amir Bin Nasr menderita sakit keras. Mendengar kehebatan ibnu sina, ia meminta datang untuk mengobatinya. Setelah diobati ia pun sembuh. Sejak itulah ibnu sina dekat dengan seorang amir yang ternyata memiliki perpustakaan yang sangat lengkap. Dari perpustakaan tersebut ibnu sina berhasil mendapatkan banyak ilmu pengetahuan untuk bahan penemuannya. Ketika berusi 18 tahun ibnu sina sudah mengusai berbagai bidang ilmu.
6) Ketika berusia 22 tahun , ayah ibnu sina meninggal dunia. Terpaksa ia mengambil ahli tugas-tugas ayahnya. Namun itu tidak berlangsung lama, ibnu sina harus meninggalkan bukhara karena telah terjadi goncangan pemerintahan. Mula-mula ia pindah ke gurganj sema 10 tahun. Kemudian pindah ke Nasa, kemudian pindah lagi ke baward, lalu ke samalqan, surjan, dan terus berpindah-pindah guna mengamalkan dan mempelajari ilmu baru.
7) Selain sebagai dokter, ibnu sina juga dikenal sebagai psikolog yang sanggup mengobati orang yang sakit jiwanya. Suatu hari ada seorang lelaki yang terkena malancholia, sebuah penyakit yang timbul akibat empedu yang cukup menyedihkan. Lelaki ini merasa dirinya adalah seekor sapi. Ia tidak mau makan dan minum bersama manusia bahkan tidurnya pun dikandang sapi sehingga badannya kurus kering dan kotor. Keluarganya sudah membawanya kemana-kemana untuk diobati namun belum juga berhasil. Akhirnya keluarganya mendengar keahlian ibnu sina. Kemudian keluarganya membawa laki-laki sakit jiwa tersebut ke ibnu sina. Hal hasil beberapa hari berikutnya lelaki tersebut pun sembuh dari penyakit jiwa yang di deritanya keluarga lelaki itu pun sangat senang dan berterima kasih kepada ibnu sina.
8) Ibnu sina dikenal aktif dalam urusan pemerintahan, pendidikan, penulisan, kedokteran atau kesehatan lain-lain. Washtankald, seorang Ilmuwan Jerman sempat menghitung karya tulis Ibnu Sina tidak kurang dari 150 judul yang membahas berbagai macam ilmu, seperti kedokteran, filsafat, agama, astronomi, bahasa, kebudayaan, sastra, musik, arsitektur, logika, dan ketuhanan. Ibnu Sina telah menyumbangkan kekayaan ilmunya pada umat manusia. Padahal ia hidup pada zaman yang sering terjadi kekacauan. Karya-karya tulis Ibnu Sina menjadi sangat khas dan istimewa berkat isinya yang berbobot, pembahasannya yang cukup mendalam, keterangannya yang jelas dan kepintarannya dalam mengolah informasi menjadi tulisan yang mudah dipahami.
9) Diantara tulisan Ibnu Sina yang cukup terkenal adalah al-Qanun (Kedokteran), al-Syifa, al-Isyarat (filsafat), dan as-Siyasah (pendidikan). Bahkan Al-Qanun dijadikan salah satu literatur utama ilmu kedokteran pada sejumlah universitas Eropa hingga abad 18. Ibnu Sina juga menemukan obat-obatan dari tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi kesehatan umat manusia. Bahkan ia adalah seorang dokter yang pertama kali melakukan penyuntikan dibawah kulit pasien, dan menggunakan cara pembiusan untuk mengobati luka. Apa yang dilakukan Ibnu Sina tersebut jauh lebih maju daripada yang terjadi di negara-negara Eropa saat itu yang masih menganut takhayul dan sihir dalam mengobati berbagai penyakit. Yang terjadi di Eropa saat itu adalah zaman kegelapan, konon apabila ada orang sakit, ia disalib pada sebatang pohon. Kemudian tabib atau dukun memukulinya dengan kejam sampai setan atau roh halus lainnya keluar dari tubuh orang tersebut. Menurut mereka, setan dan roh halus itulah penyakitnya.
10) Dalam ilmu kedokteran, kitab Al-Qanun tulisan Ibnu Sina selama beberapa abad menjadi kitab rujukan utama dan paling otentik. Kitab ini mengupas kaedah-kaedah umum ilmu kedokteran, obat-obatan dan berbagai macam penyakit. Seiring dengan kebangkitan gerakan penerjemahan pada abad ke-12 masehi, kitab Al-Qanun karya Ibnu Sina diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Kini buku tersebut juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Prancis dan Jerman. Al-Qanun adalah kitab kumpulan metode pengobatan purba dan metode pengobatan Islam. Kitab ini pernah menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di universitas-universitas Eropa.
11) Pada hari-hari terakhirnya, Ibnu Sina mandi, bermunajat mendekatkan diri pada Allah, menyumbangkan hartanya untuk fakir-miskin, membela orang-orang yang tertindas, menolong orang yang lemah, memerdekakan budak, dan tekun membaca Al-Qur’an, saking tekunnya beliau bisa menamatkannya tiap tiga hari sekali. Semua itu terus ia lakukan hingga ajal menjemput. Beliau wafat di Hamadzan pada hari jum’at di bulan Ramadhan 428 H dalam usia 58 tahun. Beliau pergi setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah keilmuan umat manusia dan namanya akan selalu dikenang sepanjang sejarah. Ibnu Sina adalah contoh dari peradaban besar Iran di zamannya. Jenazahnya dimakamkan di kota tersebut dan hingga sekarang masih ramai dikunjungi orang dari berbagai penjuru dunia.
Daftar Pustaka
http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.co.id/2013/09/biografi-ibnu-sina-ilmuwan-muslim-pakar.html di
akses pada minggu, 15 november 2015
http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-ibnu-sina.html di
akses pada minggu, 15 november 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar