DISUSUN OLEH : TIA MONIKA
- Nama lengkap Dika Angkasaputra Moerwani sering dikenal Raditya Dika dan biasa dipanggil Radith lahir di Jakarta pada tanggal 28 Desember 1984. Dia menggantinya saat duduk di bangku kelas 4 SD. Saat itu ia meminta izin kepada orang tuanya untuk mengganti namanya dari Dika Angkasaputra Moerwani menjadi Raditya Dika.
- Pergantian namanya tersebut tidak secara resmi bahkan akte kelahirannya masih tertulis dengan nama Dika Angkasaputra Moerwani. Saat Ujian kelulusan SD, ia diminta pihak sekolah untuk menuliskan namanya pada lembar formulir, tapi ia menulis namanya sebagai "Raditya Dika", bukan nama yang tertulis di akte kelahirannya. Sejak saat itu namanya dalam kehidupan pendidikannya menjadi Raditya Dika. Ia juga akrab dipanggil teman-temannya dengan nama Radith. Tidak hanya ijazah saja yang salah dalam penulisan namanya. KTP (Kartu Tanda Penduduk), SIM (Surat Izin Mengemudi), juga menggunakan nama Raditya Dika.
- Raditya Dika dulu bersekolah di SMP Tarakanita, dan setelah lulus dari SMP ia bersekolah di SMU 70 Bulungan, kemudia ia melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi ke Universiy Of Adelaide di Australia fakultas ilmu sosial dan ilmu politik di Universitas Indonesia atau yang sering di sebut UI.
- Karya pertama yang mengangkat namanya adalah buku berjudul Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh (2005). Buku ini menceritakan kehidupan Raditya ketika masih berkuliah di Adelaide, Australia. Cerita yang dibawakan Raditya adalah kisah-kisahnya sebagai pelajar Indonesia yang berkuliah di luar negeri. Buku ini ditampilkan dalam format buku harian. Seluruh cerita dalam karyanya tersebut berasal dari blog pribadinya.
- Setahun kemudian, yaitu pada tahun 2006, ia menerbitkan buku keduanya yang berjudul "Cinta Brontosaurus". Buku keduanya ini hampir sama dengan buku sebelumnya, cerita-cerita yang ada dalam buku ini berasal dari kisah keseharian Raditya. Namun, buku kedua ini menggunakan format cerita pendek (cerpen) yang bercerita mengenai pengalaman cinta Raditya yang sepertinya selalu tidak beruntung. Isi dari buku ini meliputi kisah dari sewaktu Raditya mengirim surat cinta pertama ke teman saat SD, hingga pengalaman Raditya memerhatikan kucing Persia-nya yang jatuh cinta dengan kucing kampung tetangganya.
- Buku ketiganya berjudul "Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa" terbit pada tanggal 29 Agustus 2007. Buku ketiga ini mengisahkan Raditya yang pernah menjadi badut Monas dalam sehari, mengajar bimbingan belajar, lalu saat Raditya dikira hantu penunggu WC, sampai cerita mengenai kutukan orang NTB. Kemudian terbit buku selanjutnya yang berjudul "Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang" (2008), "Marmut Merah Jambu" (2010), dan "Manusia Setengah Salmon" (2011). Raditya masih tetap bertahan dengan genre komedi di semua buku yang ia terbitkan.
- Novelnya yang laku dan mengundang banyak perhatian masyarakat Indonesia membuat para produser tertarik untuk mengajaknya bermain film. Film pertama yang ia mainkan adalah "Kambing Jantan: The Movie" sebuah film yang diangkat dari adaptasi novel pertamanya yang berjudul "Kambing Jantan". Film tersebut diproduksi pada tahun 2009, dalam film tersebut ia bermain sebagai pemeran utama sebagai Dika, dan beradu akting dengan Herfiza Novianti serta Edric Tjandra.
- Sukses dengan film pertamanya, Raditya kembali mengangkat novelnya ke layar lebar. Tercatat ada 3 filmnya yang berjudul "Cinta Brontosaurus", "Manusia Setengah Salmon" dan "Marmut Merah Jambu" diambil dari judul buku yang sama. Ketiga film ini rata-rata memiliki tema tentang kisah percintaan Raditya yang selalu gagal.
- Raditya Dika pernah memenangi Indonesian Blog Award saat ia membukukan catatan hariannya di blog pribadinya. Raditya juga pernah meraih penghargaan bertajuk The Online Inspiring Award 2009 dari Indosat. Setelah Raditya sukses menjadi penulis, ia tampil dengan genre baru yang segar, yaitu komedi. Berkat adanya Raditya Dika, komedi tunggal Indonesia tidak lagi kuno. Ia memiliki prinsip bahwa Komedi itu sebagian dari hidupnya. Karena komedi bisa membawa karirnya ke jenjang yang lebih baik.
- Raditya dikenal sebagai orang yang cukup terbuka. Ia pernah berpacaran dengan sederet artis seperti Herfiza Novianti, Sherina dan Anissa Aziza. Setiap perempuan yang hadir di dalam hidup Raditya selalu dijadikan sebuah cerita romantis dalam novelnya. Contohnya dengan Sherina yang pernah muncul dalam novel "Marmut Merah Jambu". Kini ia berkarier di penerbit buku Bukune, Raditya bertindak sebagai direktur juga sebagai direktur dan pemimpin redaksi.
Daftar Pustaka
Pada tanggal 7 November 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar