Follow Us @literasi_smkn23jkt

Minggu, 23 November 2014

R.A KARTINI "TOKOH EMANSIPASI WANITA"

Oleh: Dhina Tria Rusita

Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Ia anak salah seorang bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Masa kecil Kartini sangatlah sedih, karena ia dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan setelah lulus sekolah dasar. Akhirnya ia dinikahkan oleh orang tua nya dengan Raden Adipati Joyodiningrat. Anak pertama dan sekaligus terakhirnya, Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada tanggal 13 September 1904.

Kartini pernah merasakan bangku sekolah hingga tamat pendidikan dasar. Karakternya yang haus akan ilmu pengetahuan membuatnya ingin terus melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Tapi sayang, ayahnya tidak memberi izin Kartini melanjutkan sekolah. Ia memohon diberikan beasiswa sekolah di Belanda kepada Mr.J.H.Abendanon. Belum sempat permohonan tersebut dikabulkan  Kartini dinikahkan.

Kartini yang tidak boleh keluar dari rumah sampai waktunya menikah, ia menghilangkan rasa bosan dengan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk membaca buku ilmu pengetahuan. Kesukaannya membaca berubah menjadi rutinitas harian. Bahkan, ia tidak segan untuk bertanya kepada ayahnya bila ada hal yang tidak dimengertinya. Lambat laun pengetahuannya bertambah dan wawasannya pun meluas. Ia juga mulai bergerk mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan baca tulis dan ilmu pengetahuan lainnya.

Banyak karya dan pemikiran wanita Eropa yang dikaguminya. Terlebih kebebasan mereka untuk bisa terus bersekolah. Timbul keinginannya untuk memajukan wanita Indonesia. Wanita tidak hannya harus bisa urusan “belakang” rumah tangga saja, tetapi wanita juga harus bisa dan punya wawasan dan ilmu yang luas. Kartini pun mulai bergerak mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan baca tulis.

R.A Kartini ikut dengan suaminya ke Rembang setelah menikah, beruntung Kartini memiliki suami yang mendukung cita-citanya, Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di Sebelah Timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang.

Kartini merupakan seorang wanita Jawa yang memiliki pendangan melebihi zamannya. Dia adalah salah satu wanita yang menjadi pelopor emansipasi wanita di tanah Jawa.

Kartini merupakan seorang wanita Jawa yang memiliki pandangan melebihi zamannya. Meski dia sendiri terbelenggu oleh zaman yang mengikatnya dengan adat istiadat. Pada 17 September 1904, Kartini menghembuskan napas terakhir di usia 25 tahun, setelah melahirkan anak pertama dan satu-satunya. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.

Berkat kegigihannya, kemudian didirikan sekolah wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini”. Setelah Kartini wafat, Mr.J.H Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada para temannya di Eropa, buku itu diberi judul “DOOR DUISTERNIS TOT LICHT” yang artinya “HABIS GELAP TERBITLAH TERANG”. Sesuai kapres n0.108 tahun 1964 pada 2 Mei 1964, Kartini resmi digelari pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia. Kapres ini juga menetapkan tanggal 21 April sebagai Hari Kartini. W.R Supratman membuat lagu berjudul “IBU KITA KARTINI” untuk mengenang jasa-jasanya.

Kartini termasuk anak yang patuh kepada orang tua nya, ia juga anak yang rajin dan membacalah menjadi kegemarannya, maka timbullah keinginannya untuk memajukan wanita Indonesia. Ketenaran tidak membuat Kartini menjadi menjadi sombong, ia tetap santun, menghormati keluarga dan siapa saja, tidak membedakan antara yang miskin dan kaya.

Raden Ajeng Kartini sendiri adalah pahlawan yang mengambil tempat tersendiri di hati kita dengan segala cita-cita, tekad dan perbuatannya. Ide-ide besarnya telah mampu menggerakan dan mengilhami perjuangan kaumnya dari kebodohan yang tidak disadari pada masalalu.

Dengan keberaniannya dan pengorbanan yang tulus, ia mampu mengunggah kaumnya dari belenggu diskriminasi. Bagi wanita sendiri, dengan upaya awalnya itu kini kaum wanita di negeri ini telah menikmati apa yang disebut persamaan hak tersebut.



Diadaptasi dari :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar