Follow Us @literasi_smkn23jkt

Sabtu, 22 November 2014

Anne Frank: Saya Percaya Pada Dasarnya Manusia Baik

Oleh: Khoiriyah


Annelies Marie Frank, lahir pada 12 Juni 1929 di Frankfurt, Jerman. Dikenal sebagai penulis buku harian. Annelies Frank biasa dikenal dengan Anne. Dia anak seorang bangsawan Yahudi kelas atas Otto Frank dan wanita bermarga sama, yaitu Edith Frank,ia juga mempunyai seorang kakak bernama Margot Frank.

Dalam empat tahun pertama hidupnya, ia memiliki masa kanak-kanak yang bahagia. Namun, pada tahun 1933, Adolf Hitler menjadi konselir Jerman dan semangat Anti-Yahudi yang dihembuskan oleh Nazi mulai memojokkan keluarga-keluarga Yahudi. Otto Frank, ayah Anne memutuskan untuk menyelamatkan diri dengan meninggalkan Jerman dan pindah ke Amsterdam, lalu ia mulai merintis perusahaanya, Dutch Opekta Company.

Anne, kakak perempuannya Margot, dan ibunya menyusul Otto ke Belanda pada tahun 1934. Anne dan Margot besekolah di sekolah setempat pada masa inilah ia mulai menunjukkan bakat sebagai penulis. Ia dikenal sebagai anak yang cerdas, ceria, dan terbuka. Pada tahun 1940 Anne terpaksa meninggalkan sekolah setempat dan pindah ke sekolah khusus Yahudi, karena Jerman sudah menginvasi Belanda.

Pada tahun berikutnya kekejaman Nazi meningkat menangkap orang-orang Yahudi lalu mengirim ke kamp-kamp konsentrasi. Menyadari bahwa meninggalkan Belanda yang sudah sepenuhnya dikuasai Nazi akan sangat sulit. Ayah Anne dan beberapa orang kepercayaannya, menyiapkan tempat persembunyian di lantai atas kantornya.yang dapat digunakan jika keluarganya terancam.

Di ulang tahun Anne yang ketiga belas, Anne menerima buku catatan kecil yang dia tunjukkan kepada ayahnya meskipun buku itu sebenarnya adalah buku tanda tangan, Anne memutuskan untuk menggunakannya sebagai buku harian. Dia mulai menulis, menggambarkan dirinya, keluarganya dan teman-temannya, lelaki yang ia sukai, dan tempat-tempat yang ia suka kunjungi.

Pada bulan Juli 1942, Margot Frank menerima panggilan dari kantor pusat untuk emigrasi Yahudi yang memerintahkan dia untuk melapor dan merelokasi ke kamp kerja. Setelah berunding dengan karyawan kepercayaanya, Otto memberitahukan kelurganya untuk bersembunyi di kamar atas atau tempat belakang perusahaan mereka yang terletak di pinggir Prinsengracht, Amsterdam.

Pada 5 juli 1942 Anne dan keluarganya pindah ke tempat persembunyian yang disebut Achterhius. Mereka meninggalkan rumah dalam keadaan berantakan untuk memberi kesan bahwa mereka pergi secara tiba-tiba, dan Otto frank meninggalkan catatan yang mengisyaratkan mereka akan pergi ke Swiss. Pintu masuk Achterhius ditutupi oleh rak buku untuk memastikan kerahasian tempat itu. Hanya ada empat karyawan Otto yang mengetahui tempat persembunyian keluarga Frank, yaitu Victor Kugler, Johannes Kleiman, Miep Gies dan Biep Voskuijl.

Kehidupan setiap orang di tempat persembunyian terasa membosankan dan mencekik. Mereka tidak boleh bersuara selama siang hari karena ada suara terkecil pun akan memberitahu kehadiran mereka kepada pihak lain. Bahan keperluan sehari-hari dan berita dipasok oleh empat sahabat terpercaya itu. Anne menghabiskan waktunya dipersembunyian dengan menulis dan mencoba melanjutkan pendidikannya.

Pada bulan Maret 1944, orang-orang di tempat persembunyian mendengar dari radio bahwa semua buku harian dan dokumen penting lainnya akan dikumpulkan setelah perang selesai sebagai catatan atas apa yang dialami oleh rakyat Belanda selama perang. Anne pun bergegas mengedit dan merevisi buku hariannya, membuat membuat koreksi kecil pada teks, dan menghapus bagian-bagian yang dianggapnya terlalu pribadi.

Kemudian, tanpa pemberitahuan, pada tanggal 4 Agustus 1944, pasukan Nazi menggerebek tempat persembunyian mereka. Keluarga Frank dan teman-temanya telah dikhianati. Anne, keluarganya dan orang-orang yang bersembunyi itu ditahan dan dikirim ke Auschwitz. Keempat sahabat yang selama ini membantu ikut ditahan, namun segara dibebaskan. Dua dari mereka kembali ke ruang persembunyian dan menemukan kertas-kertas tulisan Anne berserakan di lantai. Mereka mengumpulkan dan menyimpannya.


Setibanya di Auschwitz Anne, Margot dan ibunya dipisahkan dari Otto. Mereka percaya jika Otto telah tewas, meskipun pada akhirnya ia selamat. Anee dan Margot dipindahkan ke kamp konsentrasi Bergen-Beslen pada bulan Maret 1945 sembilan bulan setelah mereka ditangkap, keduanya meninggal akibat demam tifus. Anne baru 15 tahun. Ibu mereka juga meninggal di Auschwitz.

Ketika Otto Frank kembali ke Amsterdam seusai perang,ia memasang iklan besar-besaran untuk mencari berita tentang anak dan istrinya mendengar dari mereka yang selamat di Bergen-Beslen bahwa keua anak dan istrinya sudah meninggal. Miep Gies mendengar Otto kembali ia segera memberikan buku harian Anne. Otto nyaris tak mengenali anaknya sendiri dari apa yang ia baca.

Pengalaman yang ditulis disitu sangat memilukan sehingga ia ragu mempublikasikannya, meskipun Nampak jelas bahwa Anne ingin tulisannya dibaca orang lain. Edisi pertama buku harian itu terbit di Belanda tahun 1947 dengan judul Secret  Annexe. Buku itu kemudian diterjemahkan  bahasa Inggris dan diubah menjadi naskah drama, ketika dipentaskan di New York sangat menundang minat luar biasa atas kisah Anne.



Saat ini, rumah di 263 Prinsengracht dinamakan Rumah Anne Frank dan menjadi sebuah museum dan pusat riset internasional yang menyimpan berbagai materi pendidikan dan dokumentasi tentang Holocaust. Buku harian Anne Frank kini sudah diterjemahkan ke dalam 67 bahasa dan merupakan salah satu buku yang paling banyak dibaca di dunia.

Penderitaan yang dialami Anne, ia gambarkan dalam setiap harinya lewat tulisan. Dan memberikan kita pelajaran terutama pelajaran sejarah Perang Dunia II, salah satu ungkapan Anne yang paling diingat oleh dunia adalah “ Terlepas dari apa pun, saya percaya bahwa pada dasarnya manusia baik”.

Diadaptasi dari  Rosalind Horton dan  Sally Simmons, 2009, Wanita-Wanita yang Mengubah Dunia, Penerbit Erlangga, hlm. 167-169 dan id.wikipedia.org/wiki/Anne_Frank pada tanggal 12 November 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar