Disusun oleh Rafli Ramadhan
Judul
buku : Bulan Terbelah di
Langit Amerika
Nama pengarang : Hanum Salsabiela Rais dan Rangga
Almahendra
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka
Utama
Tahun terbit : September, 2014
Tebal halaman : 344
Harga buku : Rp. 75.000,-
Buku
ini menceritakan perjalanan Hanum dan Rangga di Amerika untuk menyelesaikan
tugas masing-masing. Hanum yang medapat tugas meliput sebuah peristiwa dan
Rangga yang mendapat tugas untuk mempresentasikan papernya agar studinya cepat
selesai.
Perjalanan Hanum dan Rangga
berlanjut dari Wina ke Amerika, dengan tujuan sebenarnya adalah untuk tugas.
Hanum ditugaskan oleh Gertrud Robinson, bosnya di harian Heute ist Wunderbar
untuk menulis artikel dengan tema “Would the world be better without Islam?”
(Akankah dunia lebih baik tanpa Islam?). Sebuah topik yang sebenarnya sangat
mengusik keyakinannya. Pada awalnya ia menolak tawaran Gertrud. Namun ia tidak
bisa membiarkan artikel untuk topik tersebut digarap oleh Jacob, teman sesama
wartawannya. Karena Jacob jelas akan menjawab ‘Ya’ dan mencari segala informasi
dan data untuk ‘mengiyakan’ jawaban artikelnya. Akhirnya ia menerima tawaran
Gertrud untuk menulis artikel tersebut. Karena dengan begitu, artikel tersebut
memiliki kesempatan untuk menjawab ‘tidak’. Artikel tersebut juga terkait
dengan peringatan delapan tahun peristiwa 11 September. Sebuah tragedi
kemanusiaan.
Secara
kebetulan di waktu yang sama Rangga diberi kesempatan oleh Profesor Reinhard
untuk menghadiri Konferensi di Wasington DC, sekaligus memburu Phillipus Brown
demi memintanya mengisi kelas Etika Bisnis di Kampusnya. Dengan segala
kebetulan tersebut, Rangga pun dengan cermat merencanakan perjalanan enam
harinya bersama Hanum, agar mereka bisa menyelipkan agenda jalan-jalan mereka.
Namun Tuhan berkehendak lain. Semua agenda yang telah ia rencanakan gagal.
Bahkan mereka harus berpisah untuk melaksanakan tugas mereka masing-masing.
Tidak seperti yang direncakan. Namun pecahan-pecahan peristiwa 11 September
2001 yang belum tuntas, justru terangkai jelas ketika mereka bertemu. Bisa jadi
perpisahan mereka adalah untuk mengumpulkan puzle-puzle tragedi 11 September
yang belum terangkai jelas, sehingga akan jelas ketika mereka bertemu nanti.
Hanum
dan Rangga secara jelas, menggambarkan bagaimana Muslim di belahan dunia lain
berusaha mempertahankan eksistensinya. Dengan permasalahan berbeda, bahkan
lebih kompleks, mereka mampu bertahan di tengah mayoritas yang menghujat
mereka. Jauh dari Muslim Indonesia yang notabene menduduki mayoritas. Sehingga
secara tidak langsung Hanum dan Rangga berusaha mengajak para muslim Indonesia
untuk menjadi agen muslim yang rahmatan lil alamin, dengan pemahaman-pemahaman
yang berusaha mereka bagikan melalui buku ini.
Sampul
Novel ini menarik dengan gambar bulan terbelah dan warnanya yang bagus juga
simbo-simbol negara Amerika yang tepat dengan isi yang ada dalam cerita. Novel
ini juga memuat banya sejarah Islam yang dikemas dengan cara yang menarok sehingga
pembaca tidak merasa bosan saat membaca. Di dalam novel ini juga terdapat peta
tempat-tempat yang di bahas dalam cerita. Sehingga membuat pembaca tahu dimana
letak tempat itu tanpa harus mencari. Sayangnya ukuran huruf dalam Novel ini
menurut saya terlalu kecil sehingga sebelum membaca orang akan merasa bosan. Buku
ini sangat dianjurkan bagi mereka yang sedang mencari motivasi spiritual. Meski
setiap orang memiliki keyakinan yang berbeda, namun tujuan spiritual mereka
sama.
Dating for everyone is here: ❤❤❤ Link 1 ❤❤❤
BalasHapusDirect sexchat: ❤❤❤ Link 2 ❤❤❤
qB..