Follow Us @literasi_smkn23jkt

Rabu, 04 Maret 2015

PELAPUKAN

Oleh : Adella Shilvania

Pelapukan adalah peristiwa penghancuran atau pengrusakan atau pelepasan bagian bagian batuan oleh zat zat penghancur. Proses pelapukan ini dimulai dari bagian yang paling luar, kemudian ke bagian yang lebih dalam. Proses pelapukan batuan membutuhkan waktu yang sangat lama. Semua proses pelapukan umumnya dipengaruhi oleh cuaca. Batuan yang telah mengalami proses pelapukan akan berubah menjadi tanah. Apabila tanah tersebut tidak bercampur dengan mineral lainnya, maka tanah tersebut dinamakan tanah mineral.


Pelaku proses pelapukan makhluk hidup adalah hewan dan tumbuhan bahkan manusia. Sedangkan pelaku proses pelapukan yang berupa benda mati meliputi : air mengalir, angin, sinar matahari, gletser, dan lain sebagainya.



Faktor-faktor yang mempengaruhi pelapukan

Ada empat faktor yang mempengaruhi terjadinya pelapukan batuan, yaitu sebagai berikut.

1.    Keadaan struktur batuan
Struktur batuan adalah sifat fisik dan sifat kimia yang dimiliki oleh batuan. Sifat fisik batuan, misalnya warna batuan, sedangkan sifat kimia batuan adalah unsur-unsur kimia yang terkandung dalam batuan tersebut. Kedua sifat inilah yang menyebabkan perbedaan daya tahan batuan terhadap pelapukan. Batuan yang mudah lapuk misalnya batu lempeng (batuan sedimen), sedangkan batuan yang susah lapuk misalnya batuan beku.
2.    Keadaan topografi
Topografi muka bumi juga ikut mempengaruhi proses terjadinya pelapukan batuan. Batuan yang berada pada lereng yang curam, cenderung akan mudah melapuk dibandingkan dengan batuan yang berada di tempat yang landai. Pada lereng yang curam, batuan akan dengan sangat mudah terkikis atauakan mudah terlapukkan karena langsung bersentuhan dengan cuaca sekitar. Tetapi pada lereng yang landai atau rata, batuan akan terselimuti oleh berbagai endapan, sehingga akan memperlambat proses pelapukan dari batuan tersebut.
3.    Cuaca dan iklim
Unsur cuaca dan iklim yang mempengaruhi proses pelapukan adalah suhu udara, curah hujan, sinar matahari, angin, dan lain-lain. Pada daerah yang memiliki iklim lembab dan panas, batuan akan cepat mengalami proses pelapukan. Pergantian temperatur antara siang yang panas dan malam yang dingin akan semakin mempercepat pelapukan, apabila dibandingkan dengan daerah yang memiliki iklim dingin.
4.    Keadaan vegetasi
Vegetasi atau tumbuh-tumbuhan juga akan mempengaruhi proses pelapukan, sebab akar-akar tumbuhan tersebut dapat menembus celah-celah batuan. Apabila akar tersebut semakin membesar, maka kekuatannya akan semakin besar pula dalam menerobos batuan. Selain itu, serasah dedaunan yang gugur juga akan membantu mempercepat batuan melapuk. Sebab, serasah batuan mengandung zat asam arang dan humus yang dapat merusak kekuatan batuan.
  

Jenis-Jenis Pelapukan


  1.    Pelapukan mekanik (fisika)
Pelapukan mekanik (fisis), yaitu peristiwa hancur dan lepasnya material batuan, tanpa mengubah struktur kimiawi batuan tersebut yang disebabkan oleh perubahan suhu atau iklim, tempratur, arus air, kekuatan angin, ombak, dan lain sebagainya. .contoh : perubahan cuaca. Pelapukan mekanik merupakan penghancuran bongkah batuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.





Ada beberapa faktor yang menyebabkan pelapukan mekanik, yaitu sebagai berikut.
1.   Akibat perbedaan temperatur
Batuan akan mengalami proses pemuaian apabila panas dan sekaligus pengerutan pada waktu dingin. Apabila proses ini berlangsung terus menerus, maka lambat laun batuan akan mengelupas, terbelah, dan pecah menjadi bongkah-bongkah kecil.
2.   Akibat erosi di daerah pegunungan.
Air yang membeku di sela-sela batuan volumenya akan membesar, sehingga air akan menjadi sebuah tenaga tekanan yang merusak struktur batuan.
3.   Akibat kegiatan makhluk hidup seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Akar tumbuhan akan merusak struktur batuan, begitu juga dengan hewan yang selalu membawa butir-butir batuan dari dalam tanah ke permukaan. Selain makhluk hidup dan tumbuh-tumbuhan, manusia juga memberikan andil dalam terjadinya pelapukan mekanis (fisik). Dengan pengetahuannya, batuan sebesar kapal dapat dihancurkan dalam sekejap dengan menggunakan dinamit.
4.   Akibat perubahan air garam menjadi kristal
Jika air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya menguap dan garam akan mengkristal. Kristal garam ini tajam sekali dan dapat merusak batuan pegunungan sekitarnya, terutama batuan karang.





2.    Pelapukan kimiawi
Pelapukan kimiawi, yaitu proses pelapukan massa batuan yang disertai dengan perubahan susunan kimiawi batuan yang lapuk tersebut. Pelapukan ini terjadi dengan bantuan air, dan dibantu dengan suhu yang tinggi. Proses yang terjadi dalam pelapukan kimiawi ini disebut dekomposisi.




Terdapat 7 proses yang termasuk pada pelapukan kimia, yaitu sebagai berikut.
1.      Hidrasi, yaitu proses batuan yang mengikat batuan di atas permukaan saja yang disebabkan oleh penyerapan air oleh mineral ke dalam struktur kristal batuan. Contohnya adalah penambahan molekul air pada hematit yang membentuk gutit, atau pada anhidrit yang membentuk gipsum
2.      Hidrolisa, yaitu proses penguraian air (H2O) atas unsur-unsurnya menjadi ion-ion positif dan negatif. Jenis proses pelapukan ini terkait dengan pembentukan tanah liat.
3.      Oksidasi, yaitu proses pengkaratan besi. Batuan yang mengalami proses oksidasi umumnya akan berwarna kecoklatan, sebab kandungan besi dalam batuan mengalami pengkaratan. Proses pengkaratan ini berlangsung sangat lama, tetapi pasti batuan akan mengalami pelapukan.
4.      Pencucian (leaching), merupakan kelanjutan pengambilan material yang dapat larut dalam batuan atau regolith oleh air. Oleh karena itu, sering juga proses ini disebut sebagai proses pelarutan atau dissolution
5.      Karbonasi, yaitu pelapukan batuan oleh karbondioksida (CO2). Gas ini terkandung pada air hujan ketika masih menjadi uap air. Jenis batuan yang mudah mengalami karbonasi adalah batuan kapur. Reaksi antara CO2 dengan batuan kapur akan menyebabkan batuan menjadi rusak. Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 (Zat asam arang) dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CaCO2). Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst. Proses pelapukan batuan secara kimiawi di daerah karst disebut kartifikasi.
6.      Desiliksi, Yaitu pelapukan kimia yang di sebabkan oleh hilangnya silikat pada batuan, terutama basaltit.
7.      Pelarutan atau penghancuran (Solution/dissolution), Yaitu pelapukan kimia yang disebabkan oleh mineral yang mengalami dekomposisi karena pelarutan oleh air.Contohnya: kuarsa mengalami pelarutan (SiO2 + 2H2O Si(OH)


3.  Pelapukan Biologi (Organik)

Pelapukan organik adalah pelapukan batuan yang disebabkan oleh makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Contoh pelapukan organik yaitu akar tumbuhan yang menghunjam ke tanah mengangkat batuan, lalu batuan tersebut pecah. Hewan hewan kecil yang membuat lubang lubang di batuan juga bisa menyebabkan hancurnya batuan. Dan selain contoh tersebut masih banyak contoh lainya.
 


Dampak Pelapukan

Dampak yang ditimbulkan oleh pelapukan adalah sebagai berikut: 

 1. Dampak Positif

a. Aktivitas pelapukan dapat menghasilkan bentuk muka bumi yang indah dan menjadi objek wisata, contohnya Grand Canyon di Amerika Serikat.

b. Pelapukan di daerah kapur dapat membentuk gua-gua yang mempunyai stalaktit dan stalagmit yang dapat menjadi tujuan wisata, contoh Goa Maharani di Lamongan, Goa Jatijajar dan Goa Petruk di Kebumen
2.  Dampak Negatif
a. Sebagai tenaga destruktif, pelapukan dapat merusak batu-batuan termasuk bangunan-bangunan, terutama pada bagian dinding-dindingnya sehingga sangat merugikan manusia.

b. Pelapukan juga dapat merusak batu-batu candi sehingga sangat merugikan manusia.




Cara Mengatasi Pelapukan

1.  Pelapukan pada Kayu
Cara mencegah atau memperlambat pelapukan kayu sebagai berikut.· 

  • Kayu dikeringkan dengan alat khusus (dioven) untuk menurunkan   kadar air.
  • Kayu dilapisi cat atau pernis untuk mengurangi penyerapan air.
  • Kayu ditempatkan di ruangan yang tidak lembab.
  • Kayu diberi zat anti rayap.


2.  Pelapukan pada Batuan

  • Jangan menaruh patung yang terbuat dari batu di alam terbuka. Karena panas matahari dan cuaca yang berubah-ubah akan mengakibatkan benda Anda yang terbuat dari batu tersebut akan cepat lapuk dan pecah.
  • Pelapukan juga akan menyebabkan perpecahan pada candi yang diakibatkan oleh lumut serta unsur-unsur alam lainnya. Untuk itu maka membersihkan lumut yang ada pada dinding-dinding candi akan membantu memperlambat pelapukan serta dapat mempertahankan keindahan candi tersebut.

Di adaptasi dari :



http://www.gerbangilmu.com/2014/07/pengertian-dan-macam-macam-pelapukan.html
http://suara-otakkusalim.blogspot.com/2014/12/makalah-pelapukan.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar