Follow Us @literasi_smkn23jkt

Minggu, 22 Maret 2015

Maraknya Pemanasan Global

Oleh: Dodi Sunardi


Pemanasan Global atau Global Warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi di atas permukaan bumi yang terjadi akibat dari efek rumah kaca. Sejak akhir tahun 1800, temperatur rata-rata permukaaan bumi telah meningkat sekitar . Banyak ahli memperkirakan bahwa temperatur rata-rata akan naik bertambah dari . Lalu, pemanasan global atau global warming kebanyakan terjadi akibat ulah manusia. Mulai dari efek rumah kaca, efek umpan balik lalu terjadinya variasi matahari. Dampak dari pemanasan global sangat banyak, yaitu naiknya permukaan air laut yang disebabkanPenyebab terjadinya pemanasan global.

Penyebab terjadinya pemanasan global

A.    Efek rumah kaca

Pemanasan global ini telah lama dianalisis oleh para Klimatologis (Ilmuwan yang mempelajari tentang iklim) sejak tahun 1800-an yang menyimpulkan bahwa sebagian besar penyebab pemanasan global adalah akibat ulah manusia. Aktivitas manusia saat ini mendukung terjadinya pemanasan global dan mengakibatkan menaiknya efek rumah kaca. Efek rumah kaca merupakan proses pemanasan bumi oleh gas-gas rumah kaca. Gas-gas rumah kaca berupa Karbon dioksida ), Metana , Kloro Fluro Karbon (CFC). Nitrogen dioksida . Gas-gas efek rumah kaca yang paling besar pengaruhnya adalah Karbon dioksida . Efek rumah kaca meningkatkan panas di permukan bumi melalui proses kompleks yang melibatkan sinar matahari, gas, dan partikel di atmosfer. Gas menjebak gelombang panjang sinar matahari yang membuat panas di atmosfer yang dikenal sebagai gas rumah kaca.
Kegiatan utama manusia yang menjadi penyebab pemanasan global (Global Warming) adalah pembakaran bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi, dan gas alam) untuk produksi energi. Selain itu, juga berasal dari penebangan hutan. Sebagian besar pembakaran terjadi di mobil, di pabrik, dan pembangkit tenaga listrik yang memberikan energi untuk rumah dan gedung perkantoran. Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan Karbon dioksida dengan rumus kimianya .  adalah gas rumah kaca yang menghambat keluarnya panas ke ruang angkasa.

B.    Efek umpan balik
     Anasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti , pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas  sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara,kelembapan relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena  memiliki usia yang panjang di atmosfer.

C.    Variasi Matahari

Variasi Matahari selama 30 tahun terakhir.

     Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an. Fenomena variasi matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.

            Akibat terjadinya pemanasan global

A.    Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut

Pemanasan global yang terjadi terus, selama berabad-abad, mencairkan sejumlah besar es dari daerah yang luas mencakup sebagian besar Barat Antartika. Akibatnya, permukaan laut akan naik di seluruh dunia. Banyak wilayah pantai akan mengalami banjir, erosi, hilangnya lahan basah, dan masuknya air laut ke wilayah air tawar. Tinggi permukaan air laut akan menenggelamkan beberapa kota pantai, negara kepulauan kecil, dan wilayah yang dihuni lainnya.

B.    Iklim mulai tidak stabil atau perubahan iklim yang ekstrem
Para ilmuwan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi.  Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Suhu pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat. Daerah hangat akan menjadi lebih lembap karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuwan belum begitu yakin apakah kelembapan tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer.

C.   Suhu global cenderung meningkat
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai resevoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.

D.   Gangguan ekologis
Akibat terjadi peningkatan suhu, maka hewan cenderung akan bermigrasi ke arah kutub atau daerah pemandangan. Begitu juga tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya.

E.    Dampak Kesehatan
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian.
Memperburuk kualitas udara yang akhirnya dapat melukai paru-paru, maupun penyakit-penyakit seperti alergi, asma, dan penyakit pernapasan lainnya.

Lalu, untuk upaya penanggulangan pemanasan global atau global warming yaitu dengan mengehemat pemakaian listrik dan air, memanfaatkan sumber energi dari alam, reboisasi, mengefisiensikan penggunaan kendaraan bermotor, dan menerapkan prinsip 3R (Reuse: menggunakan kembali, Reduce: berhemat, dan Recycle: mendaur ulang).

Artikel
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, efek pemanasan global (global warming) sudah semakin terasa. Hal ini mengakibatkan ketidakstabilan pangan di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. 
"Global warming ini bukanlah sesuatu yang akan datang 10 sampai 20 tahun. Fenomena tersebut sudah di depan mata dan sudah kita rasakan. Itu dapat mempengaruhi supply and demand di bidang pangan. Dengan perubahan iklim yang acak akan mengakibatkan kekurangan suplai," kata Hatta saat membuka Expo Nasional Inovasi Perkebunan di Jakarta Convention Center, Jumat (30/8/2013). 
Ia berharap masyarakat mau berkomitmen untuk mengurangi emisi gas karbon. Hal ini seiring dengan komitmen pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai kawasan green economy hingga 2020. 
Hatta menganggap,  perkebunan kelapa sawit ini juga mampu mengurangi gas karbon yang ada. Hatta mencatat bahwa perkebunan kelapa sawit ini mampu menyerap karbon lebih banyak dibanding hutan tropis. 
"Nantinya pendekatan ilmu pengetahuan di bidang perkebunan ini harus ditingkatkan, seiring dengan inovasi yang ada. Hanya dengan inovasi, kita bisa merubahnya menjadi keunggulan kompetitif," tambahnya. 
Hatta ingin agar ke depan masyarakat mau melakukan kegiatan hilirisasi produk perkebunan. Hal ini tidak hanya memberikan nilai tambah di produk perkebunan tapi juga bisa meningkatkan perekonomian negara.
Daftar Pustaka:

Sumber buku
Aficha. 2012. Modul Praktis Siap UN SMP/MTS. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Sumber internet
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global diunduh pada 21 Maret 2015 pukul 09:05 WIB








Tidak ada komentar:

Posting Komentar