Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 05 Maret 2015

DEJA VU


Oleh Greisha Fatma 



Kenapa deja vu bisa terjadi?
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah mengapa deja vu bisa terjadi? Jangan dulu berpikiran bahwa ini adalah fenomena alam yang tidak mampu dijelaskan secara ilmiah karena para ilmuan telah menemukan jawaban akan fenomena yang ada dalam alam pikiran manusia tersebut. Déjà vu terjadi karena adanya gelombang yang diantarkan ke dalam otak. Gelombang tersebut tercipta setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia. Gelombang ini lalu diterjemahkan ke dalam bentuk impuls listrik lalu dikirim ke otak dan dibaca. Tapi ada kalanya otak kita memiliki sensitivitas tinggi sehingga gelombang yang dibaca berupa amplitudo dan frekuensi tertentu tergantung dari kualitas otak kita.

DEFINISI
Deja Vu adalah fenomena mengenai perasaan atau sensasi yang kuat mengenai peristiwa atau pengalaman yang telah dialami di masa lampau. Déjà vu adalah bahasa Prancis, yang artinya “pernah melihat”, didefinisikan sebagai pengalaman timbulnya perasaan pernah menyaksikan atau mengalami suatu situasi saat ini, meskipun keadaan dari pengalaman sebelumnya tidak pasti dan tidak terbayangkan. Istilah ini berasal dari seorang peneliti psikis Perancis, Émile Boirac (1851-1917) dalam bukunya yang berjudul L’Avenir des sciences psychiques (Masa Depan Ilmu Psikis).

JENIS-JENIS
Fenomena dejavu terjadi dalam beberapa bentuk, setidaknya ada 4 jenis dejavu yang pernah dialami oleh manusia, yaitu:
v  Dejavu
jenis inilah yang paling sering dan paling banyak dialami di mana seseorang merasakan suatu keadaan yang sama sebelumnya dan yakin kalau keadaan tersebut pernah terjadi di masa lampau. Fenomena ini biasanya dibarengi dengan perasaan takut, rasa familiar yang kuat dan merasa aneh.
v  Deja Vecu
Perasaan seseorang yang mengalami Deja Vecu akan lebih kuat. Ingatan terhadap suatu kondisi tertentu yang dirasakannya akan lebih detail, misalnya ingat terhadap suara atau bau.

v   Deja Senti
Deja Senti merupakan fenomena seseorang yang merasa pernah merasakan sesuatu. Seseorang yang mengalami Deja Senti meyakini bahwa apa yang dia rasakan saat ini pernah dirasakannya di masa lalu.

v  Deja Visite
Fenomena ini lebih cenderung kepada mengingat sebuah tempat atau lokasi. Seseorang yang mengalami Deja Visite akan merasa pernah berada di suatu tempat tertentu sebelumnya, padahal tempat tersebut baru pertama kali ia kunjungi

PENYEBAB

pendapat Sigmund Freud, seorang ahli psikoanalisis yang menyatakan bahwa dejavu terjadi ketika seseorang secara spontan teringat kembali pada sebuah fantasi yang muncul tanpa disadari, karena tidak disadari maka isi dari fantasi tersebut tidak dapat dicermati lebih lanjut. Seseorang yang mengalami dejavu hanya bisa mengingat sepintas peristiwa yang terjadi hanya beberapa detik saja.
Ada juga sebuah penelitian yang menemukan bahwa dejavu merupakan hasil dari kegagalan sistem listrik dalam otak, sehingga menimbulkan suatu sensasi yang salah pada ingatan atau memori. Salah satu faktor yang menjadi penyebabnya yaitu pengaruh obat-obatan seperti amantadine dan phenylpropanolamine yang bisa menimbulkan aksi hyperdopaminergic pada area mesial temporal otak, sehingga terjadilah dejavu.Adapun obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan kemungkinan mengalami Deja Vu, Pada tahun 2001 Seseorang pernah menyatakan ia mulai sering mengalami Deja Vu setelah mengkonsumsi obat Amantadine dan phenypropanolamine untuk meredakan gejala flu yang dideritanya saat itu.

FAKTOR
Adapun Pernyataan yang menjelaskan terjadinya Deja Vu disebabkan karena faktor
v  Kriptomnesia, dimana informasi yang telah diproses oleh otak tetapi dilupakan namun tetap tersimpan di otak, dan kejadian serupa memicu mengingat kembali informasi yang sebelumnya diterima yang menimbulkan perasaan yang akrab terhadap situasi yang adalami. Beberapa ahlipun memberikan statement bahwa Deja Vu sebenarnya terjadi karena disebabkan proses Recall (mengingat kembali) dari peristiwa sebelumnya, Recall ini berasal dari komponen yang disimpan yang melibatkan elaborasi, distorsi dan kelalaian setiap mengingat suatu peristiwa secara berturut-turut.

v  Kenangan’ dari sumber lain
Kita memiliki banyak kenangan yang tersimpan, yang hadir dari berbagai aspek kehidupan kita, tidak hanya pengalaman kita sendiri namun juga termasuk film, gambar yang pernah kita lihat, atau buku-buku yang pernah kita baca. Kita dapat memiliki kenangan yang sangat kuat dari hal yang pernah kita baca atau melihat tanpa benar-benar mengalaminya, dan seiring waktu, kenangan ini dapat terdorong kembali ke dalam pikiran kita. Ketika kita melihat atau mengalami sesuatu yang sangat mirip dengan salah satu kenangan, maka muncullah perasaan déjà vu.

v  Proses pengolahan informasi
Teori lain adalah berdasarkan pada cara otak kita memproses informasi baru dan bagaimana menyimpan memori jangka panjang dan jangka pendek. Robert Efron menguji gagasan ini di Rumah Sakit Veteran di Boston pada tahun 1963, dan bertahan sebagai teori yang paling valid hingga saat ini. Ia mengusulkan bahwa respon neurologis yang tertunda dapat menyebabkan déjà vu. Karena informasi masuk ke dalam pusat-pusat pengolahan otak melalui lebih dari satu jalur, maka bisa saja terjadinya pencampuran informasi yang tidak tersinkronkan secara tepat.

Di adaptasi dari :


http://sekitarduniaunik.blogspot.com/2013/07/pengertian-dejavu-dan-rahasia-di-balik.html
REFERENSI:
·         Brown, Alan S. (2004). The Déjà Vu Experience. Psychology Press. ISBN 18416907591587-1595
·        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar