Disusun
Oleh: Berliana Eka Pratiwi (XI-Adm. Perkantoran 1)
1. Abu
Musa Jabir bin Hayyan bin Abdullah Al-Azdi,
atau lebih dikenal dengan nama Jabir bin Hayyan, Geber
di dunia barat, dan Al-Azdi karena berasal
dari kabilah Yaman yang besar,
yaitu kabilah Azad yang sebagiannya hijrah ke Kuffah setelah robohnya bendungan Ma’rib. Beliau diperkirakan lahir di
Kuffah, Irak pada tahun 750M, namun adapula
yang mengatakan bahwa beliau lahir Kota
Thus, Iran pada tahun 101H (720M). Beliau memiliki seorang ayah yang bekerja di bidang
farmasi dan dikenal sebagai pendukung Dinasti Abbasiyah di Baghdad.
2. Jabir bin Hayyan memulai
belajar dari ilmu agama, berguru kepada Harb
Al-Hamiri dan Imam Ja’far Ash-Shadiq. Setelah itu, beliau cenderung mempelajari ilmu tasawwuf dan ilmu filsafat. Lalu beliau mempelajari kimia pada
Barmaki Vizier, pada masa pemerintahan Harun
Ar-Rasyid di Baghdad.
Ilustrasi Instrumen Jabir |
3. Jabir bin Hayyan berkontribusi besar dalam bidang kimia.
Beliau adalah seorang penemu dan peneliti yang telah mengembangkan
teknik eksperimentasi sistematis di dalam penelitian kimia, sehingga setiap
eksperimen dapat direproduksi kembali. Beliau
menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi,
sehingga dapat dianggap
beliau telah merintis ditemukannya
hukum perbandingan tetap. Kontribusi
lainnya antara lain dalam penyempurnaan proses kristalisasi, distilasi,
kalsinasi, sublimasi dan penguapan serta pengembangan instrumen untuk melakukan
proses-proses tersebut.
4. Jabir bin Hayyan menemukan asam klorida, asam nitrat,
asam sitrat, asam asetat, teknik distilasi dan teknik kristalisasi. Beliau juga
yang menemukan larutan aqua regia (dengan
menggabungkan asam klorida dan asam nitrat) untuk melarutkan emas. Beliau mampu
mengaplikasikan pengetahuannya di bidang kimia ke dalam proses pembuatan besi
dan logam lainnya, serta pencegahan karat. Beliaulah yang pertama menggunaan
mangan dioksida pada pembuatan gelas kaca.
5. Jabir bin Hayyan merupakan penulis aktif. Buku yang telah
ditulisnya antara lain adalah Kitab
Al-Khawash Al-Kabir yang merupakan buku paling terkenal dan manuskripnya
tersimpan di Museum Inggris, Kitab
Al-Jamal Al-Isrun yang meliputi dua puluh makalah tentang kimia, Kitab Al-Ahjar yang manuskripnya
tersimpan di perpustakaan nasional di Paris, Prancis, Kitab Al-Sab’in yang diterjemahkan oleh Gerard of Cremona ke dalam
bahasa Latin pada 1187 M, Kitab
Al-Rahmah dan Kitab Al-Tajmi yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, Kitab Al-Kimiya yang diterjemahkan oleh Robert
of Chester ke dalam bahasa Latin pada 1144 M, Kitab
Al-Zilaq Al-Sharqi, dan masih banyak lagi hingga dikatakan bahwa beliau
telah menulis sebanyak 500 makalah dalam bidang kimia. Muhammad bin Sa’id
As-Sarqasti yang dikenal dengan nama Ibnu Al-Musyath Al-Astharlabi, mengatakan
bahwa beliau melihat buku yang dikarang Jabir di Mesir tentang asterlab (Salah satu dalam ilmu falak (astronomi)) untuk mengukur ketinggian benda-benda langit guna mengetahui
waktu.
6. Beberapa tulisan Jabir bin Hayyan juga diterjemahkan oleh
Marcelin Berthelot ke dalam beberapa buku yang berjudul The Book Of The Kingdom, The
Book Of Eastern Mercury, dan The Book
Of Balance. Pada abad pertengahan, penelitian-penelitian Jabir tentang Alchemy yang diterjemahkan ke dalam
bahasa Latin, telah menjadi textbook
standart untuk para ahli kimia Eropa. Beberapa istilah teknik yang
ditemukan dan digunakan oleh Jabir juga telah menjadi bagian dari kosakata
ilmiah di dunia internasional, seperti istilah “Alkali”.
7. Jabir bin Hayyan telah mampu mengubah persepsi tentang
berbagai kejadian alam yang pada saat itu dianggap sebagai sesuatu yang tidak
dapat diprediksi, menjadi suatu ilmu sains yang dapat dimengerti dan dipelajari
oleh manusia. Penemuan-penemuannya di bidang kimia telah menjadi landasan dasar
untuk berkembangnya ilmu kimia dan teknik kimia modern saat ini.
Daftar Pustaka:
- https://azzein.wordpress.com/2011/10/19/biografi-jabir-ibn-hayyan-penemu-ilmu-kimia/ diakses pada tanggal 15 November 2017.
- http://jendela-aji.blogspot.com/2016/06/biografi-singkat-jabir-bin-hayyan.html diakses pada tanggal 15 November 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar