DISUSUN
OLEH: NAZDA AUREILYA OCTOVA
1. Raditya
Dika adalah seorang penulis, pelawak, actor, pemeran, model,dan sutradara yang
berasal dari Indonesia. Dia lahir di Jakarta pada tanggal 28 Desember 1984 dengan nama Dika Angkasaputra Moerwani.
Dia adalah orang yang berketurunan Batak bermarga Nasution. Dia merupakan anak
pertama dari 5 bersaudara dari pasangan Joeslin Nasution dan Tetty Nasution.
2. Radith
mempunyai adik satu laki-laki dan tiga perempuan. Adik laki-lakinya bernama
Edgar Romando Asa Putra Nasution dan adik perempuannya bernama Gianty Yuneztia
Putri Nasution, Yuditha Asih Putri Nasution dan Kianty Yunaztia Putri Nasution.
3. Saat duduk dibangku kelas 4 SD. Dika meminta izin
kepada kedua orang tuanya untuk mengganti namanya menjadi Raditya Dika.
Pergantian nama tersebut tidak secara resmi bahkan pada akte kelahiran masih
tertulis dengan nama Dika Angkasaputra Moerwani. Pada saat Dika disuruh
menuliskan namanya pada selembar kertas formulir oleh pihak sekolah Dika
menuliskan namanya bukan seperti yang tertulis diakte tetapi menuliskannya
sebagai Raditya Dika. Yang membuat ijazah SDnya berubah nama menjadi Raditya
Dika.
4. Tidak
hanya saat SD, saat memasuki SMP ia menuliskan nama Raditya Dika mengikuti
ijazah SD. Maka ia pun terdaftar di SMP Tarakanita 1 dengan nama Raditya Dika.
Sejak itu, namanya dalam kehidupan pendidikan menjadi Raditya Dika. Ia juga
akrab dipanggil Radith. Tidak hanya di ijazah, nama penggunaan nama Raditya
Dika juga dipakai pada KTP dan SIM miliknya.
5. Kemudian,
Raditya Dika meneruskan pendidikannya di SMU 70 Bulungan. Dan melanjutkannya ke
University of Adelaide di Australia. Kemudian pindah ke Indonesia yaitu
Universitas Indonesia dengan mengambil jurusan ilmu politik.
6. Raditya
Dika mengawali kariernya dengan menulis buku yang berjudul Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh tahun 2005.
Buku tersebut menceritakan tentang kehidupannya saat ia masih berkuliah di
Adelaide, Australia. Buku tersebut ditampilkan dalam format diary/buku harian.
Seluruh cerita tesebut ada dalam blog pribadinya yaitu www.kambingjantan.com
yang sekarang menjadi www.radityadika.com.
7. Pada
tahun 2006, ia menulis buku keduanya yang berjudul Cinta Brontosaurus. Buku keduanya ini menggunakan format cerita
pendek yang bercerita mengenai pengalaman cinta Radith yang sepertinya selalu
tidak beruntung.
8. Pada
29 Agustus 2007, ia menulis buku ketiganya yang berjudul Radikus Makankakus: Bukan Bintang Biasa. Buku ini menceritakan
tentang Radith yang pernah menjadi badut Monas dalam sehari, mengajar bimbingan
belajar, lalu saat Radith dikira hantu penunggu WC, hingga kutukan orang NTB.
9. Pada
April 2008 ia menulis buku keempatnya yang berjudul Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang. Kemudian
terbit buku selanjutnya yang berjudul Marmut
Merah Jambu (2010), Manusia Setengah
Salmon (2011), dan Koala Kumal
(2015).
10. Berkat
novelnya yang laku dan mengundang banyak perhatian masyarakat akhirnya membuat
para produser tertarik untuk mengajaknya
bermain film. Film yang pertama dimainkannya adalah Kambing Jantan The Movie
dan Maling Kutang (2009). Kemudian ia membintangi filmnya dalam Cinta
Brontosaurus (2013), Cinta Dalam Kardus (2013), Manusia Setengah Salmon (2013),
Malam Minggu Miko The Movie (2014).
11. Tidak
hanya melakukan peran dalam filmnya. Raditya Dika juga menjadi penulis scenario
dan sutradara dalam beberapa filmnya yang berjudul Maling Kutang, Cinta
Brontosaurus, Manusia Setengah Salmon, Malam Minggu Miko The Movie, Marmut
Merah Jambu, dan Marmut Merah Jambu The Series.
12. Raditya
Dika mengawali keinginannya untuk membukukan catatan hariannya di blog
pribadinya saat ia memenangkan Indonesian Blog Awards dan juga pada saat ia
meraih penghargaan bertajuk The Online Inspiring Award 2009 dari Indosat.
13. Raditya
Dika dalam melakukan penerbitan buku yang pertama banyak sekali penerbit yang menolak
tulisannya. Dan akhirnya ada satu penerbit buku yang menerima tulisannya yaitu
Gagasmedia. Sebenarnya, pada bulan pertama bukunya tidak laku. Namun, menurut
Radith itu adalah resiko masuk genre baru.
14. Menjadi
penulis sukses bukan berarti tidak ada hambatan . Menurutnya, hambatan bukan
hanya dari industry buku, melainkan juga dari hal-hal yang sifatnya diagonal.
Artinya, lawan dari industri buku lain yang tidak ada hubungannya sama sekali
seperti dunia hiburan, makanan, dan lain-lain. Baginya hal seperti itu sudah
lazim. Yang harus dilakukan adalah terus berkreasi dan bertindak kreatif.
15. Raditya
Dika memilki sifat pekerja keras dan tidak putus asa. Walaupun, buku pertamanya
memilki hambatan dalam proses pencetakan yang panjang dan banyak penerbit yang
menolak namun ia tetap mencari penerbit lain yang akhirnya menerima tulisannya.
Yang akhirnya membuat buku-buku yang ditulisnya dikenal oleh masyarakat. Sudah
sepantasnya sosok ini menjadi panutan bagi semua orang dan bagi orang yang
ingin mengawali kariernya sebagai penulis.
Sumber Referensi:
Ø https://www.biografipedia.com/2015/07/biografi-raditya-dika-penulis-novel.html diakses
pada tanggal 17 November 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar