Disusun
oleh : Rusnia Ika Pratiwi
- Muhammed Aamir Hussain Khan atau yang lebih dikenal dengan Aamir Khan lahir pada 14 Maret 1965 di Rumah Sakit Bandra Holy Family, Mumbai, India. Dia berasal dari keluarga Muslim Pathan yang memang telah aktif terlibat dalam industri film India selama beberapa dekade.
- Ayah Aamir, Tahir Hussain, adalah seorang produser film. Sementara ibunya, Zeenat Khan, adalah seorang ibu rumah tangga. Aamir memiliki paman bernama Nasir Hussain, yang merupakan seorang produser film, direktur dan seorang aktor. Aamir memiliki 3 orang adik yakni, Faisal Khan, Farhat Khan, dan Nikhat Khan. Aamir Khan merupakan keturunan ulama dan politikus Maulana Abdul Kalam Azad dan sepupu kedua dari mantan ketua Rajya Sabha, Dr Najma Heptullah. Pada tahun 1986, Aamir Khan menikah dengan Reena Dutta. Mereka mempunyai dua anak, seorang putera bernama Junaid dan seorang putri bernama Ira. Pada bulan Desember 2002, Aamir bercerai dengan Reena. Kemudian pada tanggal 28 Desember 2005, ia menikah dengan Kiran Rao yang pernah menjadi asisten sutradara dalam film Lagaan (2001). Aamir mempunyai seorang anak dari pernikahnnya dengan Kiran, yakni Azad Rao Khan.
- Walau Aamir hidup dilingkungan Bollywood, namun dia mengalami masa kanak-kanak yang jauh dari kesan glamour. Orang tuanya lebih menerapkan pada Aamir dan ketiga saudaranya untuk hidup sederhana. Keluarga Tahir Hussain termasuk salah satu keluarga yang berpengaruh di Industri Bollywood. Kiprah mereka di industri film sangat mempengaruhi kehidupan Aamir di mata masyarakat. Namun begitu, Zeenat selalu menjauhkan kehidupan glamour dari anak-anaknya.
- Aamir Khan memulai pendidikan formalnya di Bombay Scottish. Sekolah yang dikenal sebagai sekolahnya orang-orang penting dan putra kalangan industrial di Bollywood. Sebagai murid, Aamir menjalankan pendidikannya dengan baik. Kesukaannya dengan teater sudah dirasakannya sejak di bangku sekolah. Disekolahnya, Aamir sering mengikuti pementasan drama. Gaya akting Aamir menarik minat para penonton yang hadir. Melihat animo penonton yang besar, membuat Aamir sempat berpikir untuk menjadi aktor. Lulus dari Bombay Scottish, Aamir melanjutkan ke NM College di Bombay.
- Awal karier film Khan dimulai sebagai aktor muda di sebuah rumah produksi yang dibuat oleh pamannya, berjudul Yaadon Ki Baraat (1973) dan Madhosh (1974). Sebelas tahun kemudian, ketika dia dewasa, Aamir bermain dalam film Ketan Mehta, Holi (1984). Peran penting pertama Aamir yang menuai sukses datang pada tahun 1988 dalam film Qayamat Se Qayamat Tak yang disutradarai oleh sepupunya, Nasir Hussain Mansoor Khan. Film ini sukses dan efektif melesatkan karier Khan sebagai aktor utama. Nama Aamir benar-benar menuai kesuksesan untuk film-film romantis. Dari mulai film Dil (1990), Aawal Number (1990), Afsana Pyaar Ka (1991), sampai Dil Hai Ki Manta Nahin (1991). Selain banyak yang sukses, Aamir juga mengalami kegagalan lewat film-filmnya seperti Jawani Zindabad (1990), Daulat Ki Jung (1992) dan Is Ka Naam Zindagi (1992). Aamir telah membuat rumah produksi sendiri yang bernama Aamir Khan Production yang telah membuat banyak film dari mulai hit hingga blockbuster.
- Pada film Qayamat Se Qayamat Tak (1988), ia memenangkan penghargaan pertamanya dalam festival film sebagai debut aktor terbaik (Filmfare Award for Best Debut Actor). Dan pada tahun 1990-an, Khan menerima penghargaan sebagai aktor terbaik dalam acara Filmfare Award untuk penampilannya di film Raja Hindustani (1996). Pada tahun 2001, ia memulai debutnya sebagai produser film Lagaan (2001) dengan nominasi Academy Award. Khan juga mendapatkan penghargaan sebagai aktor terbaik dalam acara Filmfare Award untuk perannya dalam film Lagaan dan Rang De Basanti (2006). Pada tahun 2007, dia membuat debut sebagai sutradara dengan menyutradarai film Taare Zameen Par (2007), yang membuatnya mendapat penghargaan sebagai Sutradara Terbaik dalam acara Filmfare Award. Kemenangan ini diikuti oleh Film Ghajini (2008), 3 idiots (2009), Dhoom 3 (2013), PK (2014), dan Dangal (2016) yang telah menjadi film Bollywood yang paling sukses sepanjang masa. Pada tahun 2010, Pemerintah India menobatkannya sebagai Bhushan Padma (Penghargaan sipil tertinggi ketiga di Republik India) karena sumbangannya terhadap perfilman India.
- Dengan segudang prestasi tidak menjadikan Aamir Khan tidak mempunyai permasalahan hidup. Kariernya penah redup diawal tahun 90-an karena banyak filmnya yang gagal dipasaran. Kemudian setelah bercerai dengan Reena, Aamir sempat menghilang dari dunia perfilman selama 4 tahun hingga akhirnya muncul kembali pada tahun 2005 dalam film Mangal Pandey: The Rising (2005). Selain itu, film-filmnya juga membuat banyak kontroversi di India, salah satunya film PK yang mengangkat tentang permasalahan agama di India. Namun itu semua tidak menyurutkan semangat Aamir untuk terus berkarya.
- Kini Aamir Khan sangat selektif dalam memilih film yang ditawarkan kepadanya, ia hanya memilih film dengan jalan cerita yang menarik dan memiliki pesan yang tinngi. Ia tidak memikirkan filmnya akan laku atau tidak. Dia hanya menginginkan penonton mempunyai kesan berharga setelah menonton filmnya. Aamir juga kerap memberikan kontribusi terhadap isu-isu sosial di India melalui acara televisi Satyamev Jayate. Bahkan namanya pernah masuk kedalam 100 orang paling berpengaruh didunia versi majalah TIME.
- Aamir mengubah sudut pandang penonton pada film India. Aamir membuat film Bollywood hanya soal tarian dan lagu dengan jalan cerita yang tak masuk akal. Tapi ia membuktikan bahwa aktor India juga bisa berakting, tidak cuma menari dan lipsync. Aamir menunjukkan bahwa film India juga punya makna. Dengan segala prestasi dan keahlian yang dimiliki oleh Aamir Khan, maka tidak mengherankan jika dia disebut-sebut sebagai Mr. Perfectionist oleh khalayak umum. Sifat pekerja keras dan kesederhanannya dapat dijadikan contoh dan teladan bagi semua orang terutama para pemuda untuk tidak mudah menyerah dalam menggapai kesuksesan.
DAFTAR
PUSTAKA
Diakses
pada Sabtu,18 November 2017
Diakses
pada Sabtu, 18 November 2017
Diakses pada Minggu, 19
november 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar