Disusun Oleh :
Marcella Lo ( XI AK 2 )
1. Tere
Liye adalah seorang penulis novel asal Indonesia. Tere Liye memiliki nama asli
Darwis. Laki-laki kelahiran Lahat, 21 Mei 1979 ini sudah malang melintang dalam
dunia pernovelan bahkan perfilman. Nama Tere Liye sendiri juga berasal dari
bahasa India yang berarti “untukmu”.
2. Tere Liye menikah dengan Ny.Riski Amelia dan di karuniai dua orang
anak, yaitu seorang anak laki-laki yang diberi nama Abdullah Pasai dan seorang
anak perempuan bernama Faizah Azkia. Tere Liye tumbuh di Sumatera Pedalaman. Ia
berasal dari keluarga sederhana yang orang tuanya berprofesi sebagai petani
biasa. Anak ke enam dari tujuh bersaudara ini sampai saat ini telah
menghasilkan 14 karya. Bahkan beberapa di antaranya telah di angkat ke layar
lebar.
3. Tere
Liye mengenyam pendidikan dasar di SDN 2 Kikim Timur, Sumatera Selatan. Kemudian
ia melanjutkan pendidikan ke SMPN 2 Kikim, Sumatera Selatan. Setelah itu,
pendidikan menengah atasnya dihabiskan di SMAN 9 Bandar Lampung
4. Saat
menempuh pendidikan tinggi, ia merantau ke tanah Jawa dengan berkuliah salah
satu universitas terbaik yaitu Universitas Indonesia dan berkuliah di Fakultas
Ekonomi. Riwayat pendidikannya mampu menggambarkan sosok orang yang memiliki
kecerdasan sehingga tidak heran bila karya-karyanya menjadi begitu fenomenal. Saat
ini ia diketahui bekerja sebagai karyawan kantoran dan berprofesi sebagai
akuntan. Dengan tampilan khas yang sering menggunakan kupluk dan baju casual,Tere
Liye mengatakan bahwa menulis baginya adalah hobi.
5. Hingga
saat ini Tere Liye telah menghasilkan 21 karya yang keseluruhan novelnya
mendapat sambutan hangat dari masyarakat. bahkan beberapa novel telah diangkat
ke layar lebar dan menarik minat masyarakat Indonesia untuk menontonnya.Berdasarkan
Biografi Tere Liye,ada beberapa karya novel
yang telah diterbitkan.
6. Diantaranya
Hafalan Shalat Delisa, Mimpi-Mimpi Si Patah Hati, Moga Bunda Disayang Allah
(2005), The Gogons Series: James & Incridible Incodents, Rembulan Tenggelam
di Wajahmu, Cintaku Antara Jakarta dan Kualal Lumpur (2006), Sang Penandai
(2007), Senja Bersama Rosie, Bidadari-Bidadari Surga (2008), Burlian (2009),
Pukat, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (2010), Eliana, Serial
Anak-Anak Mamak, Ayahku (Bukan) Pembohong (2011), Bumi (2014) dan masih banyak
yang lainnya.
7.
Pada
Selasa (5/9/2017) Tere Liye dikabarkan bahwa dirinya telah memutus kontrak
dengan dua penerbit besar yang selama ini mencetak buku novel karyanya yakni
Gramedia Pustaka Utama dan Republika. Ia menghentikan penerbitan 28 judul bukunya dan menjadi perbincangan di
publik di awal bulan September 2017 ini. Tere menjelaskan melalui akun facebook
miliknya terkait keputusannya. Ia berpendapat jika dirinya harus membayar pajak
dengan besaran hampir seperempat penghasilannya tersebut. “Total
pajaknya adalah Rp 245 juta,” kata Tere sebagaimana dikutip Tirto.id, Kamis
(7/9/2017).
8. Dari karya-karyanya
Tere Liye ingin membagi pemahaman bahwa sebenarnya hidup ini tidaklah rumit
seperti yang sering terpikir oleh kabanyakan orang. Hidup adalah anugerah yang
Kuasa dan karena anugerah berarti harus di syukuri.
“bekerja keras dan selalu merasa cukup,
mencintai, berbuat baik dan selalu berbagi, senantiasa bersyukur serta
berterima kasih, maka Ia percaya bahwa kebahagiaan itu sudah berada di
genggaman kita”.
Itulah sedikit kutipan yang penulis
dapatkan, terkesan bahwa ia menegaskan syukuri saja setiap apapun yang kita
punya, baik itu berupa kekurangan terlebih kalau itu suatu kelebihan. Satu lagi
pelajaran berharga yang bisa kita petik dan di aplikasikan dalam kehidupan
masing-masing dari biografi Tere Liye ini.
9. Sungguh sangat istimewa, bahwa di negeri kita tercinta ini
lahir banyak penulis berkualitas. Serta dengan karya-karyanya tersebut telah
membuat negeri ini di kenal luas. Terlebih lagi Tere Liye berasal dari
pedalaman Sumatera Selatan. Menjadikan nilai tambah sebagai nilai positif untuk
terus meneladani kepiawaiannya di dunia tulis menulis.
Daftar Pustaka :
Diakses
pada 19 November 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar