Disusun oleh : Harri Wijaya
Judul buku :
Koala Kumal
Penulis :
Raditya Dika
Penerbit :
Gagas Media
Tanggal Terbit :
17 Januari 2015
ISBN :
0000768154
ISBN13 : 2010000768150
Jumlah Halaman : 250 Halaman
Genre :
Komedi, Drama
Di
mulai dari bab 1 dimana Dika menceritakan masa kecilnya. Mulai dari Dika yang
tidak memiliki teman dimasa kecilnya, Dika yang sibuk dengan dunianya sendiri.
Hingga suatu hari Dika di ajak ayahnya untuk bermain layang layang.
"Layangan hijau yang putih itu melayang lemah tanpa arah, seperti abege
yang gagal move on" . Di situlah di mulai cerita persahabatan Dika,Bahri dan
Dodo." Semenjak kejadian layang- layang putus itu, gue jadi berteman
baik dengan dua orang tadi: Bahri dan Dodo." Bagaimana pertemanan
mereka membuat Dika beralih profesi dari bermain video game ke petasan jangwe
yang berakibat perang antar komplek yang tentunya di mainkan oleh anak anak
" Kejadian tadi adalah titik mulatercetusnya perang antara kami dengan
anak anak Kebalen. Maka , hamper setiap habis Tarawih berikutnya, kami perang
petasan dengan mereka."
Bab
kedua berisikan perjalanan Raditya Dika dalam menulis skenario film Cinta
Brontosaurus. Bagaimana Dika membuat naskah yang sudah terlambat tanggal
pengumpulannya. Bagaimana Dika menghindar dari kejaran Produser yang terus
menggejar Deadline. Dika juga menceritakan adegan lucu yang diambilnya
pada pembuatan film Cinta Brontosaurus, gila ini adegan asli yang diambil dari
kutipan orang tuanya. Dika tanpa ragu dan secara blak-blakan menulis apa yang
ada di fikiran dan menuangkannya dalam sebuah tulisan. Dika juga memasukkan
bagian bagian yang terkesan konyol dan berhasil membuat pembacanya tertawa..
Bab
demi bab di ceritakan begitu detail oleh Dika. Mayoritas isi dari novel
menceritakan perjalanan cintanya yang selalu berakhir dengan kegagalan yang
bisa di bilang cukup tragis. Bagaimana perjalanannya yang bisa di bilang tak
mudah utnuk di lalui, bagaimana cara menjadi seorang yang tegar meski di
kecewakan berkali kali, tentang rasa yang pernah ada, dan sebagainya.
Terdapat
beberapa bab yang juga megundang gelak tawa pembaca novel ini salah satunya . Bab
ini berjudul LB atau bisa juga kita sebut dengan Lady Boy. Bab ini menceritakan
pengalaman Dika selama di Thailand. Bagaimana Dika bertemu dengan seorang Lady
Boy yang Dika temui di sebuah aplikasi yang bernama Tinder. Tinder di jelaskan
adalaah sebuah aplikasih pencarian jodoh yang bisa kamu gunakan dengan mudah
dan dapat digunakan dimana saja." ' Gimana cara memakainya?' ' Gampang'
Podma memperlihatkan caranya. ' pertama, kita download Tinder di
handphone...... kalua suka sama orang itu, kita tinggal pencet gambar hati
hijau, kalua gak suka pecet silang merah." Hingga akhirnya Dika bertemu
dengan seorang LB bernama moo. Hingga akhirnya Dika kabur setelah mengetahui
bahwa moo adalah seorang Lady Boy.
Tak
hanya itu Dika juga pernah menuliskan di akun media sosialnya salah satu part
yang menjadi favorite Raditya Dika adalah " Perempuan Tanpa Nama"
dapat dilihat pada bab 7. perempuan tanpa nama, jelas sudah menggambarkan orang
yang berhasil ditemuinya tanpa diketahui namanya. Ada 3 perempuan yang
disebutkan disini, perempuan pertama yang ditemuinya saat di tempat makan
(olahan ayam).Saat itu Dika masih duduk di bangku SD, di ceritakan bahwa
Dika naksir dengan perempuan yang duduk di meja sebelahnya. Dika hanya
diam saja, tidak tahu apa yang harus dilakukan. " Pada akhirnya, gue hanya
bisa terpaku di tempat duduk. Gue biarkan dia menjauh. "
Ke
2, perempuan tanpa nama hadir di pesawat yang mengantarnya saat terkak ke Bali.
Ya, dia adalah seorang pramugari cantik putih tinggi sudah pasti perfect dimata
kak Dika. Namun, belum saja kenal dan tahu namanya salah seorang penumpang
pesawat menegurnya ketika di toilet "Mas kalau kencing jangan berceceran
dong" disini tawa beradu.. Pramugari itu kemuidan menatapnya jijik, dan
mengalah untuk membersihkan toiletnya." " Silakan kembali duduk,
Mas," kata Pramugari Cantik kepada gue, memotong percakapan. Dia lalu
memandang, ke si Ibu dan bilang ' Maaf, Bu, saya akan bereskan toiletnya.'
Kasihan sekali Dika jadi korban fitnah, baru berumur 18 tahun mau dapat
perempuan cantik, gagal lagi gagal lagi.
Perempuan
tanpa nama yang ke 3 adalah yang ditemuinya di tempat pembelanjaan, kak Dika
ngumpet-ngumpet diantara baju-baju yang dijual hanya demi bisa lihat perempuan
itu.Mengingat sudah 2 kali mengalami kegagalan kenalan dengan perempuan yang
ditaksir, kali ini Dika memberanikan diri untuk mengungkapkannya. Dengan
gaya yang sok tajir membawa banyak baju, Dika malah disangka pelayan toko
tersebut. " Astaga! Ya, ampun! Waduh, maaf, ya! Kirain tadi mas-mas toko ini.
Ya ampun, duh, jadi gak enak gue.' Si Cewek Cantik menepuk jidatnya.' Abis
biasanya mas- mas toko juga suka sok-sok bilang cocok bajunya, biar kita beli
bajunya, gitu gak, sih?" Antara rasa kasihan atau ingin tertawa tentunya
dirasakan pembaca novel ini.
·
KELEBIHAN
Novel ini
memiliki nilai nilai yang membangun di dalamnya. Bagaimana cara kita
bangun dari keterpurukan saat mengalami patah hati, tips tips agar tidak jatuh
dengan kesalahan yang sama. Dika juga mengajarkan kita bahwa cinta itu
butuh perjuangan. Perjuangan untuk mempertahankan kenyamanannya atau bahkan
untuk mempertahankan hubungan jarak jauh yang di kenal rentan mendapati cobaan.
Buku ini juga memiliki
sampul yang cukup menarik peminat para pembaca. Koala yang menjadi mascot dalam
sampul ini juga memiliki arti yang juga di jelaskan sang penulis pada bab
terakhirnya. Buku ini sangat layak untuk di beli dan di miliki oleh setiap
kalangan masyarakat. Tak hanya Bahasa yang ringan buku ini juga memiliki banyak
nilai tambah di setiap bab nya yang membuat novel ini semakin menarik.
Setiap bab dalam
yang di tuliskan Dika tentunya terdapat kisah kisah lucu yang berhasil membuat
tertawa pembaca novel ini. Novel ini berasil mengajak pembaca untuk melupakan
orang yang telah menyakiti kita. Banyak terselip kata penyemangat dan motivasi
dalam cerita ini.
·
KEKURANGAN
Kekurangan novel ini
hampir tidak ada namun sayang terdapat beberapa bahasa yang terkesan vulgar dan
bahasa yang sedikit gaul seperti pada halaman 34 ,sehingga sebagian pembaca
kadang kurang mengerti secara pasti dan merasa kurang nyaman dengan adanya hal
itu. Klimak cerita ini juga di nilai kurang greget. Kemudian ada juga
pesan-pesan yang kurang mengenakkan seperti dendam dan sebagainya. Namun sang
penulis berhasil menutup kekurangan itu dengan lelucon dan pesan- pesanya
yang berarti dalam kehidupan ini.
·
SARAN
Novel berjudul Koala
Kumal karya Raditya Dika ini sangat baik untuk dijadikan sebagai bahan bacaan
untuk dibaca oleh semua kalangan tak terkecuali para remaja. Namun ada beberapa
catatan mengenai hal-hal yang harus diperhatikan oleh anak-anak dalam membaca
novel ini. Mengingat genre novel ini adalah komedi, tentu akan sangat menghibur
jika dibaca di sela-sela padatnya aktivitas. Pesan-pesan moral yang disampaikan
juga turut mendukukung kelayakan novel ini untuk dijadikan bahan bacaan,
meskipun pada point tertentu masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu pembaca
juga harus dapat memilih point point baik yang patut di tiru. Tak hanya
menerima semuanya mentah mentah pembaca diminta lebih selektif dalam mengambil
nilai nilai yang terkandung di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar