Disusun oleh : Elizabeth Yoana Putri
Judul Buku
: Dia Tanpa Aku
Penulis
: Esti Kinasih
Bahasa
: Indonesia
Genre
: Romance
Penerbit
: PT.Gramedia Pustaka Utama
Tanggal terbit
: 2008
Halaman
: 280 Halaman
ISBN
: 9792234411
Novel yang berjudul Dia Tanpa Aku
karya Esti Kinasih yang diterbitkan oleh PT
Gramedia Pustaka Utama kota Jakarta pada bulan Januari 2008 adalah novel
keempat Esti Kinasih setelah novel “Fairish” tahun 2004 yang menjadi novel
teenlit yang paling banyak di baca dan penjualannya menembus angka 10.000 copy,
berikutnya novel yang berjudul “Cewek!!!” tahun 2005 yang juga laris manis
dalam penjualannya, dan novel “Still” tahun 2006 yang merupakan sekuel cewek.
Cewek yang punya prinsip hidup easy going ini tetap terobsesi mendaki puncak
Himalaya. Selanjutnya barulah novel “Dia Tanpa Aku” tahun 2008 tentang cinta
yang belum sempat tersampaikan langsung oleh seorang cowok kelas 2 SMA bernama
Ronald kepada cewek kelas 3 SMP bernama
Citra karena kematian datang sebelum Ronald bertemu dengan Citra. Karya Esti
Kinasih selanjutnya yaitu novel yang berjudul “Jingga Dan Senja” tahun 2010
ceritanya berlanjut ke novel “Jingga Dalam Elegi” tahun 2011 dan berlanjut lagi
ke novel “Jingga Untuk Matahari”.
Novel ini diawali dengan seorang
cowok bernama Ronald yang merupakan siswa kelas 2 SMA sudah lama naksir dengan
perempuan bernama Citra. Tapi Ronald belum mau PDKT karena Citra masih kelas 3
SMP. Ronald memutuskan untuk menunggu Citra masuk SMA. Tanpa disadari Citra,
cowok itu selalu mengamatinya dari kejauhan. Segala informasi-informasi seputar
Citra seperti hobi, cita-cita dan bahkan foto tersimpan di buku catatannya.
Setiap hari Ronald selalu membaca catatannya hingga Andika pun sahabatnya
sampai bosan mendengarnya.
Beberapa bulan kemudian Citra
akhirnya masuk SMA yang sama dengan adiknya Ronald yang bernama Reinald. Bahkan
mereka di tempatkan di kelas yang sama. Hal itu membuat Ronald kecewa. Hingga
akhirnya secara tidak langsung Ronald memperlakukan adiknya sebagai Bodyguard
Citra untuk melindungi cewek itu meski adiknya sedikit protes dengan perlakuan
kakaknya.
Suatu hari Ronald memutuskan untuk
menemui Citra ke rumahnya bersama Andika. Ia mempersiapkan segalanya termasuk
sebuket bunga. Namun keinginan dan harapan Ronald tidak terwujud. Tepat di
depan rumah Citra, cowok itu tewas karena kecelakaan yang diakibatkan oleh
mobil sedan yang melaju dengan kecepatan maksimum datang dari arah yang tak di
duga. Buket bunga itu tercampak dan hanya mawar putih yang tergenggam di tangan
Ronald
Kepergian sang kakak membuat
Reinald sedih, terlampau sedih bahkan ketika melihat Citra ia sangat ingin
menumpahkan amarahnya pada Citra. Reinald menganggap kalau Citralah penyebab
kematian kakaknya,padahal cewek itu tak mengenal sang kakak. Citra tentu saja
tidak mengerti mengapa selalu dia yang menjadi objek kemarahan Reinald, dia
akhirnya ikut meledakkan amarahnya juga dan berakhir dengan pertengkaran antara
mereka berdua. Akan tetapi sikap Reinald berubah drastis ketika Citra
memutuskan mengacuhkannya. Kini cowok itu berada di posisi yang sama seperti
Ronald dulu, hanya dapat mengamati Citra, meski cewek itu
menghiraukannya.Hingga Reinald tak lagi ingin menjaga Citra demi almarhum
Ronald, tetapi karena dirinya sendiri.
"Gue suka cewek lo," ucap Reinald suatu
hari di depan Foto Ronald.
Dan itu membuat sang kakak kembali
dengan sosok yang abstrak hingga membuatnya kalut dan gelisah.Akhirnya ia
memutuskan agar tidak dekat pada Citra. Padahal kembalinya Ronald hanya ingin
menyampaikan suatu hal kepada Reinald, yaitu menitipkan Citra kepada adik yang
sangat disayanginya.
Hingga pada suatu malam dimulai
dari sebuah gelombang radio, dari suatu tempat entah di mana, seorang bernama Tom, yang Reinald yakini
bahwa ia adalah kakaknya, Ronald “menampakan” dirinya. Ia menceritakan sebuah
cerita yang baik Reinald maupun Andika terlibat di dalamnya. Cinta pertamanya,
pengamatan, penantian, kecemasan, kesabaran sekaligus ketidaksabaran, serta
harapannya.
Di akhir cerita Ronald mengatakan
bahwa dirinya menyerahkan cinta pertamanya untuk sang adik. Hal tersebut
membuat Reinald dan Andika merasakan sakit yang luar biasa, seakan ditikam.
Reinald pun menceritakan semuanya setelah kejadian itu kepada Citra tentang
Ronald. Cowok itu bahkan mengajak Citra untuk berziarah ke makam nya Ronald
Kelebihan dari novel ini adalah begitu menarik untuk di baca,
terlebih bagi para remaja. Bahasa yang digunakan juga sama menariknya sehingga
tidak bosen ketika membacanya. Selain itu ada beberapa peristiwa yang membuat
pembaca penasaran.
Kekurangan dari novel ini adalah pada adegan kehadiran Ronald
setelah meninggal kurang masuk akal. Akhir cerita dari novel juga sedikit
membingungkan.
Saran untuk novel ini adalah seharusnya penulis membuat akhir
cerita pada novel ini lebih bagus dan lebih menarik lagi dan juga menurut saya
novel ini bisa dijadikan sebagai rekomendasi.
Kesimpulan dari novel ini adalah novel yang sangat menarik
untuk dibaca apalagi bagi remaja yang sangat dekat dengan apa yang namanya
cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar