Disusun Oleh : Siskawati
Judul novel : Paradigma
Pengarang : Syahid Muhammad (Iid)
Penerbit : Gradien Mediatama
Kota penerbit : Yogyakarta
Tahun terbit : November 2018
Jumlah halaman : 316 Halaman
Harga : Rp77.000,00
~
Ada yang memaafkan dan
dimaafkan. Tak ada seorang pun yang bisa memesan takdirnya sendiri. Tak ada
yang ingin menjadi terdakwa atas sebuah tragedi, pun taka da yang bisa
menghindari takdir. Semua orang bisa menjadi korban sekaligus pelaku.
~
Novel paradigma
adalah novel bertema romance. Paradigma adalah buku ke-4 yang ditulis oleh
Syahid Muhammad atau yang akrab disapa iid, namun menjadi novel tunggal
keduanya setelah Egosentris, Syahid Muhammad juga memiliki novel kolaborasi
bersama penulis Stefani Bella yang berjudul Kala dan Amorfati. Penulis memilih
novel ini karena novel ini membawa pembaca untuk tidak hanya menikmati
kisahnya, novel ini juga mengenalkan
pembaca dengan masalah psikologis yang sering ditemui dimasyarakat. Dalam novel
ini pembaca juga diajak berkenalan dengan karakter-karakter yang memiliki
kepribadian yang unik. Novel ini mengisahkan tentang perjalanan seorang
mahasisawa bernama Rana yang oleh sebagian orang dianggap cukup kemayu, bahkan
beberapa orang menganggapnya gay. Rana juga memiliki sudut pandang
yang berbeda terhadap sesuatunya.
Novel Paradigma ini menceritakan tentang
seorang tokoh utama Rana dari sudut pandang orang yang berbeda-beda. Dari sudut
pandang Anya, Rana suka sekali menggambar dan ia juga sering sekali jalan
dengannya ke tempat-tempat seperti kafe. Di kafe, mereka saling bercerita satu
sama lain dan Rana juga akan menggambar di sana. Bagi Anya, Rana adalah pemkir
yang dalam bagi yang mengenal dan banyak berbincang dengannya. Anya pun
tahu kabar-kabar yang menyebutkan bahwa beberapa orang, dan bahkan
teman-temennya sendiri, menganggap Rana adalah seorang gay karena gayanya yang
sangat kemayu itu. Selain itu hubungan mereka berdua kerab sekali dibicarakan,
bahkan hingga kekasih Rana sendiri, Ola sangat cemburu pada Anya, dan ia tak
pernah menceritakan kecemburuan itu kepada kekasihnya, tetapi orang-orang
selalu membicarakannya. Meskipun Rana banyak bersahabat dengan wanita, ia
juga memiliki sahabat laki-laki yang bernama Aldo. Mereka juga kerap membahas
sesuatu, dan pada suatu waktu, Rana mengajak Aldo untuk bertemu
langsung dengan Anya, Aldo memerhatikan mereka berdua yang memiliki
dunia sendiri yang ia tidak bisa masuki dan wajar saja kalau Ola merasa
tersaingi oleh Anya yang tak menarik perhatian Rana dan menjadi dirinya
sendiri.
Saat
keduanya asyik dengan dunia mereka, Aldo tiba-tiba sengaja pamit lebih
awal untuk menemui Ola yang mengajaknya untuk bertemu. Lalu saat sampai
bertemu dengan Ola ia menceritakan semuanya, namun semua yang Aldo ceritakan
membuat Ola menuju ketakutan-ketakutan yang lainnya. Suatu malam Ola pergi
dengan Rana untuk menonton film. Setelah selesai mereka pun berbincang dan
bercerita. Rana menceritakan kehidupan dimana kedua orang tuanya saling
bertemu. Saat ia menceritakan kedua orang tuanya tersebut, Ola tak ingin
disamakan dengan Ayah Rana dan Rana sebagi ibunya. Disinilah letak keanehan
Rana, ia selalu saja terpikirkan bayang-bayang ibunya yang menghatuinya di
dalam dirinya. Anya mengajak Rana unutuk menemui teman lamanya Felma yang
datang dari jogja. Lalu saat mereka bertemu dengan Felma. Saat dikafe Rana
mulai mengeluarkan alat untuk menggambar sesuatu, lalu ia menggambar bulan yang
di atasnya disinggahi oleh kupu-kupu, Felma yang melihat gambar itu langsung
terkejut, ia pernah melihat gambar yang sama yang digambar oleh pacarnya,
Ikrar.
Pada
saat itu juga Felma menceritakan semuanya kepada Anya dan Anya pun terkejut,
lalu mereka menyusn rencana dan Felma akan kembali lagi dengan mengajak Ikrar
ke Bandung. Saat Felma kembali ke jogja, ia mengunjungi rumah Ikrar untuk
membuktikan yang mereka rencanakan dengan Anya. Pada saat itu hal aneh terjadi.
Mereka berdua Ikrar dan Rana memiliki kepribadian yang sama dalam menggambar,
tetapi ada hal aneh yang ada dalam diri Ikrar, yaitu ia memiliki kepripadian
seperti om jana Ayah Ikrar dalam dirinya, ia juga di hantui oleh ayahnya dan
memilki kepribadian yang ganda seperti Rana dengan Ibunya. Bagi Anya, berteman
denga Rana bukan hal yang mudah. Siapa puan yang beteman dengannya pasti akan
melihat hal-hal yang aneh. Dan pada saat Rana kembali menemui Anya. Mereka
berdua pergi ke Garut dan menemui Bu Euis yang mana merepukan orang yang
dianggap Rana sebagai bagian dari keluarganya. Sehabis berbincang satu sama
lain, Anya dan Rana pun pergi ke gunung untuk menikmati keindahan alam dan
berencana untuk berkemah disana. Lalu mereka saling berbagi kisah. Sejak saat
itu Anya pun tau, bahwa Bunda yani merupakan sosok yang berarti baginya. Beberapa
hari kemudian Aldo mengajak Anya bertemu untuk membahas tentang Rana. Lalu
mengabarkan bahwa Ola yang telah berbuat jengkel terhadap Rana. Ia menyebarkan
foto Rana di kampus, dan akhirnya Anya pun dibuat geram oleh Ola . Tetapi
mereka menahan amarah dan berusaha untuk mencari Rana.
Pada
suatu hari, Rana pergi kekampus dengan pakaian seperti wanita dengan gaya yang
juga seperti wanita pada umumnya. Seluruh orang-orang yang sedang berada di
kampus yang melihat hal tersebut pun
mengejeknya dengan hinaan. Lalu Ola yang melihartnya secara langsung pun binggung dengan apa yang dilakukan oleh Rana.
Saat itu Anya dan Aldo pun melihat hal itu. Lalu mereka pun membawa Rana ketempat
jauh dari kerumunan orang banyak. Dan pada saat itu ia bertemu dengan Bu Asni
dan di bawa ke ruang dosen. Para dosen mengusulkan agar Rana segera di DO dari
kampus, Bu Asni membela Rana, ia merasa Rana membutuhkan bantuan untuk hal ini.
Pada
saat dalam perjalan Felma menguhubungi Anya dan akan segera menemuinya besama
dengan Ikrar. Pada saat bertemu mereka pun melpas rindu, dan langsung pergi ke
kafe. Pada saat itu Ikrar mulai menggambar dan menggambar hal yang sama dengan
apa yang Rana gambar. Lalu saat sudah sampai di penginapan.
Ikrar pun menjadi Om Jana yang merupaka
reinkarnasi dari ayah Ikrar dan berkata ingin menemui Sosok Bunda Yani. Lalu
mereka semua bingung, apa yang sebenarnya terjadi. Pada saat itu Felma dan
Ikrar harus pergi ke jojga dan meninggalkan mereka. Saat itu Anya dan Aldo
ingin bertemu dengan Rana dan mencarinya ke seluruh tempat. Lalu ia menemukan rumah
kumuh yang ditinggali nenek Rana dahulu. Lalu ia menmukan Rana sambil berbicara
dengan Ayahnya dan ada ibunya disana. Setelah melihat ini, Anya menghungi Felma
dan menceritakan semuanya yang terjadi padanya. Lalu Felma pun bergegas dengan
menaiki pesawat untuk menuju ke tempat lokasi dan mereka menemui Aldo dan Anya.
Lalu mereka bergegas untuk ke tempat tadi, dan melihatnya secara langsung. Ia
memerhatikan Rana sedang berselisih dengan Om Jana. Ia merasa bukan anak
ayahnya lagi, lalu Aldo yang geram melihat semua ini langsung membentak Rana.
Dan memarahi Rana karena melakukan hal aneh seperti ini. Lalu Rana pun
tersadar. Dan meminta maaf kepada semuanya.
Novel
ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari buku tersebut
diantaranya yaitu dapat menambah wawasan pembaca tentang masalah psikologis, agar
kita bisa melihat masalah kesehatan mental, termasuk gangguan-gangguan mental
yang ada disekitar kita. Selain itu juga cerita yang disajikan serumit ini,
namun diolah secara sederhana dengan setiap kata-katanya yang puitis, sehingga
membuat para pembaca seakan terhanyut didalamnya, sampul buku ini pun terlihat
unik, yaitu seseorang yang jatuh dari desiran ombak ke bulan, tapi jika
dibalikan ini menjadi seseorang yang terjatuh di bulan ke desiran ombak. Kekurangan
novel paradigma terletak pada akhir cerita, tidak jelas diceritakan nasib-nasib
tokoh didalamnya, dan juga alur cerita sedikit membingungkan dan sedikit
monoton.
Cerita dalam novel Paradigma ini
mengajarkan kita pentingnya sebuah penerimaan terhadap orang lain karena tidak
semua orang akan mengerti dan menerima kondisi kita yang sebenarnya dan juga
mengajarkan kita arti pentingnya sebuah kata maaf. Pembahasan dalam buku ini
menarik untuk dibaca yaitu membahas tentang kesehatan mental, buku ini bukan
hanya cocok dibaca untuk kalangan remaja saja, tetapi pengarang seharusnya
mencantumkan data diri lengkap pada lembar biografi agar pembaca mudah memahami
latar belakang kehidupan pengarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar