Disusun oleh : Septy Adrea Husein
Judul Buku : KALA
Penulis : Steffani
Bella & Syahid Muhammad
Penerbit : Gradien Mediatama
Tahun Terbit : 2017
Cetakan Pertama : Mei 2017
Cetakan Keempat: November 2017
Tebal buku : 347 halaman
ISBN :
978-602-208-155-5
Buku ini adalah hasil kolaborasi
dari Syahid Muhammad dan Steffani Bella. Buku ini adalah buku pertama yang
ditulis oleh pria yang bernama Syahid atau biasa dipanggil Iid yang lahir di
Bandung 1 November 1990, sedangkan bagi Steffani Bella, buku ini menjadi buku kedua
baginya yang ditulis pada tahun 2017 oleh wanita berdarah-darah Betawi-Makassar
yang lahir pada tanggal 19 Mei 1996.
Kita tahu setiap orang
membutuhkan cara tersendiri untuk menyalurkan segala hal yang dirasakannya,
entah tentang segala resah, masa lalu, imajinasi, mimpi-mimpi, maupun masa
depan yang diharapkannya. Begitulah kisah ini akhirnya dihasilkan, bagaimana
mereka menuangkan segala yang memenuhi pikiran dan merangkainya menjadi
rentetan kalimat penuh diksi yang kemudian menghasilkan cerita utuh yang siap
untuk dinikmati.
Kisah dalam buku ini berawal
karna luka-luka dari masa lalu pada dua peran yang dipertemukan oleh semesta.
Saka dan Lara akhirnya dipertemukan pada hal-hal yang tidak pernah diduga oleh
keduanya, bagaimana semesta berkonspirasi untuk membuat mereka bertemu pada
acara pameran seni hasil kolaborasi dari komunitas fotografi dan komunitas
menulis yang mereka ikuti. Masing-masing dari mereka memiliki masa lalu yang
penuh luka dan tak pernah mereka bagi kepada siapapun, yang akhirnya membuat
keduanya menjadi tertutup akan dunia luar dan menolak bersosialisasi dengan
orang-orang baru. Namun, pertemuan manis tersebut telah membuat Saka dan Lara
menemukan diri mereka kembali utuh dan mencoba membuka diri. Pertemuan pada
pameran singkat mereka selama beberapa hari di Bandung telah membuat semesta
senang dengan memberikan mereka kejutan-kejutan kecil pada pertemuan-pertemuan
selanjutnya. Hingga terbentuklah kisah baru dalam perjalanan kehidupan mereka
yang berbeda dari sebelumnya. KALA berkisah tentang luka lama, hubungan, jarak,
dan perspektif mereka dalam menghadapi pola keteraturan dan ketidakteraturan
hidup dari keduanya. Hingga kekecewaan yang akhirnya membuat mereka berada pada
keputusan yang bertentangan dengan apa yang selama ini pernah diyakininya. Dan
sebuah penerimaan bahwa keduanya telah menjalani peran mereka masing-masing
sebagai pengantar pesan berisi makna utusan semesta.
Aku tidak pernah mengira bahwa
membaca kisah antara dua peran dengan dua sudut pandang yang berbeda
benar-benar semenarik ini. Kejadian-kejadian yang sama di satu tempat
diceritakan dengan rasa yang berbeda. Bagaimana aku mulai hanyut dalam setiap
sudut pandang yang disuguhkan oleh dua peran pada setiap pertemuannya membuatku
benar-benar berpikir bahwa tidak ada yang namanya kebetulan. Semesta selalu
senang bercanda pada pertemuan yang akan selalu tetap berulang. Bahkan di dalam
kisahnya aku dibuat tenggelam untuk menyelami kisah Saka dan Lara untuk
kemudian ikut merasakan bagaimana indahnya menginterpretasikan gambar ke dalam
aksara seperti halnya yang dilakukan Saka dan Lara. Kisah dalam buku ini adalah
kisah sederhana layaknya kisah romansa dalam kehidupan sehari-hari namun
dikemas dengan cara yang unik dan dengan bahasa yang tidak umum. Terdapat
istilah-istilah yang dapat menambah pengetahuan akan hal-hal tertentu yang
berhubungan dengan dunia para tokoh utama dalam cerita ini. Pemilihan kata yang
digunakan memang indah dan tidak umum, tak ayal hal itu terkadang membuat bingung dan perlu membacanya dengan
perlahan untuk tahu makna yang tersirat dalam puisi yang tertulis, karena novel
ini memang novel puitis, kombinasi cerita dengan puisi-puisi di dalamnya.
Teruntuk kalian yang menyukai
karya sastra yang puitis nan romantis, novel KALA sangat cocok untuk menemani
waktu senggang kalian, atau untuk mengisi kejenuhan kalian setelah menghadapi
dosen pembimbing, revisian skripsi, atau pekerjaan yang cukup menyita energi
dan membuat lelah pada rutinitas di hari-hari padat kegiatan. Selamat membaca
dan menentukan sendiri akhir dari sebuah kisah yang telah diatur oleh semesta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar