Follow Us @literasi_smkn23jkt

Minggu, 30 April 2017

GERHANA BULAN
Disusun Oleh : Hosea Anrico



Pernyataan Umum :
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Urutan Sebab Akibat :
Gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar, maka tidak setiap oposisi bulan dengan Matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana Matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara Matahari dengan bumi.
Urutan Sebab Akibat :
Secara umum bulan selama satu siklus revolusi, yakni selama rentang waktu 30 hari mengalami beberapa fase. Yang dimaksud dengan fase bulan sendiri merupakan bentuk bulan yang berubah- ubah jika dilihat dari bumi. Fase ini tergantung pada kedudukan bulan terhadap matahari jika dilihat drai bumi. Kedudukan bulan terhadap matahari dan juga bumi sendiri terbagi menjadi tiga posisi, yakni:
Urutan Sebab Akibat :
Pada konjugasi ini, kedudukan bulan searah dengan matahari. Pada saat itu bagian bulan yang menghadap ke bumi berwarna gelap atau tidak tampak. Pada aspek konjugasi ini dapat terjadi gerhana matahari karena cahaya matahari yang menuju ke bumi terhalang oleh bulan, sehingga berakibat kita tidak dapat melihat bulan menjadi bercahaya.
Urutan Sebab Akibat :
Pada aspek oposisi ini kedudukan bulan berlawanancarah dengan matahari jika dilihat dari bumi. Pada saat aspek oposisi ini bulan akan tampak sebagai bulan purnama, yakni bulat penuh. Pada kedudukan ini bulan terbit pada saat matahari terbenam, dan bulan akan terbenam pada saat matahari sudah terbit.
Urutan Sebab Akibat :
Kedudukan bulan yang ketiga adalah kuarter. Pada aspek kuarter ini kedudukan bulan berada tegak lurus terhadap garis penghubung antara bumi dengan matahari. Pada aspek kuarter ini bulan memperlihatkan fase perbani (yakni setengah bulan yang terang). Dalam periode satu bulan, terjadi dua kali kedudukan kuarter pada bulan, yakni kuarter pertama ketika bulan tampak bertambah besar. Dan kuarter kedua ketika bulan tampak mengecil.
Urutan Sebab Akibat :
Pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar Matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat. Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali.






DaftarPustaka :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar