Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 18 Juni 2015

"Mempercayai Musik" Dalam Film August Rush

Oleh : Mia Lusiana

Judul Film       : August Rush
Tahun              : 2007
Sutradara         : Kirsten Sheridan
Pemain             :  - Freddie Higmore (Evan Taylor)
                            - Keri Russell (Lyla Novacek)
                            - Jonathan Rhys Meyers (Louis Connelly)
                            - Robin Williams (Maxwell "Wizard" Wallace)
                            - Terence Howard (Richard Jefferies)
                            - William Sodler (Thomas Novacek)
  `                         - Alex O’Loughlin (Marshall)
                            - Jamia Simone Nash (Hope)

August adalah sebuah film drama yang diambil dalam cerita tentang “Mozart”, The Child Prodiggy zaman sekarang”, yang terpisah dari kedua orang-tuanya dan tinggal di sebuah panti asuhan dengan penuh harapan bahwa suatu saat orang-tuanya akan menemukannya. Meskipun merupakan film yang sifatnya mystically romantic dan penuh dengan sentuhan fairy-tales element, film ini adalah film keluarga yang baik untuk ditonton.

Film ini dibuka dengan narasi yang diucapkan dengan bagus oleh aktor cilik bernama Freddie Highmore yang sudah cukup banyak berakting difilm-film besar berperan sebagai Evan Taylor atau August Rush. Evan Taylor adalah seorang anak yang lahir diluar rencana dari pasangan musisi pemain cello yang cantik Lyla Novacek (Keri Russell) dan penyayi dari sebuah rock band asal Irlandia Louis Connelly (Jonathan Rhys Meyers). Evan adalah hasil dari pertemuan mereka semalam di San Fransisco. Ketika Lyla dalam keadaan hamil, Ayahnya tidak menyukai karena akan merusak karier dan juga merasa anak gadisnya belum siap untuk berkeluarga. Saat Lyla mendengar hal itu, ia sangat marah dan langsung meninggalkan Ayahnya. Saat itulah ia mengalami kecelakaan, Ayahnya memakai kesempatan ini untuk mengelabuhinya bahwa bayi yang dikandungnya itu telah tiada, dan menyerahkan bayi yang bernama Evan ke panti asuhan untuk diadopsi.

Sebelas tahun kemudian di panti asuhan, Evan adalah salah satu anak yang mendambakan kehadiran orang tua dan memiliki kemampuan yang luar biasa untuk memahami musik dimanapun ia berada. Bahkan alam sekitarnya ia nikmati selayaknya ia mendengarkan musik yang luar biasa. Evan percaya pada musik bahwa suatu saat nanti musik akan mempertemukan kedua orang-tuanya. Evan akhirnya diadopsi oleh seorang social service worker bernama Richard Jeffrices yang berkarakter simpatik dalam film ini. Namun Evan hilang di tengah keramain kota New York. Dalam perjalanan Evan bertemu dengan Arthur yang sedang tampil di Washington Square Park sebagai pengamen, anak buah dari Maxwell Wizard Wallace. Pada saat itu, Evan diberi nama profesional August Rush oleh Wizard sebuah nama yang diambil secara random dari sebuah tulisan dibody truck yang sedang lewat untuk tidak diketahui oleh kedua orang-tuanya.

Dalam film “August Rush” mengajarkan kepada kita untuk pantang menyerah, tidak putus asa dan bahwa setiap anak pasti menginginkan untuk bertemu kedua orang-tua kandungnya. Film ini juga mengajarkan kita untuk lebih mengenal dunia musik dan pentingnya musik dalam kehidupan, karena dengan musik hidup kita akan lebih bahagia dan berwarna, serta akan menemukan hal baru. Evan bertemu dengan Hope yang sedang menyanyi dengan sangat bagus bersama anggota koor gereja. Kemudian mereka saling kenal dan Hope mengajari Evan mengenal notasi musik dan piano. Dengan bakat yang luar biasa Evan mampu memainkan piano, menulis notasi musik dan memainkan organ klais yang terdapat di gereja itu, sang pendeta melihat bakat Evan ini dan mengirimkannya ke sebuah sekolah musik bergengsi di New York Julliard School. Disinilah Maestro cilik ini dibina menjadi seorang musisi sebenarnya.

Kebohongan yang dilakukan oleh Ayah Lyla pun terbuka, Ayahnya menceritakan kepada Lyla bahwa bayi yang dilahirkannya tidak meninggal. Maka, Lyla bergegas kembali ke New York untuk mencari anaknya. Lyla bertemu Mr. Jeffries mendapat kabar bahwa anaknya telah hilang entah kemana. Lyla memutuskan tinggal di New York dan kembali bergabung dengan The New York Philharmonic serta melakukan pencarian anak kandungnya.

Di lain pihak sang ayah Louis Connelly semenjak pertemuan dengan Lyla 11 tahun yang lalu tak henti-hentinya mencari jejak pujaan hatinya dan membuat ia tetap tinggal di San Fransisco, Louis tidak menyadari kalau ia sudah menjadi ayah. Kemudian Louis menemukan alamat Lyla di Chicago, dan mendapatkan kabar yang salah kalau ia mengira bahwa Lyla sudah menikah. Melihat kenyataan ini Louis enggan kembali ke San Fransisco dan lebih memilih untuk pergi ke New York. Kemudian memutuskan kembali bergabung dalam rock band sebagai lead vocal dan gitaris.

Evan yang telah menjadi seorang komposer karena pendidikannya di Julliard School atas kemampuannya yang luar biasa ini, Evan diberi kesempatan untuk menempatkan karyanya dalam sebuah symphony orchestra yang akan ditampilkan di Central Park di kota New York. Namun kesempatan ini hampir tak terlaksana karena gangguan dari Wizard yang mengklaim bahwa Wizard mengaku sebagai ayah dari Evan, perbuatannya ini didasari karena Wizard ingin “make money” dari bakat Evan.

Secara tak sengaja August bertemu Louis, yang tengah bimbang dengan nasibnya di taman dengan gitar dan akhirnya mereka bermain gitar bersama, namun mereka tidak mengenali satu sama lain. Evan memperkenalkan dirinya dengan nama “August Rush” dan mengatakan August akan memimpin sebuah orkestra dan tampil di Central Park. August mengatakan penampilannnya ini terancam batal karena Wizard tidak setuju dan Louis memberitahu August untuk tidak menyerah pada penampilannya itu, karena jika Louis memiliki konser, ia tidak akan melewatkannya. Dalam sebuah stasiun kereta bawah tanah malam itu, August memutuskan untuk meninggalkan Wizard dan pergi ke konsernya dengan bantuan dari Arthur yang juga memberontak terhadap Wizard. August akhirnya lari melalui terowongan kereta bawah tanah dan menuju taman di mana konser sedang berlangsung.

Dalam film ini kita tidak hanya disuguhi cerita yang bagus, original, tetapi juga sajian musik eksperimental yang baik ditonton untuk para musisi dan pencinta musik. August bukan hanya film drama, tetapi sekaligus musikal yang musiknya ditata sangat bagus dan menampilkan musik dengan berbagai jenis, mulai dari klasik, jazz, rock, soul, techno, latin dan sebagainya. Macam-macam jenis musik yang ditampilkan menunjukan bahwa semua jenis musik itu indah dan semuanya layak mendapat apresiasi.

Ternyata pertunjukan di Central Park itu juga menampilkan sang ibu, Lyla Novacek yang bermain cello bersama The New York Philharmonic. Di sebuah pertunjukan musik keluarga yang terpisah itu bersatu. Harapan Evan sang komposer cilik itu tercapai, bahwa dengan musik Evan dapat memanggil kedua orang-tuanya untuk datang dan menemukannya. Film garapan sutradara asal Irlandia Kirsten Sheridan ini pasti akan mengunggah para ibu. Bersiaplah tersenyum juga menangis haru dan merasakan betapa penting kehadiran anak dalam keluarga. Louis sedang menuju bandara ketika ia melihat nama Lyla pada spanduk untuk konser. Ia melompat keluar dari mobil dan menuju taman. Lyla, setelah selesai dengan konsernya dan mulai berjalan menjauh dari taman, tetapi tertarik kembali saat mendengar konser yang tengah dimainkan August. Louis juga menemukan Lyla. August selesai dengan konsernya, saat berbalik ia melihat Lyla dan Louis, ia langsung menyadari bahwa mereka adalah kedua orang-tuanya.

Aktor Freddie Highmore memiliki tangan seorang musisi dan berperan cemerlang sebagai “August Rush” ini mengingatkan kita pada aktor cilik terdahulu Haley Joel Osment yang pernah bermain apik di film “The Sixth Sense”. Para pencinta musik rasanya juga perlu melengkapi koleksinya karena soundtrack film ini, musik yang dikemas dengan supervisi oleh Haris Zimmer, original score oleh Mark Mancina, didukung beberapa musik besar seperti Chris Butti, John Legend, dan lain-lain. Juga suara emas penyanyi cilik Leon G, Thomas dan Jamia Simone Nash.

Pengembangan sifat keluarga dalam film “August Rush” sangat bagus, film ini menggambarkan keluarga yang tidak pernah putus asa dalam mencari buah hatinya yang hilang selama 11 tahun, juga sifat seorang anak bernama Evan Taylor/August Rush (Freddie Highmore) ini mempunyai bakat yang luar biasa untuk meyakinkan bahwa Evan adalah anak yang berbakat dan percaya bahwa musik itu dapat mempertemukan ia dengan kedua orang-tuanya. Film ini juga disuguhi cerita yang bagus, original tetapi juga sajian musik yang baik untuk ditonton bagi para musisi, pencinta musik dan pencinta film. Film “August Rush” bukan hanya film drama sekaligus film musikal yang musiknya ditata sangat bagus dan menampilkan musik dengan berbagai jenis aliran musik.


Dapat disimpulkan bahwa film “August Rush” merupakan film drama yang diambil dalam cerita “Mozart, The Child Prodiggy”. Film ini disutradarai oleh Kirsten Sheriden dan diperankan oleh aktor cilik bernama Freddie Highmore sebagai August Rush, Keri Russell sebagai Lyla Novacek, Jonathan Rhys sebagai Louis Connelly, Robin Williams sebagai Wizard, Terence Howard sebagai Richard Jeffries, William Sadler sebagai Thomas Novacek, Alex O’Loughlin sebagai Marshall, dan Jamia Simone Nash sebagai Hope. Film ini diperankan oleh aktor Freddie Highmore yang mengingatkan aktor cilik di film “The Haley Joel Osment” yang bermain apik dalam film “The Sixth Sense”. Film ini memberikan inspirasi kepada kita bahwa dengan jalan musik, kita akan mendengar langkah atau keberadaan orang yang kita sayangi. Film ini juga layak untuk ditonton oleh para musisi, pencinta musik dan pencinta film.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar