Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 04 Juni 2015

Kerusakan Terumbu Karang

Oleh : Febiyanti Choirunnisa



Terumbu karang adalah struktur yang terusun atas jutaan hewan mikroskopis, disebut polip, yang berkerabat dekat dengan ubur-ubur dan anemone. Terumbu adalah salah satu ekosistem tertua di Bumi, dan membentuk struktur terbesar yang dibuat oleh organism hidup. Pada beberapa kasus, tingginya dapat mencapai lebih dari 1.600 km.
Terumbu karang berperan penting melindungi garis pantai dari erosi dan menjadi salah satu sumber mata pencaharian bagi jutaan orang, termasuk menompang sektor pariwisata. Selain itu 25 persen terdapat spesies ikan laut yang hidup di terumbu karang.  Banyak Negara yang memiliki terumbu karang adalah Negara pulau kecil. Kini, sepertiga terumbu karang di dunia sedang akit atau rusak, bahkan sudah musnah. Sebanyak 70 persen yang lain diperkirakan akan mengalami nasib yang sama pada tahun 2030. Ada banyak penyebab, tetapi pemasan global dan dampak aktivitas manusia penyebab utama.

Karang sakit atau rusak biasa ditandai oleh pemutihan, yaitu hilangnya warna asli karang akibat meningkatnya kadar asam laut.  Selain itu juga 1o C suhu diatas rata-rata dapat menyebabkan pemutihan karang. Di beberapa kasus, karang dapat pulih.Namun di kasus lain, mereka musnah selamanya.Beberapa penyebab musnahnya terumbu karang sebagai berikut : 
  1. Terumbu karang yang hidup di dasar laut merupakan sebuah pemandangan yang cukup indah. Banyak wisatawan melakukan penyelaman hanya untuk melihatnya. Sayangnya, tidak sedikit dari mereka menyentuh bahkan membawa pulang terumbu karang tersebut. Padahal, satu sentuhan saja dapat membunuh terumbu karang.
  2. Membuang sampah ke laut dan pantai yang dapat mencemari air laut.
  3. Pengundulan hutan di lahan atas sedimen hasil erosi dapat mencapai terumbu karang di sekitar muara sungai, sehingga mengakibatkan kekeruhan yang menghambat difusi oksigen ke dalam polip atau hewan karang.
  4. Penangkapan ikan hias dengan menggunakan bahan beracun (misalnya Kalium Sianida) Mengakibatkan ikan pingsan, mematikan karang dan biota avertebrata.
  5. Penangkapan ikan dengan bahan peledak Mematikan ikan tanpa dikriminasi, karang dan biota avertebrata yang tidak bercangkang.
  6. Masih banyak yang menangkap ikan di laut dengan menggunakan bom dan racun sianida. Ini sangat mematikan terumbu karang. 
  7. Selain karena kegiatan manusia, kerusakan terumbu karang juga berasal dari sesama mahkluk hidup di laut. Siput drupella salah satu predator bagi terumbu karang.

Dampak terbesar dan paling merusak yang mungkin terjadi atas ekosistem terumbu karang adalah pembangunan pesisir yang pesat akibat pertumbuhan penduduk yang tinggi dan meningkatnya berbagai kebutuhan manusia (pemukiman, perikanan, industri, pelabuhan, dan lain-lain). Hal ini akan memicu peningkatan tekanan ekologis terhadap ekosistem dan sumberdaya hayati yang terkandung di dalamnya.

Cara menanggulangi kerusakan terumbu karang yaitu :

  • Tidak membuang sampah ke laut dan pantai yang dapat mencemari air laut
  • Tidak melakukan penangkapan ikan dengan cara yang salah, seperti pemakaian bom ikan
  • Tidak melakukan pembangunan di area sekitar terumbu karang
  • Tidak membawa pulang ataupun menyentuh terumbu karang saat menyelam, karena satu sentuhan saja dapat membunuh terumbu karang

Daftar pustaka :
Turangan,Lilly, Wilyanto, Ryenaldo Krissancha A. dan Febe Fenyta S. 2012. Ensiklopedia Sains Spektakuler “Lingkungan Hidup”. PT Aku Bisa, Jakarta
.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar