Follow Us @literasi_smkn23jkt

Kamis, 08 Juni 2017

Cinta hanyalah khayalan dan dongengan dalam buku-buku “TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK”

 Disusun oleh : Aldika Alfath


Judul Film : Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (2013)
Sutradara : Sunil Soraya
Pemain : Pevita Pearce sebagai Nurhayati
                  Herjunot Ali sebagai Zainuddin
                  Reza Rahadian sebagai Aziz
                  Randy Nidji sebagai Muluk
                  Kevin Andrean sebagai Sophian
                  Jajang C. Noer sebagai Mande
                  Niniek L. Karim sebagai Mak Base

Orientasi 1
Tenggelamnya Kapal Van der Wijck adalah film drama romantis Indonesia tahun 2013 yang disutradarai oleh Sunil Soraya dan diproduseri oleh Ram Soraya. Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Buya Hamka. Tenggelamnya Kapal Van der Wijck mengisahkan tentang perbedaan latar belakang sosial yang menghalangi hubungan cinta sepasang kekasih hingga berakhir dengan kematian. Diproduksi oleh Soraya Intercine Films, film ini antara lain dibintangi oleh Pevita Pearce, Herjunot Ali, Reza Rahadian, dan Randy Danistha.

Orientasi 2
Dengan biaya produksi yang tinggi, Tenggelamnya Kapal Van der Wijck menjadi film termahal yang pernah diproduksi oleh Soraya Intercine Films. Proses produksinya sendiri menghabiskan waktu selama lima tahun, dan penulisan skenarionya dilakukan selama dua tahun[7]. Film ini dirilis pada tanggal 19 Desember 2013.

Tafsiran 1
Kisah ini berawal pada tahun 1930, yakni keinginan yang kuat seorang pemuda Makassar bernama Zainuddin (Herjunot Ali) untuk mengetahui kampung halaman ayahnya di Batipuh, Padang Panjang untuk belajar ilmu agama. Diantara keindahan ranah negeri Minangkabau ia bertemu dengan seorang gadis Minang yang merupakan keturunan bangsawan bernama Hayati (Pevita Perace), gadis yang berparas cantik jeliya, bunga dipersukuannya. Zainuddin yang memendam perasaannya pada Hayati seketika menjadi pujangga dengan memberikan kata-kata yang mampu mengambil hati wanita yang memiliki kecantikan alami tersebut melalu rangkaian kata dan kalimat indah yang ia karang sendiri. Kedua muda-mudi ini pun jatuh cinta. Namun kedekatan mereka tersebar luas dan menjadi fitnah diantara penduduk kampung tersebut, lalu Kepala Suku Batipuh memaksa Zainuddin untuk pergi dari kampung itu segera agar tak ada kelanjutan hubungan antara Zainuddin dan Hayati. Hal ini dikarenakan Zainuddin hanya seorang melarat tak berbangsa, sementara Hayati perempuan Minang keturunan Bangsawan. Zainuddin dengan terpaksa meninggalkan kampung itu. Sebelum ia pergi, Hayati menemuinya dan memberikan harapan serta janji agar menjaga cinta mereka dihadapan Tuhan walaupun jarak terbentang diantara mereka tepat disebuah danau tempat Zainuddin biasa menulis. Sungguhpun terbentang jarak, hubungan mereka tetap berlanjut. Surat cinta Batipun-Padang Panjang menjadi bukti kesetiaan mereka.

Tafsiran Isi  2
Suatu hari, Hayati datang ke Padang Panjang, ia menginap dirumah sahabatnya Khadijah. Zainuddin tentu saja diberi tahu perihal maksud Hayati. Satu peluang untuk melepas rasa rindu yang amat sangat diantara mereka. Namun, semua itu tinggal harapan. Hayati bertemu dengan Aziz (Reza Rahardian) kakak Khadijah yang tertarik dan terpikat pada kecantikan Hayati. Sekembalinya Hayati ke Batipuh, diterima olehnya surat lamaran dari Zainuddin dan Aziz. Mengingat keadaan keluarga Aziz dan asal usulnya yang jelas, maka diputuskan lamaran Aziz yang diterima. Sementara lamaran Zainuddin ditolak. Hayati juga setuju pada lamaran tersebut dan menyerahkan semua jawabannya pada petuah adat. Hayati mengkhianati janjinya, ia menikah dengan Aziz. Zainuddin ditolak lamarannya menjadi patah hati karena harapannya dihancurkan oleh Hayati yang mengaku akan selalu setia menjadi kekasih setianya. Terlebih ketika ia menerima surat dari Hayati yang menolaknya karena mereka berdua sama-sama miskin. Membaca pernyataan itu membuat hati Zainuddin sakit dan ia jatuh sakit setelahnya.

Tafsiran Isi 3
Zainuddin memutuskan untuk berjuang bangkit melawan keterpurukan cintanya, terlebih ketika ia diberi semangat oleh sahabatnya Bang Muluk (Randi Nidji). Zainuddin berusaha sekuat tenaga untuk membuka lembaran baru. Ia akhirnya memutuskan untuk bangkit dan merantau ke Batavia bersama Muluk sahabatnya dengan tujuan melupakan Hayati dan mencari peluang hidup disana. Disana, Zainuddin memulai kariernya sebagai penulis dan karyanya diterima oleh khalayak ramai. Akhirnya Zainuddin ditawari oleh seorang penerbit surat kabar untuk mengelola salah satu perusahaan surat kabarnya yang berada di Surabaya. Disana, Zainuddin sangat sukses sebagai penulis dan hidup lebih dari cukup.


Tafsiran Isi 4
Ternyata Aziz dan Hayati juga pindah ke Surabaya. Lambat laun, rumah tangga dan perekonomian Aziz dan Hayati semakin memburuk karena dililit hutang dan Aziz dipecat dari pekerjaannya. Pada suatu hari Aziz diberikan undangan ke Opera Teroesir, ia mengajak Hayati dan disana mereka bertemu dengan Zainuddin yang ternyata adalah pengarang dari cerita tersebut. Dan tanpa rasa malu Aziz meminta Zainuddin untuk membayarkan sebagian hutangnya, namun Aziz tak melunasi hutangnya sepenuhnya, maka Aziz dan Hayati kehilangan rumah serta harta bendanya. Dan mereka pun menumpang hidup dirumah Zainuddin untuk sementara waktu. Hal ini dikarenakan Zainuddin memegang teguh janjinya terhadapa Hayati untuk tetap bersahabat selamanya.

Tafsiran Isi 5
Karena merasa malu atas kebaikan Zainuddin, Aziz pergi ke Banyuwangi untuk mencari pekerjaan baru dan menitipkan Hayati untuk lebih lama tinggal dikediaman Zainuddin. Selang beberapa hari, datang dua pucuk surat dari Aziz, yang pertama surat cerai untuk Hayati dan surat yang kedua ditujukan untuk Zainuddin yang berisi permintaan maaf dan permintaan agar Zainuddin mau menerima Hayati kembali. Rupanya itu pesan Aziz yang terakhir, sebab kemudian Aziz memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Bagi Zainuddin, surat Aziz dan berita kematiannya ibarat membawa Hayati kedalam genggamannya. Lebih jelas lagi dengan pernyataan Hayati sendiri yang meminta maaf dan bersedia mengabdi kepada Zainuddin. Karena masih sakit hati, Zainuddin menyurub Hayati pulang ke kampung halamannya dengan menaiki Kapal Van Der Wijck. Dihari kepulangannya, sesampainya dipelabuhan, Hayati memiliki firasat tidak baik tentang kapal yang akan dinaikinya. Sebelumnya, ia telah menitipkan surat untuk Zainuddin melalui Muluk. Ditengah perjalanan, kapal itu tenggelam. Setelah menerima surat Hayati, Zainuddin merasa sadar bahwa Hayati masih mencintainya. Ia tak dapat membohongi dirinya sendiri bahwa ia juga masih mencintai Hayati. Ketika Zainuddin hendak menjemput Hayati ia melihat berita yang amat sangat mengejutkan dalam surat kabar “Kapal Van Der Wijck Tenggelam”. Zainuddin pergi kerumah sakit tempat para korban Kapal Van Der Wijck. Disana ia menemukan Hayati dalam kondisi kritis, ia menuntun Hayati membaca dua kalimat syahadat dengan bisikan ditelinganya hingga Hayati menghembuskan nafas terakhirnya.

Evaluasi 1
Latar suasana petang menuju malam di tanah Minang, kelamnya suasana yang ditawarkan di ‘istana’ Zainuddin, warna-warna gelap jsutru cukup memanjakan mata. Sangat enak untuk dilihat. Pengambilan gambar yang apik juga menambah nyaman menontonnya. Lalu, yang saya acungi jempol adalah kompleksitas ceritanya. Bisa dikatakan “padat”. Sehingga kita benar-benar harus fokus menontonnya. Ini memang dramatis sekali, namun ceritanya tidak sederhana. Hukum Adat daerah, kemiskinan, harapan&cita-cita menjadi bagian kehidupan sosial pada zamannya. Dimana Adat masih menjadi fakta sosial yang mempengaruhi sendi-sendi kehidupan sosial masyarakatnya. Bahkan hingga cinta sekalipun.


Evaluasi 2
Ada sedikit kekurangan yang mungkin bisa dijadikan pelajaran adalah pada penggunaan properti yang memang banyak menggunakan latar pada tahun 1930an. Sayangnya adalah penggunaan properti tersebut kurang bisa menggiring dan meyakinkan penonton bahwa peristiwa tersebut memang terjadi pada masa 1930an. Selain itu, alur cerita juga terkesan seadanya sehingga membuat konflik yang terjadi kurang begitu menggigit. Kemudian yang kentara lagi adalah penggunaan backsound lagu Nidji yang notabene adalah band modern dengan penggemar anak muda masa kini. Penggunaan lagu ini terasa kurang pas saja untuk film yang bersetting pada tahun 1930an.


Rangkuman :
Rangkuman atau kesimpulan dari film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini, dengan mengesampingkan beberapa kekurangannya, film ini sangat bagus dan layak ditonton dan bisa menarik penonton banyak berdatangan ke bioskop. Bahkan film ini bisa dikatakan sebagai salah satu film terbaik pada tahun 2013 yang lalu dengan penggunaan kata yang tepat dan pemilihan kostum yang apik dari Sammuel Wattimena. Kekuatan dari film ini yang lain adalah penggunaan kalimat yang puitis bisa menjadi kelebihan yang jarang ditemukan untuk film Indonesia saat ini.

Daftar Pustaka
http://infoguruterbaru.blogspot.com/2016/12/contoh-teks-ulasan-sederhana-film.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Tenggelamnya_Kapal_Van_der_Wijck_(film)

http://dwiprasetyaningsih.blogspot.co.id/2015/06/teks-ulasan-film-tenggelamnya-kapal-van.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar