Disusun Oleh : Dini Dwi Handayani
Judul
Buku : Dealova
Pengarang
: Dyan Nuranindya
Penerbit
: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun
Terbit : 2005
Jumlah
Halaman : 304 halaman
Dengan kelihaiannya menulis, novel ini dikemas
dengan cara yang apik dan akrab sekali dengan kehidupan para remaja dewasa ini.
Selain itu banyak juga hal-hal yang menarik yang terdapat dalam cerita novel.
Novel ini menceritakan tentang kisah seorang gadis SMU bernama
Karra yang memiliki kepribadian cerdas, sedikit nakal, dan periang. Ia memiliki
hobi berolahraga terutama basket. Sebagai anak perempuan, Karra cukup tomboy.
Orang Tua Karra bekerja di kantor KBRI di New York, itulah sebabnya Karra
sangat manja dengan kakaknya, Iraz. Dalam kesehariannya Karra ditemani oleh
teman-teman sebayanya dan juga seorang pria yang merupakan teman dari Iraz
yakni Ibel. Ibel seorang pria yang menyukai musik dan bermain gitar, secara
diam-diam Ibel menyukai Karra, dan menunjukkan rasa sukanya dengan
perhatian-perhatian yang Ibel berikan kepada Karra. Namun Karra tidak terlalu
menanggapi Ibel karena ia telah menganggap Ibel sebagai kakaknya sendiri.
Ada lagi sosok Dira yang merupakan remaja laki-laki yang baru
pindah ke sekolah di tempat Karra bersekolah.Ternyata Dira memiliki hobi yang
sama dengan Karra yakni bermain basket. Tentu saja perkenalan Karra dan Dira
dimulai di lapangan basket. Dira memiliki karakteristik yang misterius dan
pendiam. Namun dengan karakteristiknya yang demikian, ia malah menjadi pusat
perhatian para gadis di sekolah, ditambah lagi dengan kepandaiannya bermain
basket. Lama-kelamaan Karra pun mulai menyukai Dira, namun sikap Dira terhadap
Karra seringkali ketus dan tidak menanggapi Karra.
Seiring berjalannya waktu dan kebersamaan Dira
dan Karra, Akhirnya Dira punmenaruh hatikepada Karra. Ibel pun memiliki rasa
yang sama terhadap Karra. Keduanya memiliki perasaan yang sama terhadap Karra,
namun masing-masing dari mereka menunjukkan rasa sukanya dengan cara yang
berbeda. Dira yang cenderung cuek dan ketus ternyata lebih menarik perhatian
Karra ketimbang Ibel yang berkarakter dewasa dan selalu berupaya membuat Karra
bahagia. Begitu mengetahui keputusan Karra untuk memilih Dira, Ibel pun merasa
sangat sedih dan kecewa. Tapi begitulah kenyataan pahit yang harus Ibel terima.
Dalam perjalanan asmara Dira dan Karra, tidak
selamanya berjalanmulus. Mereka seringkali bertengkar karena seringnya
perbedaan pendapat yang terjadi diantara mereka. Hal ini dikarenakan karakter
keduanya yang belum dewasa menghadapi persoalan. Namun pada akhirnya mereka
berkomitmen untuk lebih saling menyayangi dan tidak saling menyakiti lagi.
Disaat hubunganmereka sedang berlangsung, tanpa sepengetahuan Karra ternyata
Dira mengidap penyakit yang sangat sulit untuk diobati. Dokter telah memvonis
hidup Dira yang tidak akan lama lagi. Karra sangat sedih menerima kenyataan
pahit ini. Hinggapada saat waktunya tiba, akhirnya Dira meninggal dunia.
Setelah sekian lama Dira meninggal, Karra
berubah menjadi gadis yang pemurung dan seringkali menangis. Di saat itulah
Ibel hadir untuk menghibur hati Karra yang sedang sedih. Pada akhirnya Karra
menanggapi perasaan Ibel yang telah lama menunggu terbalasnya cintanya pada
Karra.
Kelebihan dari novel ini banyak hal- hal yang menarik dalam cerita novel tersebut. Karakter
tokohnya juga tidak monoton. Bahasanya bahasa anak muda. Cerita novel ini
saling berkaitan dengan anak remaja.
Kelemahan dari novel ini terletak pada
alur cerita yang sangat mudah untuk ditebak. Tema ceritanya pun begitu
“pasaran”, sama seperti cerita remaja pada umumnya yang terdapat pada sinetron
televisi. Konflik dalam cerita pun terasa datar sehingga membuat cerita agak
sedikit hambar.
Novel ini sangat cocok dibaca oleh remaja
dibawah bimbingan orang tua, dan tidak dianjurkan untuk anak-anak usia sekolah
dasar dan menengah. Hal ini dikarenakan tema cinta dan hal-hal yang berbau
asmara sangat tidak cocok untuk dikonsumsi karena dikhawatirkan akan
menimbulkan pengaruh buruk pada anak-anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar