Disusun Oleh: Devi Rayanti
Judul Novel :
Orang Ketiga
Pengarang :
Yuditha Hardhini
Penerbit :
GagasMedia
Tahun Terbit :
2010
Tempat Terbit :Jakarta
Tebal Buku :
246 halaman
Harga Buku :
Rp 45.000
Orang ketiga
merupakan novel pertama yang di tulis oleh Yuditha Hardhini, dan diterbitkan di
GagasMedia. Novel Orang Ketiga bertema
tentang percintaan segitiga. Novel ini membawa pembaca yang ikut geram akan isinya
, yang menceritakan sebuah percintaan seseorang.
Novel Ini menceritakan
tentang kisah segitiga antara Anggi, Angga dan Kayla pada satu kantor. Angga dan
Anggi makin dekat. Ketika Anggi mengugkapkan rasa sayangnya pada Angga,ia baru tahu
kalau Angga ternyata sudah punya pacar. Ia patah hati, tetapi sudah terlanjur jatuh
cinta setengah mati kepada Angga. Lalu Anggi memilih memperjuangkan cintanya. Sayang Anggi sudah
kepalang cinta buta dan bahkan rela menjadi orang ketiga. Pilihan yang bagaimana
pun tidak adil untuk semua pihak. Namun sakit hatinya sakit, ia ingin Angga jadi
miliknya seutuhnya.
Novel ini memiliki keunggulan
yang menarik, berkertas yang bagus, berkosakata
yang ringan namun tetap menarik. penulis juga membawa kita ke jalan cerita
yang sulit di tebak. berapa kali saya tertipu dengan alurnya. beberapa kali mengira
kelanjutan cerita, saat itu pula saya salah. bahkan hingga di penghujung cerita
saya masih saja dibuat penasaran.
Dalam novel ini terdapat kekurangan cover novel tidak sesuai
dengan isi novel, karna novel ini berisi tentang perselingkuhan sedangkan cover
nya adalah sebuah pita dan gitar oleh sebab itu tidak sesuai dengan isi cerita novel.Kemungkinan
pembaca akan sulit memahami kalimat dalam novel ini. Dan kemungkinan pro-kontra
itu akan ada dalam menanggapi isi novel ini.
Setelah membaca novel ini dan menimbang hasih dari kelemahan
dan keunggulan. Novel ini sangat bagus untuk di baca dan di publikasi apalagi untuk
orang yang mengalami hal yang sama dengan yang di tulis. Novel ini akan sangat menghibur
dan membantu menyembuhkan luka hati juga mendewasakan. Ceritanya ringan dan mudah
dipahami. Tapi Yudhita pintar mengeksekusi cerita dengan gaya bahasa yang asyik.
Menurut saya, beberapa bagian tampak terlalu dipaksakan
misalnya penggunaan tes psikologi untuk memilih pasangan. Buat saya sih agak terlalu
jauh dari realita, karena beberapa teman saya yang juga psikolog (ini latar belakang
penulis) biasanya cukup membaca tulisan tangan atau analisis karakter dari tanda
tangan saja. Tapi tak apa sih, tidak terlalu mengganggu dan saya tetap bisa menikmati
dan memahai isinya. Sebaiknya penulis tidak menggunakan
sudut pandang orang ketiga karna pembaca akan kebingungan memahami tingkah laku
ataupun penokohan pelaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar